Santri Perkembangan Pesantren At-Thoyyibah Indonesia Tahun 1974-1997

57 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada awal didirikannya pesantren tahun 1974, hanya ada 3 orang guru yang terdaftar sebagai staf pengajar di Pesantren At-Thoyyibbah Indonesia. Hal ini disebabkan pesantren tersebut baru berdiri dan belum banyak orang yang tau bagaimana pendidikan dan pengajaran dari pesantren tersebut. Kemudian pada tahun 1976 mulai ada peningkatan jumlah guru yang terdaftar sebagai staf pengajar. Namun, demikian dari tahun ke tahun jumlah guru yang masuk tidak secara stabil meningkat melainkan ada juga yang cenderug menurun, seperti pada tahun 1982 dan 1986, hanya ada 1 orang saja yang masuk ke PAI. Pada tahun 1997 merupakan tahun dimana jumlah guru yang terdaftar sebagai staf pengajar cukup banyak yakni 8 orang. Hal ini dikarenakan memang dari beberapa alumni yang sudah melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah dari pesantren, kembali ke pesantren dan mengabdi sebagai staf pengajar di sana. Dengan adanya alumni yang kembali ke pesantren dan mengabdi sebagai staf pengajar, maka semakin banyaklah jumlah guru yang ada di Pesantren At-Thoyyibah Indonesia. Mereka tidak melupakan tempat dimana mereka dididik mulai dari hal yang paling dasar hingga bisa mendalami ilmu agama ke tahap yang lebih lanjut.

3.2.5 Santri

Santri merupakan salah satu elemen penting dalam suatu lembaga pesantren. Dalam tradisi pesantren terdapat 2 kelompok santri: 1. Santri mukim, yaitu murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam kelompok pesantren. Universitas Sumatera Utara 58 2. Santri kalong, yaitu murid-murid yang berasal dari desa-desa disekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap dalam pesantren. 71 Dalam Pesantren At-Thoyyibah Indonesia pada awal dibuka tahun 1974 memiliki santri lebih banyak yang berasal dari desa-desa di sekeliling pesantren, seperti Pinang Lombang. Meskipun berasal dari desa yang berdekatan dengan komplek PAI santri-santri ini tetap tinggal bersamaan dengan santri lain yang berasal dari desa yang jauh. Sebagai lembaga pendidikan agama yang modern hal ini maksudkan untuk menciptakan rasa kebersamaan tinggal di dalam pondok atau asrama. Selain itu, para santri yang mondok di PAI berasal dari keluarga yang berbeda-beda, seperti petani, pedagang, guru, pejabat, dan mereka semua melebur menjadi satu di dalam pondok tanpa membedakan si kaya dan si miskin serta dari kalangan mana mereka berasal. Dengan dibukanya pesantren untuk santri puteri pada tahun 1979 menambah daftar jumlah santri yang mondok di Pesantren At-Thoyyibah Indonesia. Dalam proses belajar mengajar antara santri putera dan santri puteri berada dalam satu ruangan dan hanya diberi pembatas kain untuk membedakan mana santri putera dan santri puteri. Berikut ini adalah jumlah santri yang mendaftar di Pesantren At-Thoyyibah Indonesia Pinang Lombang, yang tercatat dalam buku induk PAI dari tahun 1974-1984. 71 Zamakhsyari Dhofier, op.cit, hal. 53. Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 3 Jumlah Santri Yang Mendaftar di PAI Pinang Lombang Tahun 1974-1984 Sumber: Buku Induk Pesantren At-Thoyyibah Indonesia Pinang Lombang tahun 1974-1984. Dari data tabel dapat dilihat bagaimana perkembangan jumlah santri yang mendaftar untuk belajar di Pesantren At-Thoyyibah Indonesia ini. Pada tahun 1974 dimana awal didirikannya pesantren hanya terdapat 25 orang saja yang mendaftar untuk belajar. Namun, di tahun-tahun berikutnya jumlah tersebut meningkat bahkan mencapai 58 orang pada tahun 1983. Dengan demikian terlihat bahwa pesantren ini sudah mulai dikenal dikalangan masyarakat Labuhan Batu dan sekitarnya. Terlihat dari banyaknya santri yang ingin belajar di pesantren ini. Hal ini juga tidak terlepas dari kualitas pengajaran yang diberikan oleh pesantren dan kualitas alumni yang sudah belajar di pesantren ini. Mereka secara tidak langsung sudah mempromosikan keberadaan Pesantren At-Thoyyibah Indonesia. Namun, ada masanya juga dimana jumlah santri yang mendaftar mulai berkurang, tapi hal tersebut tidak menjadikan bahwa pesntren ini mulai dilupakan. Jumlah Santri Pesantren At – Thoyyibah Indonesia Pinang Lombang Tahun Masuk Jumlah Santri 1974 25 Orang 1975 17 Orang 1976 45 Orang 1977 23 Orang 1978 40 Orang 1979 42 Orang 1980 45 Orang 1981 50 Orang 1982 41 Orang 1983 58 Orang 1984 13 Orang Tidak Diketahui Tahun Masuk 14 Orang Universitas Sumatera Utara 60 Hingga akhir penelitian ini, penulis belum mendapatkan data yang lengkap karena keterbatasan data yang diperoleh. Sehingga penulis tidak bisa menyajikan jumlah santri yang mendaftar hingga tahun 2000. Namun, dengan data yang ada penulis mencoba memberikan gambaran bagaimana perkembangan Pesantren At-Thoyyibah Indonesia dengan melihat dari banyaknya santri yang mendaftar untuk belajar dipesantren tersebut.

3.2.6 Alumni