Tingkat Kriminalitas dan Citra Desa

69

4.2 Tingkat Kriminalitas dan Citra Desa

Setelah adanya Pesantren yang berkembang di Desa Sei Raja, sedikit banyak telah merubah citra daerah. Sebuah daerah yang tadinya dianggap sebagai daerah rawan karena marak tindak kejahatan, setelahnya orang mulai mengenal daerah tersebut sebagai tempat di mana bisa menimba ilmu agama. Desa Sei Raja, kemudian mulai dikenal sebagai desa santri sebab sudah mulai banyak para santri yang lalu lalang di daerah tersebut. Mereka berbaur dengan masyarakat sekitar. Sebelum adanya pesantren, di Desa Sei Raja belum banyak didirikan mesjid untuk tempat beribabah umat Islam. Yang ada pada saat itu adalah langgar yang hanya dapat menampung jama’ah hanya beberapa orang saja. Dengan adanya Pesantren At-Thoyyibah Indonesia di Desa Sei Raja, maka masyarakat desa dapat beribadah di mesjid yang didirikan oleh PAI. Di samping sebagai tempat ibadah para santri, mesjid ini juga digunakan oleh masyarakat desa sendiri, seperti, pada hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan digunakan pula untuk menjalankan ibadah Sholat Jum’at. Mesjid ini juga sering disebut sebagai Islamic Center pusat agama Islam oleh masyarakat Desa Sei Raja, tempat dimana umat Islam bisa mengetahui dan mempelajari tentang Islam. Islamic Center inilah yang digunakan oleh pihak pesantren untuk mengurangi tindak kejahatan dan juga membersihkan nama Desa Sei Raja, termasuk dusun Pinang Lombang yang termasuk ke dalam administratif desa tersebut. Hal ini sudah cukup berhasil dengan semakin berkurangnya tindak kejahatan yang terjadi di daerah ini. Tingkat kemajuan sebuah kawasan atau pun daerah bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Tingkat kemajuan tersebut juga bisa berupa pesatnya perkembangan penduduk yang menghuni daerah tersebut, atau pun kemajuan tingkat perekonomian, pendidikan, atau Universitas Sumatera Utara 70 bahkan pembangunan yang terjadi di kawasan tersebut. Dalam hal ini tingkat kemajuan suatu daerah yang akan dijabarkan oleh penulis adalah mengenai citra suatu daerah. Citra suatu daerah bisa buruk atau pun baik. Hal ini tergantung penilaian masyarakat di luar daerah tersebut. Selain itu juga bisa dipengaruhi faktor internal yang ada di daerah tersebut, baik dari perilaku masyarakat yang menghuni daerah yang dicitrakan, atau pun adanya suatu hal yang memberikan dampak baik maupunpun buruk, baik ke dalam kawasannya sendiri maupun ke luar kawasannya. Contohnya adanya lembaga atau organisasi yang memiliki dampak luas. Desa Sei Raja merupakan sebuah kawasan yang dahulunya memiliki citra yang dianggap buruk bagi masyarakat di luar desa. Hal ini disebabkan cukup tingginya tingkat kriminalitas didaerah tersebut. Namun, seiring dengan berjalannya waktu kondisi tersebut mulai berkurang, dan citra desa mulai membaik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya dengan berdirinya Pesantren At-Toyyibah Indonesia. Masyarakat Desa Sei Raja mayoritas penduduknya adalah beragama Islam dan banyak yang bergabung dalam kegiatan Tarekat Naqsabandiyah yang didirikan oleh Khalifah Abdul Manam Malik. Selain itu, tingkat kriminalitas di daerah ini bisa dikatakan cukup tinggi mengingat jauh sebelum Terekat Naqsabandiyah dan Pesantren At-Thoyyibah Indonesia berdiri banyak kejahatan serta pemberontakan yang terjadi di Pinang Lombang yang dilakukan oleh pasukan komando jihad. 