Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun- temurun, berbahan dasar alami, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Bagian tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai bahan obat tradisional adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. 3 Dalam undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan disebutkan bahwa obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian galenik atau campuran bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman maupun yang telah melalui uji pra-klinikklinik seperti obat herbal terstandar dan fitofarmaka. 4 Sebagai landasan penggunaan obat tradisional, telah ditetapkan Sistem Kesehatan Nasional SKN melalui Keputusan Menteri Kesehatan No. 131MenkesSKII2004. Dalam salah satu subsistem SKN disebutkan bahwa pengembangan dan peningkatan obat tradisional dibutuhkan agar diperoleh obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun digunakan dalam pelayanan kesehatan formal. 4 Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas obat tradisional dengan tahapan pengembangan obat tradisional menjadi fitofarmaka dilakukan dengan langkah sebagai berikut 4 : A. Seleksi Tumbuhan yang diteliti adalah tumbuhan yang berdasarkan pengalaman memiliki khasiat untuk pengobatan suatu penyakit dan merupakan alternatif pengobatan secara turun-temurun. B. Uji Preklinik Uji preklinik terdiri atas uji toksisitas dan uji farmakodinamik. Uji toksisitas digunakan untuk melihat dan mengetahui keamanannya sedangkan uji farmakodinamik digunakan untuk memprediksi efek pada manusia. C. Standarisasi Standarisasi dilakukan dengan cara penentuan identitas dan pembuatan sediaan terstandar. Efek terapi yang ditimbulkan dari sediaan tersebut dapat berbeda karena zat aktif yang terlarut, bentuk sediaan dan prosedur ekstraksinya berbeda sesuai kebutuhan. D. Uji Klinik Apabila hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya khasiat dan aman digunakan sebagai obat tradisional pada manusia, maka dapat menjadi pertimbangan penggunaannya di bidang kesehatan formalprofesi dokter.

2.1.2 Tumbuhan Aglaia elliptica Blume

Tumbuhan Aglaia elliptica Blume tumbuh di hutan primer, hutan sekunder, rawa, sisi jalan maupun sepanjang bantaran sungai. Aglaia elliptica Blume tersebar di beberapa negara Asia diantaranya Myanmar, Thailand, Indonesia, dan Filipina. 9 Aglaia elliptica Blume dapat mencapai ketinggian 40 m, mempunyai batang keras dengan warna coklat kehijauan, daun berwarna hijau dengan 6-19 anak daun dan bunga yang memiliki 5 kelopak. Tanaman ini memiliki buah dengan diameter 2 - 2,5 cm dan satu biji. Daerah hidupnya adalah daerah dengan ketinggian antara 0 hingga 2.000 m diatas permukaan laut. 5,9

Dokumen yang terkait

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Paku Pedang (Nephrolepis falcata) terhadap Larva Artemia Salina L dengan metode Brain Shirmp Lethaly Test (BSLT)

0 45 48

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 26 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 4 58

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 23 64