Menentukan Jumlah Kanban TINJAUAN PUSTAKA

Jenis kanban yang sering digunakan adalah kanban pengambilan dan kanban perintah produksi. Kanban pengambilan menspesifikasikan jenis dan jumlah produk yang harus diambil dari proses terdahulu oleh proses berikutnya, sementara kanban perintah produksi menspesifikasikan jenis dan jumlah produk yang harus dihasilkan oleh proses terdahulu. Ada beberapa jenis kanban lain, di antaranya adalah: 1. Kanban pemasok subkontraktor, yaitu kanban yang berisi perintah yang meminta pemasok atau subkontraktor untuk mengirimkan suku cadang. 2. Kanban pemberi tanda. Kanban pemberi tanda digunakan untuk menetapkan spesifikasi produksi lot dalam pengecoran cetakan, pelubang tekan, atau proses tempaan. Kanban ini ditempelkan pada suatu kotak dalam lot. Kalau pengambilan mencapai kotak yang ditempeli kanban ini, instruksi produksi harus digerakkan.

3.7. Menentukan Jumlah Kanban

Sistem kanban adalah sistem tarik, dimana proses sesudah memesan unit yang diperlukan dari proses sebelum dalam jumlah yang tepat pada saat yang tepat, dan kemudian proses sebelum memproduksi unit tersebut sebanyak yang diambil. Akibatnya sistem Kanban dapat ditinjau dari sudut sistem pengendalian persediaan, yang terdiri dari dua jenis, yaitu ”sistem jumlah pesanan tetap Q-system” dan ”sistem siklus pesanan tetap P-system”. Dalam sistem Kanban, jumlah keseluruhan komponen yang akhirnya disimpan di proses sesudah dan jumlah Kanban yang disampaikan ke proses sebelum, ditentukan oleh kedua jenis sistem persediaan tersebut. Dalam SPT terdapat dua jenis sistem pengambilan yang sesuai dengan kedua sistem pengendalian persediaan tersebut, yaitu” sistem pengambilan jumlah tetap, siklus tidak tetap” dan “sistem pengendalian siklus tetap, jumlah tidak tetap”. 1. Sistem pengambilan jumlah tetap, siklus tidak tetap 7 Sistem pengambilan ini digunakan apabila waktu pemesanan pendek karena jarak antar proses yang relatif pendek, dan karena adanya aktifitas perbaikan proses. Dengan sistem ini, jumlah tetap yang telah ditentukan untuk pengambilan akan dipesan ke proses sebelum apabila tingkat persediaan telah mencapai re-order point, yaitu jumlah yang diperkirakan akan digunakan selama proses pemesanan pesanan telah diberikan tetapi belum diterima. Rumus-rumus yang digunakan pada sistem pengambilan jumlah tetap adalah sebagai berikut: a. Ukuran lot Q Dimana A = biaya pemesanan per lot R = taksiran jumlah permintaan bulanan i = biaya penggudangan per dolar barang c = biaya satuan 7 Agus Ristono. Sistem Produksi Tepat Waktu. Graha Ilmu: Yogyakarta. 2009. Hal 64-70 b. Jumlah kanban = c. Re-order = X + Z – E Dimana X = penggunaan rerata selama waktu pemesanan Z = sediaan pengaman E = pesanan telah diberikan tetapi belum diterima d. Waktu pemesanan = waktu pengolahan + waktu tunggu + waktu pengiriman + waktu pengumpulan Kanban 2. Sistem pengambilan siklus tetap, jumlah tidak tetap Sistem pengambilan ini berlaku untuk waktu pemesanan yang relatif lama karena disebabkan oleh jarak yang lebih jauh, sehingga waktu pengirimannya menjadi lebih lama. Satu hal yang apabila perusahaan akan menerapkan sistem. Kanban adalah menetukan jumlah kanban yang harus disuplai ke suatu sistem produksi dalam suatu periode tertentu. Rumus-rumus yang digunakan pada sistem pengambilan jumlah tetap adalah sebagai berikut: a. Jumlah baku = Permintaan harian x siklus pesanan + waktu pemesanan + sediaan pengaman b. Jumlah pesanan = jumlah baku – sediaan yang ada – pesanan yang diberikan tetapi belum diterima c. Jumlah keseluruhan Kanban = d. Waktu pemesanan = waktu pengolahan + waktu tunggu + waktu pengiriman + waktu pengumpulan Kanban

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di PT. Sabang Subur, Binjai KM 13,8, Sumatera Utara. Waktu penelitian adalah bulan April 2015 hingga bulan September 2015. 4.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan action research. Penelitian tindakan ialah suatu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan temuan-temuan praktis untuk keperluan pengambilan keputusan operasional Sukaria, 2012.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah bagian produksi yang memproduksi tangki air stainless steel pada PT. Sabang Subur.

4.4 Variabel penelitian

Variabel dependen pada penelitian ini adalah permintaan untuk barang jadi pada pabrik.