1.2. Rumusan Masalah
Penyakit gout dengan menggunakan obat-obatan menyebabkan efek samping ketergantungan dan juga memiliki kontraindikasi, efek samping ini
jika tidak ditangani dengan baik akan mengganggu kenyamanan lansia dalam beraktivitas selain itu juga menimbulkan berbagai macam komplikasi. Hasil
wawancara dan observasi di Binaan Terpadu didapatkan bahwa sebanyak 30 lansia mempunyai kadar asam urat di atas normal, sedangkan sebanyak 12
lansia mempunyai kadar asam urat normal. Dari 17 lansia mengeluh nyeri pada malam hari, pegal linu, kemerahan di bagian kaki, sedangkan 13 lansia lainnya
tidak memiliki keluhan. Untuk mengurangi keluhan tersebut, sebagian besar lansia melakukan terapi farmakologis mengkonsumsi obat warung daripada
melakukan tindakan non farmakologis seperti kompres hangat dan senam. Beberapa contoh olahraga yang dapat dilakukan oleh lansia yaitu, jalan kaki,
olahraga yang bersifat reaktif dan senam. Beberapa senam yang dapat dilakukan oleh lansia yaitu senam 10 menit, senam kegel,yoga, taichi dan
senam ergonomis. Senam ergonomis merupakan bentuk terapi non farmakologi dan belum dilakukan pada lansia yang memiliki kadar asam urat diatas nilai
normal, maka peneliti merumuskan adakah Pengaruh Senam Ergonomis terhadap Kadar Asam urat pada Lansia dengan Gout di Pos Binaan Terpadu
Kelurahan Pisangan Ciputat Timur?
1.3. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin,
Indeks Massa Tubuh IMT, dan di Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur?
b. Bagaimana perbedaan kadar asam urat lansia dengan gout sebelum dan
sesudah diberikan perawatan standar pada kelompok kontrol di Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur?
c. Bagaimana Perbedaan kadar asam urat lansia dengan gout sebelum dan
sesudah melakukan senam ergonomis pada kelompok perlakuan di Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur?
d. Apakah ada perbedaan kadar asam urat lansia antara kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan pada lansia di Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur?
e. Apakah ada pengaruh senam ergonomis terhadap kadar asam urat lansia di
Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur?
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum Mengetahui Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap kadar asam urat
pada lansia dengan gout di Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur.
1.4.2. Tujuan Khusus a.
Mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, dan Indeks Massa Tubuh IMT di Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan
Ciputat Timur b.
Mengetahui perbedaan kadar asam urat lansia dengan gout sebelum dan sesudah diberikan perawatan standar pada kelompok kontrol di Pos Binaan
Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur c.
Mengetahui Perbedaan kadar asam urat lansia dengan gout sebelum dan sesudah melakukan senam ergonomis pada kelompok perlakuan di Pos
Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur d.
Mengetahui perbedaan kadar asam urat lansia antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada lansia di Pos Binaan Terpadu Kelurahan
Pisangan Ciputat Timur e.
Mengetahui adakah Pengaruh senam ergonomis terhadap kadar asam urat lansia di Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
manfaat senam ergonomis terhadap kadar asam urat dalam darah dan penyakit gout.
1.5.2. Bagi Ilmu Keperawatan Penelitian ini memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang
keperawatan khususnya terapi non farmakologi terhadap kadar asam urat dan gout.
1.5.3. Bagi Pelayanan Kesehatan Penelitian ini diharapkan memberi masukan pada pelayanan kesehatan
seperti di Puskesmas, Posbindu, Panti Werdha untuk menginformasikan membuat program rutin senam ergonomis dan mengajarkan senam ergonomis
pada lansia.
9
BAB II TINJAUANPUSTAKA
2.1 Konsep Lansia 2.1.1 Definisi Lansia
Menurut UU No. 13 tahun 1998 Pasal 1 Ayat 2 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas Notoatmodjo, 2007. Lansia istilah bagi individu yang telah memasuki periode dewasa akhir atau usia tua. Periode
lansia merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang, terjadi kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap Erliana, 2008.
2.1.2 Batasan-batasan Lansia Batasan umur lansia menurut Notoadmodjo, 2007, lanjut usia dibagi
menjadi empat kelompok, meliputi usia pertengahan middle age adalah kelompok usia 45-59 tahun, Usia lanjut elderly adalah kelompok usia antara
60-70 tahun, Usia lanjut tua old adalah kelompok usia antara 71-90 tahun,
Usia sangat tua very old adalah kelompok usia di atas 90 tahun.
Menurut Undang-undang nomor 13 tahun 1998 menjelaskan tentang kesejahteraan lanjut usia yang termaktub dalam BAB I pasal 1 ayat 2 yaitu
bahwa lanjut usia adalah seseorang yang mencapai umur diatas 60 tahun, sedangkan menurut Nugroho, 2008, Pengelompokan usia lanjut sebagai
berikut : Lanjut usia geriatric age lebih dari 65 atau 70 tahun, young age yaitu umur 70-75 tahun, old yaitu umur 75-80 tahun, very old yaitu umur lebih
dari 80 tahun.