B. Uji Preklinik Uji preklinik terdiri atas uji toksisitas dan uji farmakodinamik. Uji toksisitas
digunakan untuk melihat dan mengetahui keamanannya sedangkan uji farmakodinamik digunakan untuk memprediksi efek pada manusia.
C. Standarisasi Standarisasi dilakukan dengan cara penentuan identitas dan pembuatan sediaan
terstandar. Efek terapi yang ditimbulkan dari sediaan tersebut dapat berbeda karena zat aktif yang terlarut, bentuk sediaan dan prosedur ekstraksinya
berbeda sesuai kebutuhan. D. Uji Klinik
Apabila hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya khasiat dan aman digunakan sebagai obat tradisional pada manusia, maka dapat menjadi
pertimbangan penggunaannya di bidang kesehatan formalprofesi dokter.
2.1.2 Tumbuhan Aglaia elliptica Blume
Tumbuhan Aglaia elliptica Blume tumbuh di hutan primer, hutan sekunder, rawa, sisi jalan maupun sepanjang bantaran sungai. Aglaia elliptica Blume
tersebar di beberapa negara Asia diantaranya Myanmar, Thailand, Indonesia, dan Filipina.
9
Aglaia elliptica Blume dapat mencapai ketinggian 40 m, mempunyai batang keras dengan warna coklat kehijauan, daun berwarna hijau dengan 6-19 anak daun
dan bunga yang memiliki 5 kelopak. Tanaman ini memiliki buah dengan diameter 2 - 2,5 cm dan satu biji. Daerah hidupnya adalah daerah dengan ketinggian antara
0 hingga 2.000 m diatas permukaan laut.
5,9
2.1.3 Definisi Toksikologi
Toksikologi merupakan kajian mengenai mekanisme efek berbahaya efek toksik dari suatu bahan kimia terhadap makhluk hidup. Toksin mempunyai arti
sebagai zat yang berpotensi memberikan efek berbahaya terhadap organisme tertentu.
10
Faktor yang menentukan sifat toksik dari suatu senyawa adalah dosis, konsentrasi racun di reseptor, sifat senyawa tersebut, paparan terhadap organisme
dan bentuk efek yang ditimbulkan.
11
Toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu bahan kimia yang dapat menimbulkan efek berbahaya. Pada umumnya, efek farmakologis timbul apabila
terjadi interaksi antara zat kimia dengan organisme hidup.
10,11
Uji toksisitas merupakan suatu uji untuk menentukan potensial suatu senyawa sebagai racun, mengenali kondisi biologis setelah efek toksik tersebut
timbul dan mengenali karakteristik efek tersebut.
10,11
Menurut Weil, terdapat lima pedoman pada uji toksisitas, yaitu
12
: 1.
Menggunakan satu atau lebih spesies yang secara kualitatif memperlakukan suatu bahan mirip dengan manusia.
2. Menggunakan beberapa jumlah dosis, dengan alasan pemberian dosis yang
berbeda dapat menimbulkan tingkat efek yang berbeda. 3.
Efek yang ditimbulkan pada tingkat dosis yang lebih tinggi bermanfaat untuk menggambarkan mekanisme kerjanya.
4. Uji stastitika untuk uji ini dilakukan hanya pada satuan eksperimental yang
secara matematika telah berada diantara dosis dan kelompok kontrol. 5.
Efek yang diperoleh melalui suatu jalur pemberian kepada hewan uji tidak semerta-merta dapat diterapkan kepada manusia, namun harus melalui uji
lainnya.