9. Sama halnya dengan keuntungan relatif, faktor keterbukaan informasi juga
memiliki korelasi yang positif dengan keinginan masyarakat menabung di bank syariah. Hal tersebut terlihat dengan derajat signifikansi sebesar 0,537.
10. Sementara itu untuk faktor kompatibilitas, disini terlihat bahwa hal tersebut
memiliki korelasi yang negatif dengan keinginan masyarakat untuk menabung di bank syariah. Dengan derajat signifikansi sebesar 0,537.
11. Faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam hal keinginan masyarakat
menabung pada bank syariah adalah kompleksitas perbankan syariah. Dari persamaan logistik tersebut dapat dikatakan bahwa kompleksitas perbankan
syariah memiliki korelasi yang positif terhadap keinginan masyarakat menabung di bank syariah dengan derajat signifikansi sebesar 0,201.
12. Faktor lain lagi yang perlu diperhatikan terhadap keinginan masyarakat
menabung di bank syariah adalah tingkat triabilitasobservatilitas masyarakat. Dalam penelitian ini dengan menggunakan persamaan logit di atas maka
didapat bahwa tingkat triabilitas memiliki korelasi yang negatif terhadap keinginan masyarakat untuk menabung di bank syariah, dengan derajat
signifikansi sebesar 0,212.
4.3.2. Keinginan Masyarakat Memperoleh Pembiayaan
Sedangkan untuk mengetahui keinginan masyarakat dalam memperoleh pembiayaan maka dengan menggunakan persamaan logit tersebut dan dengan
menggunakan Program SPSS Versi 11.0 didapat persamaan sebagai berikut:
Z = - 0,858 - 0,304X
1
+ 0,010x2 – 0,003x3 - 0,109x5 – 0,263x6 + 0,103x7 + 0,190x9
Alwi Reza Nasution : Analisis Potensi Dan Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Wilayah Kota Medan, 2006
Usu Repository © 2008
+ 0,033 x10 – 0,036x11 - 0,058x12 + 0,004x13 – 0,037x14 +
e
1. Dalam mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keinginan
masyarakat untuk memperoleh pembiayaan maka semua faktor telah dimasukkan dalam persamaan. Dari hasil perhitungan logistik maka terlihat
bahwa faktor jenis kelamin memiliki korelasi negatif dengan derajat signifikansi sebesar 0,267.
2. Sementara untuk faktor usia maka terlihat bahwa usia berpengaruh terhadap
keinginan memperoleh pembiayaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,559. 3.
Sementara untuk faktor akses wilayah terlihat bahwa faktor akses wilayah berpengaruh negatif terhadap keinginan masyarakat memperoleh pembiayaan,
hal ini dapat dilihat dari taraf signifikansi sebesar 0,926. 4.
Untuk faktor pendidikan, maka terlihat bahwa pendidikan memiliki korelasi negatif dengan keinginan masyarakat memperoleh pembiayaan, hal ini
ditunjukkan dengan taraf signifikansi sebesar 0,512 5.
Dari persamaan Logistik regresi di atas, diketahui bahwa agama memiliki korelasi yang negatif terhadap keinginan masyarakat menabung di bank
syariah, hal ini dapat dilihat dari derajat signifikansi sebesar 0,063 6.
Untuk faktor pekerjaan, maka dari persamaan tersebut di atas dapat dilihat bahwa faktor pekerjaan memiliki korelasi yang positif dengan keinginan
seseorang memperoleh pembiayaan dari Bank syariah. Hal ini ditunjukkan dengan derajat signifikansi sebesar 0,329.
Alwi Reza Nasution : Analisis Potensi Dan Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Wilayah Kota Medan, 2006
Usu Repository © 2008
7. Sedangkan untuk faktor pengeluaran maka terlihat bahwa tingkat pengeluaran
responden memiliki korelasi yang positif dengan keinginan masyarakat memperoleh pembiayaan dari bank syariah, hal ini terlihat dengan derajat
signifikansi sebesar 0,397. 8.
Untuk faktor keuntungan relatif, ternyata dari persamaan logistik regresi tersebut dapat dikatakan bahwa secara umum keuntungan relatif memiliki
korelasi yang positif terhadap keinginan masyarakat memperoleh pembiayaan dari bank syariah. Hal ini ditunjukkan dengan derajat signifikansi sebesar
0,095. 9.
Bertolak belakang dengan keuntungan relatif, faktor keterbukaan informasi memiliki korelasi yang negatif dengan keinginan masyarakat memperoleh
pembiayaan dari bank syariah. Hal tersebut terlihat dengan derajat signifikansi sebesar 0,270.
10. Sementara itu untuk faktor kompatibilitas, di sini terlihat bahwa hal tersebut
memiliki korelasi yang positif dengan keinginan masyarakat untuk memperoleh pembiayaan dari bank syariah. Hal ini terlihat dengan derajat
signifikansi sebesar 0,442. 11.
Faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam hal keinginan masyarakat memperoleh pembiayaan dari bank syariah adalah kompleksitas perbankan
syariah. Dari persamaan logistik tersebut dapat dikatakan bahwa kompleksitas perbankan syariah memiliki korelasi yang positif terhadap keinginan
Alwi Reza Nasution : Analisis Potensi Dan Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Wilayah Kota Medan, 2006
Usu Repository © 2008
masyarakat memperoleh pembiayaan dari bank syariah dengan derajat signifikansi sebesar 0,961.
12. Faktor lain lagi yang perlu diperhatikan terhadap keinginan masyarakat untuk
memperoleh pembiayaan di bank syariah adalah tingkat triabilitas observatilitas masyarakat. Dalam penelitian ini dengan menggunakan
persamaan logit diatas maka didapat bahwa tingkat triabilitas memiliki korelasi yang positif terhadap keinginan masyarakat untuk memperoleh
pembiayaan dari bank syariah dengan derajat signifikansi sebesar 0,536.
Alwi Reza Nasution : Analisis Potensi Dan Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Wilayah Kota Medan, 2006
Usu Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan terhadap potensi dan preferensi masyarakat terhadap bank syariah di Kota Medan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Potensi Masyarakat Kota Medan
Dalam penelitian ini Potensi masyarakat Kota Medan diukur melalui empat indikator yaitu:
a. Demografi
Potensi demografi yang meliputi umur, jenis kelamin pendidikan dan agama menunjukkan bahwa responden yang dijadikan sampel berusia antara 21 tahun
sampai dengan 55 tahun sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan sebelumnya. Sampel terbanyak berusia 27 tahun dengan jumlah sebanyak 28
orang atau 8,2 dari seluruh responden yang dijadikan sampel, yang tersebar di seluruh wilayah. Responden yang dijadikan sampel lebih didominasi oleh
laki-laki sebanyak 200 responden dan perempuan 140 responden. Tingkat pendidikan responden paling banyak ditemukan memiliki pendidikan tingkat
Strata-1 sebanyak 187 orang atau 55 yang paling sering ditemukan di wilayah Medan Baru dan Medan Johor serta paling rendah berpendidikan
SMU 42 orang atau 12 dari keseluruhan responden, yang banyak ditemukan di wilayah Medan Amplas. Dari 340 orang responden, 268 responden atau
Alwi Reza Nasution : Analisis Potensi Dan Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Wilayah Kota Medan, 2006
Usu Repository © 2008