tubuh. Dapat disertai demam dan dapat terjadi pada semua usia. Dan biasanya membaik dengan penghentian obat.
2.2 Vitamin E
17,24
Vitamin E ditemukan di Universitas California, Berkeley, pada tahun 1922 oleh Herbert Evans dan Katherine Bishop yang mengamati bahwa defisiensinya
menyebabkan resorpsi janin dalam tikus. Zat aktif diisolasi dari minyak tepung gandum pada tahun 1936, juga di Berkeley, dan bernama “tokoferol” dari kata
Yunani tokos melahirkan dan pherein untuk membawa ditambah akhiran –ol menunjukkan suatu fenol atau alkohol.
Vitamin E adalah sekelompok zat, tokoferol dan tokotrienol, dijumpai terutama pada minyak sayuran. Masing-masing memiliki kelompok kepala
kromanol dan rantai samping phytyl. Rantai samping tokoferol jenuh, sedangkan tokotrienol memiliki 3 ikatan ganda. Jumlah yang berbeda dan penempatan dari
kelompok metil pada cincin aromatis menghasilkan bentuk α,β,γ, dan δ dari tokoferol dan tokotrienol. Setiap bentuk terjadi secara alamiah sebagai
stereoisomer single. Vitamin E sintetis mengandung hingga delapan isomer, masing-masing dengan aktivitas biologisnya sendiri.
8,25
25
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Struktur dari tokoferol dan tokotrienol
dikutip dari kepustakaan no. 26 sesuai aslinya
Universitas Sumatera Utara
D- α tokoferol adalah jenis vitamin E yang paling umum diserap dari diet
manusia, kecuali tokotrienol mendominasi di daerah dunia dimana minyak tanaman tropis yang digunakan untuk memasak dan sebagai sumber makanan. D-
α tokoferol sekitar 36 lebih aktif dibanding sintetis campuran isomer.
20
Vitamin E banyak dijumpai pada sayur-sayuran, terutama bayam, alpokat, jagung, minyak
sayuran, biji bunga matahari, kedele, gandum, kacang dan margarin. Juga dapat dijumpai pada beberapa daging dan produk susu. Pada manusia, vitamin E secara
alami terjadi pada membran sel dan organela. Ini memproteksi membran sel dari peroksidase dan menangkap radikal bebas. Vitamin E merupakan bagian penting
dari diet, tetapi ada resiko bila mengkonsumsi terlalu banyak. Dianjurkan untuk mengkonsumsi 400 IU vitamin E per hari dalam bentuk kapsul gel. Vitamin E
dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya memar bila diminum dalam dosis besar. Tentu saja, dosis lebih besar dari 3000 mg perhari ketika dikonsumsi dalam
jangka panjang dapat menimbulkan efek samping. Vitamin E diakui benar efektivitasnya sebagai penghambat oksidasi lipid
pada makanan dan sistem biologi, dan mekanismenya sebagai antioksidan juga baik dipahami. Aktivitas antioksidan dari tokoferol dan tokotrienol dapat diterima
secara luas terutama karena kemampuan mereka untuk menyumbangkan hidrogen fenoliknya pada lipid radikal bebas. Dampak yang lebih rendah tercapai melalui
pemuasan singlet oksigen.
27
Vitamin E adalah antioksidan yang dapat menyumbangkan atom hidrogen disebut donor hidrogen. Vitamin E terlokalisasi dalam membran dan lipoprotein
dimana ia dapat menghentikan reaksi rantai radikal dari lipid peroksidase. Oleh karena itu vitamin E disebut antioksidan pemecah rantai. Vitamin E TocH selalu
26
Universitas Sumatera Utara
menyumbangkan atom hidrogen ke radikal lipid peroksil yang akan mempropagasi reaksi rantai dari lipid peroksida.
Autooksidasi asam lemak tak jenuh ganda terdiri dari inisiasi, propagasi rantai dan reaksi pemecahan rantai. Reaksi inisiasi bersifat lambat dan terbatas.
Inisiasi terjadi oleh karena panas, cahaya atau bahan logam. Reaksinya:
28
I + LH L
.
Dimana I adalah inisiator, LH asam lemak dan L + IH lambat
.
L adalah alkil radikal yang
terbentuk dari asam lemak tak jenuh ganda. Kemudian diikuti propagasi melalui reaksi rantai:
.
+ O
2
LOO LOO
. .
+ LH LOOH + L
.
Dimana LOO
.
LOO adalah radikal bebas peroksil dan LOOH merupakan
hidroperoksida yang stabil dari asam lemak. Tokoferol kemudian memecah dan mengakhiri rantai ini melalui:
.
+ TocH LOOH + Toc Dimana TocH adalah tokoferol dan Toc
. .
Toc adalah radikal tokoferoksil, yang relatif
stabil, kemudian memecah reaksi rantai. Radikal tokoferoksil ini dapat bereaksi dengan radikal peroksil yang lain untuk membentuk senyawa yang tidak
berbahaya, termasuk tokoferil quinon. Reaksinya:
.
+ LOO
.
Alternatif lain, radikal tokoferoksil ini dapat direduksi kembali ke alfa-tokoferol dengan vitamin C AH
Toc-OOL
-
Toc
pada permukaan antara air dan lipid. Reaksinya:
.
+ AH
-
TocH + A
-
Universitas Sumatera Utara
Namun, apakah interaksi sinergis antara vitamin E dan vitamin C terjadi in vivo masih merupakan kontroversi.
2.3 Vitamin E dan Akne Vulgaris