Zina Qadzaf tuduhan zina

2. Memberontak

Menurut para imam mazhab sepakat bahwa mengangkat pemimpin hukumnya adalah wajib. Oleh karena itu, sudah seharusnya kaum Muslim mempunyai pemimpin yang dapat menegakkan syiar-syiar agama Islam dan dapat menyelamatkan orang yang teraniaya dari orang-orang dzalim, tidak boleh bagi kaum Muslim di dunia ini dalam satu waktu mempunyai dua pemimpin. Dan pemimpin itu tidak boleh seorang perempuan, orang kafir, dan anak yang belum dewasa, dan orang gila. 44 Pemimpin yang sah wajib ditaati perintahnya selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, menghukum mati orang yang tidak taat kepada pemimpin yang baik hukumnya adalah wajib. Apabila sekelompok orang yang memberontak atau tidak taat kepada pemimpinnya, dan mereka tidak mempunyai alasan yang jelas, maka mereka boleh diperangi sehingga kembali kepada perintah Allah SWT. Jika mereka kembali ke dalam jamaah kaum Muslim maka dilarang memerangi mereka, seperti tidakan terorisme dll. 45

3. Zina

Para imam mazhab sepakat bahwa zina merupakan perbuatan keji yang besar, yang wajibkan had atasnya. Orang-orang yang berzina dikategorikan dua golongan: muhshan dan ghairu muhshan, sanksi bagi pezina muhshan adalah rajam. Sedangkan hukuman bagi ghairu muhshan adalah seratus kali cambuk dan diasingkan selama 44 Musthafa Dib Al-Bugha, Fikih Islam Lengkap Penjelasan Hukum-Hukum Islam Madzhab Syafi‟i, Jawa Tengah: Media Zikir, h. 430. 45 Ibid, h. 432. setahun sejauh jarak diperbolehkannya mengqashar shalat, hukuman bagi budak- laki-laki atau wanita adalah setengah hukuman bagi orang yang merdeka. Hukuman had itu berbeda-beda menurut macam perzinaan itu sendiri, karena perbuatan zina terkadang dilakukan oleh orang-orang yang belum menikah, seperti jejaka atau gadis, dan kadang-kadang dilakukan juga oleh muhshan, seperti orang yang sudah menikah, duda, atau janda. 46

4. Qadzaf tuduhan zina

Para imam mazhab sepakat bahwa laki-laki yang berakal, merdeka, dewasa dan mempunyai hak melakukan pekerjaan berdasarkan kemauannya, apabila menuduh berzina kepada orang lain yang merdeka, dewasa, berakal, muslimah, terpelihara, bukan perempuan yang pernah melakukan li‟an, tidak pernah dikenai had zina dengan zina yang jelas. Bahwa ada lima syarat pada pihak yang dituduh adalah Islam, baligh, berakal, berakhlak yaitu tidak pernah disabitkan dengan kesalahan zina sebelum itu, tidak memberi keizinan kepada penuduh untuk menuduh. 47 Dan keduanya tidak di dar al-harb, dan dituntut orang yang dituduh agar dijatuhi hukuman had, maka yang menuduhnya dikenai hukuman jilid cambuk sebanyak delapan puluh kali tidak boleh lebih. Menuduh dengan sindiran tidak mewajibkan had, walaupun diniatkan untuk menuduh zina. Menurut pendapat Imam Hanafi dan 46 Ibid, h. 445. 47 Mustofa Al-Khin, Mustofa Al-Bugho, Ali Asy-Syarbaji, Kitab fikih Mazhab Syafie, cet I, 1989. Imam Maliki bahwa wajib had , menurut pendapat Imam Syafi‟i bahwa jika diniatkan menuduh zina dan diterangkan pengertiannya maka yang menyindir dikenai had.

5. Mencuri