Manfaat Penelitian 1 Latar Belakang

Fitria Rasmita Manurung : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. DAFTAR ISI halaman Penghargaan i Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran ii iii iv v vi vii Bab 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan 1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Hipotesis

1.5 Manfaat Penelitian 1

1 2 3 3 3

Bab 2. Tinjauan Pustaka

2.1 Ekosistem Laut 2.2 Ekosistem Terumbu Karang

2.3 Tipe-Tipe Terumbu Karang 2.4 Reproduksi dan Pertumbuhan Hewan Karang 2.5 Faktor-Faktor Pembatas 2.6 Distribusi Terumbu Karang 2.7 Manfaat Ekosistem Terumbu Karang 4 4 5 7 8 11 14 15

Bab 3. Bahan dan Metoda

3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Pengamatan Terumbu Karang 3.3 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan 3.4 Analisis Data 16 16 16 17 19

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Persen Tutupan terumbu Karang 4.2 Parameter Faktor Fisik Kimia 4.3 Pengaruh Faktor Fisik Kimia Perairan Terhadap Persen Tutupan Karang Hidup 21 21 27 31 Bab 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran 33 33 33 Daftar Pustaka 34 Fitria Rasmita Manurung : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. DAFTAR TABEL halaman Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan Beserta Satuan dan AlatMetode yang Digunakan Rata-rata Persen Tutupan Terumbu Karang Hidup di Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Rata-rata Nilai Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nilai Analisis Korelasi Persen Tutupan Karang Hidup dengan Faktor Fisik Kimia Perairan Nilai Koefisien Korelasi 19 21 27 31 32 Fitria Rasmita Manurung : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Polip pada Hewan Karang a.Reproduksi Hewan Karang secara Seksual dan b. Reproduksi Hewan Karang secara Aseksual Cara Polip Menangkap Mangsanya Lokasi Penelitian a. Stasiun 1 dan b. Stasiun 2 Kondisi terumbu karang pada a. Stasiun 1 dan b. Stasiun 2 Grafik Persentase Tutupan Karang di di Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah 9 10 11 24 24 27 Fitria Rasmita Manurung : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. DAFTAR LAMPIRAN halaman Lampiran A. Lampiran B. Lampiran C. Lampiran D. Lampiran E Lampiran F. Lampiran G. Lampiran H. Lampiran I. Lampiran J. Bagan Kerja Metode Winkler Untuk Mengukur DO Bagan Kerja Metode Winkler Untuk Mengukur BOD 5 Nilai Oksigen Terlarut Maksimum mgl Pada Berbagai Besaran Temperatur Air Data Mentah Persentase Tutupan Karang Hidup di Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Contoh Perhitungan Panjang Transisi Masing-Masing Bentuk Pertumbuhan Hidup Peta Lokasi Penelitian Foto Lokasi Penelitian Bentuk-Bentuk Hidup Pertumbuhan Terumbu Karang Analisis Korelasi Pearson 37 38 39 40 44 45 46 47 48 50 Fitria Rasmita Manurung : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di permukaan bumi kita terumbu karang diperkirakan meliputi wilayah seluas 600.000 km 2 dan dengan beberapa pengecualian. Jenis ekosistem ini terletak antara lintang 30 o utara dan selatan khatulistiwa dan kehadiran terumbu karang ini merupakan ciri yang dominan dari perairan dangkal di daerah khatulistiwa. Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu dari ekosistem pantai yang memiliki keanekaragaman yang tinggi. Ekosistem terumbu karang memberikan manfaat langsung kepada manusia dengan menyediakan makanan, obat-obatan, bahan bangunan dan bahan lain. Lebih penting lagi, terumbu karang juga memiliki peranan dalam menopang kelangsungan hidup ekosistem-ekosistem lain di sekitarnya. Terumbu karang memiliki sifat-sifat yang unik dalam asosiasinya dengan masyarakat biota laut lainnya Juwana Romimohtarto, 2001. Pulau Rubiah merupakan pulau yang terdapat di sebelah barat-laut pulau Weh dan merupakan bagian dari wilayah kota Sabang, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pulau Rubiah telah dijadikan sebagai taman laut nasional karena memiliki keunikan dan keindahan pada ekosistem terumbu karang. Sebelumnya diketahui bahwa pulau Rubiah ini merupakan pulau kosong yang tidak berpenghuni, namun belakangan ini diketahui telah didirikan penginapan di sebelah timur pulau rubiah, yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi faktor fisik kimia perairan. Terumbu karang yang terdapat di pulau Rubiah khususnya pada perairan bagian barat memiliki jenis terumbu karang yang lebih sedikit dibandingkan dengan bagian timur karena pada bagian barat aktivitas manusia lebih banyak dijumpai yang Fitria Rasmita Manurung : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. sangat berpengaruh pada kelangsungan pertumbuhan hewan karang. Siringo-ringo 2007 menyatakan bahwa banyak terumbu karang pada bagian barat ini yang rusak akibat bencana Tsunami. Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada di dalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Diperkirakan terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia. Terumbu karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium karbonat koloni karang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme mikroskopis yang bernama zooxanthellae. Ekosistem terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Biasanya tumbuh di dekat pantai di daerah tropis dengan temperatur sekitar 21 – 30 o C http:oseanografi.blogspot.com200507terumbu- karang.html. Terumbu karang yang terdapat di kepulauan Rubiah masih berada dalam kondisi yang cukup baik, namun bukan berarti bebas dari aktivitas masyarakat, seperti penangkapan ikan di sekitar terumbu karang, penambangan karang, transportasi air dan penyelaman yang dapat mengganggu kehidupan terumbu karang. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukanlah penelitian tentang “Persen Tutupan Terumbu Karang Hidup di Bagian Barat Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam”.

1.2 Permasalahan