Definisi Toksikologi Landasan Teori

f Sortasi kering Tahap ini bertujuan untuk memisahkan benda yang tidak digunakan dan mengurangi kontaminasi yang ada setelah pengeringan. Setelah melalui proses di atas, simplisia dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan diletakkan di tempat yang memiliki suhu kamar 15° - 30° C. 17

2.1.6 Metode Ekstraksi Simplisia

Simplisia merupakan bahan alami yang diperlukan sebagai bahan dasar pembuatan obat dan belum mengalami pengolahan. Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat digunakan sebagai obat dan terdiri dari seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang dan daun. 18 Ekstraksi merupakan proses yang bertujuan untuk memperoleh kandungan senyawa kimia dari bagian tumbuhan maupun hewan dengan pelarut yang sesuai. Ekstrak dapat berupa ekstrak kental, padat atau cair dengan cara menyaring simplisia. 18 Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut. Ekstraksi yang menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu 18,19 : 1. Ekstraksi cara dingin a. Maserasi Maserasi merupakan suatu proses pengeksrtraksian simplisia dengan cara menggunakan pelarut sebagai perendam dan dilakukan beberapa kali pengadukan dengan suhu kamar yang terlindung dari cahaya. Metode ini digunakan untuk menarik kandungan kimia yang mudah larut dalam zat cair. b. Perkolasi Perkolasi adalah proses ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna exhaustive extraction. Metode ini umumnya dilakukan pada temperatur ruangan dan dilakukan dengan cara melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalam satu perkulator. 2. Ekstraksi cara panas a. Refluks Refluks merupakan metode ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya selama waktu tertentu dan menggunakan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Ekstraksi refluks digunakan untuk bahan yang tahan terhadap pemanasan. b. Digesti Digesti adalah proses maserasi kinetik, yaitu proses pengekstraksian dengan pengadukan terus-menerus pada temperatur yang lebih tinggi dari suhu kamar 40-50 C. c. Soxhlet Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru dan dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstrak terus-menerus dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. d. Infudasi dan dekoktasi Infudasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90 C selama 15 menit. Metode ini umunya digunakan untuk mengekstraksi kandungan zat aktif yang larut dalam air. Dekoktasi adalah metode infudasi dengan waktu yang lebih lama dan menggunakan temperatur yang sesuai dengan titik didih air. e. Destilasi uap Destilasi uap merupakan metode ekstraksi untuk mendapatkan zat aktif yang mudah menguap dari bahan segar atau simplisia dengan berdasarkan tekanan parsial. Pelarut yang digunakan untuk proses maserasi dapat bermacam-macam bergantung dengan kebutuhan penelitian. Dalam penlitian ini digunakan pelarut metanol. Metanol adalah senyawa kimia dengan rumus CH 3 OH atau dikenal sebagai metil alcohol, wood alcohol atau spiritus. Pada keadaan atmosfer, metanol berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarrna, mudah terbakar, beracun, dan memiliki bau yang khas. 20

Dokumen yang terkait

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Paku Pedang (Nephrolepis falcata) terhadap Larva Artemia Salina L dengan metode Brain Shirmp Lethaly Test (BSLT)

0 45 48

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 26 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 4 58

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 23 64