Pengertian Anak Pidana A. Pengertian Anak

Khusus tentang tingkah laku merupakan suatu masalah yang sangat serius dalam kriminologi masalahnya terletak bahwa tingkah laku mempunyai kawasan yang luas. Ada tingkah laku yang dianggap bermoral tetapi ada juga yang a-sosial dan bahkan kriminal. Walaupun tingkah laku yang dianggap a-sosial maupun kriminal merupakan tingkah laku normal yang ada pada diri setiap manusia tetapi sebagai manusia yang berfikir, bermasyarakat dan berbudaya sudah semestinya harus ditegakkan atau diusahakan untuk tidak membuatnya. Tingkah laku kriminil maupun a-sosial tidak dikehendaki dalam hidup bermasyarakat begitu juga secara religius atau keagamaan tidak dikehendaki. Walaupun tingkah laku seperti ini merupakan suatu aspek yang wajar yang ada pada diri manusia, tetapi hal ini harus tidak muncul dalam kehidupan manusia itu lingkungan hidup maupun Tuhan tidak menghendakinya. Usaha mengatasinya adalah merupakan salah satu masalah yang besar dalam kehidupan manusia hal ini disebabkan karena manusia sendiri sudah senantiasa terikat oleh tingkah laku yang tidak disenangi oleh orang lain.

2. Pengertian Anak Pidana A. Pengertian Anak

Aminah Aziz mengutip pendapat ”Javier Perez de Culler”, menyatakan: ”Cara suatu masyarakat mempelakukan anak tidak hanya mencerminkan kualitas rasa iba, hasrat untuk melindungi dan memperhatikan anak, namun juga Universitas Sumatera Utara mencerminkan kepekaannya akan rasa keadilan, komitmennya pada masa depan dan peranan penting anak sebagai generasi muda penerus bangsa”. 14 1. Menurut Undang-Undang No. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, bahwa ”Anak” adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial secara utuh, serasi, selaras dan seimbang. Dan menurut Undang-Undang ini “Anak” dikategorikan sebagai berikut: Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa anak adalah penerus masa depan bangsa karena anak-anaklah yang nantinya akan menjalankan bangsa dikemudian hari. Jika salah mendidik anak maka hasil didikan yang salah tersebut akan terus terasa dimasa-masa akan datang. Tanggung jawab pendidikan anak tersebut tidak hanya terletak ditangan orang tua sebagai penanggung jawab pertama terhadap anak, tetapi juga keluarga, masyarakat dan negara. Implementasi tanggung jawab negara dalam melaksanakan kewajibannya tersebut tidak hanya sebatas memenuhi kewajiban dasar saja yang merupakan hak asasi anak, tetapi juga tanggung jawab yang lebih jauh lagi yaitu melaksanakan perlindungan bagi anak tersebut. Pengertian anak di negara Indonesia memiliki batasan-batasan usia yang berbeda terhadap pengertiannya: 14 Aminah Aziz, Aspek Hukum Perlindungan Anak, Medan, USU Press, 1998. Hal.1 Universitas Sumatera Utara a. Anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 depalan tahun, tetapi belum mencapai umur 18 delapan belas tahun. b. Belum pernah menikah. 2. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 330 menuliskan bahwa ”Anak adalah orang yang belum dewasa, yaitu mereka belum mencapai usia 21 dua puluh satu tahun dan tidak dahulu kawin”. 3. Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, Pasal 7 ayat 1, menuliskan bahwa ”Pria hanya diizinkan kawin bila telah mencapai usia 19 sembilan belas tahun, dan pihak wanita telah mencapai usia 16 enam belas tahun”. 4. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Pasal 1 angka 1 bahwa ”Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 18 delapan belas tahun, termasuk didalamnya anak dalam kandungan.” 5. Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan bahwa ”Anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 18 delapan belas tahun”.

B. Pengertian Anak Pidana