Collier CN et al. 2008 dalam penelitiannya terhadap penderita akne vulgaris menyatakan bahwa akne vulgaris lebih sering dijumpai pada populasi
wanita dibandingkan pria pada semua kelompok umur diatas usia 20 tahun. Panjaitan RR 2010 pada penelitiannya di RSUP Haji Adam Malik
Medan melaporkan jumlah kasus akne vulgaris dengan jenis kelamin perempuan 72,2 lebih banyak dibanding laki-laki 27,8.
40
Dari berbagai penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat keragaman prevalensi akne vulgaris berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
4
4.1.2 Karakteristik berdasarkan kelompok usia 4.1.2 Karakteristik berdasarkan kelompok usia
Tabel 4.2 Karakteristik subyek penelitian berdasarkan kelompok usia
Usia tahun
Subyek penelitian n
14-19 20
44,4 20-25
25 55,6
Total 45
100,0
Diagram 4.2 Profil subyek penelitian berdasarkan kelompok usia
5 10
15 20
25
14-19 Thn 20-25 Thn
Akne vulgaris
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.2 dan diagram 4.2 dari total 45 orang subyek penelitian didapatkan 20 orang 44,4 berusia antara 14-19 tahun dan 25
orang 55,6 berusia antara 20-25 tahun. Hal ini memperlihatkan bahwa jumlah pasien akne vulgaris yang terbanyak berusia antara 20-25 tahun.
Akne vulgaris merupakan kelainan kulit yang paling sering dan diperkirakan mengenai sedikitnya 80 dari seluruh populasi yang berusia antara
12 dan 25 tahun.
2
Data yang diperoleh dari rekam medis pasien akne vulgaris yang berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Haji Adam
Malik Medan periode Januari-Desember 2008 dan periode Januari-Desember
2011 sekitar 90 penderita akne vulgaris adalah remaja dan dewasa muda.
4
4.1.3 Karakteristik berdasarkan suku bangsa
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa penderita akne vulgaris yang terbanyak
adalah dewasa muda.
Tabel 4.3 Karakteristik subyek penelitian berdasarkan kelompok suku
bangsa Suku bangsa
Subyek penelitian n
Batak 26
57,8 Jawa
7 15,6
Melayu 7
15,6 Minangkabau
2 4,4
Lainnya 3
6,7 Total
45 100,0
Universitas Sumatera Utara
Diagram 4.3 Profil subyek penelitian berdasarkan suku bangsa Berdasarkan tabel 4.3 dan diagram 4.3 dari total 45 orang subyek
penelitian didapatkan suku Batak merupakan suku terbanyak yaitu 26 orang 57,8 dan selanjutnya diikuti suku Jawa dan Melayu yaitu masing-masing 7
orang 15,6. Dari data ini diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki apakah
pola dan kebiasaan makan yang berbeda dari masing-masing suku bangsa, berperan dalam menentukan perbedaan angka kejadian akne vulgaris dan derajat
keparahannya. Akne vulgaris dapat terjadi pada semua ras dan etnis. Meskipun demikian
terdapat perbedaan gambaran klinis pada masing-masing kelompok. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Perkins et al. 2011 disebutkan bahwa akne vulgaris
lebih sering dijumpai pada wanita Afrika Amerika dan Hispanik masing-masing 37 dan 32 dibandingkan dengan wanita India, Kaukasia dan Asia masing-
masing 23, 24 dan 30. Pada wanita Asia akne inflamasi lebih menonjol dibanding dengan akne komedonal sedangkan pada Kaukasia akne komedonal
5 10
15 20
25 30
Akne vulgaris
Universitas Sumatera Utara
lebih menonjol. Ada korelasi negatif antara ukuran pori kulit dan kecerahan kulit pada semua etnis. Produksi sebum berkorelasi positif dengan tingkat keparahan
akne vulgaris pada wanita Afrika Amerika, Asia dan Hispanik. Sedangkan ukuran pori berkorelasi positif dengan terjadinya akne vulgaris pada wanita Afrika
Amerika, Asia dan India. Taylor et al.2002 dalam hasil surveinya menyatakan bahwa papul
merupakan gambaran klinis akne vulgaris yang paling sering ditemukan pada ras Afrika Amerika 70,7 dan Hispanik 74,5; dengan Asia dan ras yang lainnya
memiliki persentase yang sama.
41
Penelitian Wilkins dan Voorhees 1970 menunjukkan adanya variasi ras dalam prevalensi akne vulgaris dimana prevalensinya lebih tinggi dijumpai pada
pria kulit putih dibanding pria Negro. Dimana pria Negro lebih sering dijumpai lesi nodulokistik derajat 3 dan 4 sedangkan kulit putih lebih sering dijumpai lesi
kistik derajat 4.
42
43
Pada penelitian ini dijumpai perbedaan pada suku bangsa tapi belum dapat disimpulkan apakah ini hanya diakibatkan mayoritas yang berobat ke Poliklinik
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Haji Adam Malik Medan adalah suku Batak ataupun ada faktor genetik yang berperan didalamnya.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Kadar Vitamin E Plasma pada Berbagai Derajat Keparahan Akne Vulgaris