80 Komando jihad dalam hal ini merupakan sebuah kelompok Islam radikal yang suka melakukan tindakan perampokan-perampokan di rumah warga dusun Pinang Lombang. Alasan mereka melakukan perampokan tersebut juga tidak begitu jelas. Banyak warga yang 80 Wawancara dengan Zaitun Hasibuan di Dusun Pinang Lombang pada tanggal 27 Desember 2012. Universitas Sumatera Utara 71 harus selalu waspada dengan keselamatan harta benda mereka. Mereka harus melakukan beberapa pengamanan di rumah-rumah, seperti membuat rumah yang tinggi atau rumah panggung. Mereka menganggap dengan cara ini maka pencuri akan sedikit kesulitan jika ingin merampok dirumah mereka. 81 Pesantren At-Thoyyibah Indonesia dengan tarekat Naqsabandiyah merupakan dua hal yang bisa dibilang sama tetapi tidak serupa. Sama maksudnya adalah keduanya sama-sama bergelut dalam hal agama Islam, sama-sama mengajarkan masyarakat untuk mendalami Mengenai banyaknya perampok yang tinggal didaerah Pinang Lombang sudah menjadi pembicaraan bagi masyarakat di luar desa. Namun, hal ini tidak menyurutkan langkah Haji Adenan Lubis dan sahabat untuk mendirikan sebuah pesantren di Desa Sei Raja. Mereka juga menyadari bahwa tidak mudah untuk mendirikan sebuah pesantren di daerah ini sebab sudah ada tarekat Naqsabandiyah yang berkembang di daerah tersebut. Namun adanya tarekat yang sudah berkembang di Desa Sei Raja terutama dusun Pinang Lombang, dianggap sebagai sebuah bantuan kecil pada saat itu. Maksudnya adalah dengan adanya tarekat sebelum PAI berarti masyarakat desa sudah mengenal ajaran Islam secara mendalam sebelumnya. Hanya saja mereka lebih condong ke ajaran Islam dalam bentuk aliran Naqsabandiyah. Terbentuknya aliran Naqsabandiyah juga salah satunya bertujuan untuk mengurangi tingkat kejahatan di daerah ini, dengan harapan bahwa melalui pendekatan agama maka tingkat kriminalitas bisa ditekan. Tarekat ini bisa dibilang adalah langkah awal untuk menekan tingkat kriminalitas di desa tersebut. Berdirinya pesantren memberikan pengaruh sangat besar dalam menekan angka kriminalitas tersebut. 81 Ibid. Universitas Sumatera Utara 72 Islam beserta kitab suci Al-Qur’an. Namun, di satu sisi perbedaan antara keduanya tampak lebih jelas ketika membahas mengenai hal yang lebih terperinci, contohnya kegiatan sehari- hari dan amalan-amalan yang dilakukan. Tujuan didirikannya pesantren adalah untuk mendalami ajaran Islam secara menyeluruh, tidak terfokus pada aliran tertentu. Oleh sebab itulah pesantren ini bisa dikatakan sebagai pesantren modern yang selain belajar agama Islam, juga belajar pengetahuan formal lainnya. Seiring berjalannya waktu, ketika pesantren sudah didirikan maka para santri yang belajar di pesantren ini pun semakin banyak. Hal ini juga dikarenakan selain belajar agama mereka juga bisa menimba ilmu pengetahuan umum lainnya. Lambat laun citra desa mulai bersih dan tidak lagi dianggap sebagai daerah dengan tingkat kriminalitas yang tinggi. Desa Sei Raja sudah berubah menjadi daerah tempat menimba ilmu agama Islam, tepatnya dimulai dari Pesantren At-Thoyyibah Indonesia Pinang Lombang. Banyak santri yang berdatangan dari luar wilayah Pinang Lombang untuk belajar agama di pesantren. Para alumni dari pesantren ini juga banyak yang menjadi tenaga-tenaga pengajar agama maupun ulama di daerah asal mereka. Mereka menyerukan Islam, melakukan syiar Islam di daerah asal mereka di manapun mereka berada. Mereka bangga dengan menyandang gelar alumni pondok Pesantren At-Thoyyibah Indonesia Pinang Lombang. Dari para alumni ini jugalah nama Pesantren At-Thoyyibah bisa dikenal di luar wilayah Labuhan Batu. Dengan demikian secara tidak langsung nama Pinang Lombang juga semakin dikenal masyarakat. Universitas Sumatera Utara 73

4.3 Tingkat Ekonomi