Pengkajian Keperawatan Studi Kasus Klien kedua 2

3.1.3 Pengkajian Lanjutan Penilaian Tanggal dan waktu 10-07-15 11-07-15 12-07-15 13-07-15 Sore Pagi Pagi Pagi Kulit Warna normal, pucat, sianosis, kemerahan Warna kulit kuning langsat, suhu hangat, T: 36,7 C, keadaan kulit lembab dan tidak ada tanda-tanda infeksi Warna kulit kuning langsat, suhu hangat, T: 36,5 C, keadaan kulit lembab dan tidak ada tanda-tanda infeks Warna kulit kuning langsat, suhu hangat, T: 36,8 C, keadaan kulit lembab dan tidak ada tanda-tanda infeksi Warna kulit kuning langsat, suhu hangat, T: 36,2 C, keadaan kulit lembab dan tidak ada tanda-tanda infeksi Suhu Hangat, panas, dingin Kelembaban Kering, basah, lembab, berkeringat Kondisi tempat IV: Paten, macet, tanda infeksi Mamae Kondisi lembut, berisi, penuh, bengkak, merah, nyeri Kondisi mamae nyeri ketika tersentuh Kondisi mamae nyeri ketika tersentuh Kondisi mamae lembut, berisi, nyeri ketika dipegang, keras seperti ditarik, ASI + merembes Kondisi payudara ibu lembut, tidak ada kemerahan, tampak berisi ASI, tidak ada nyeri, ASI banyak Puting normal, datar, masuk ke dalam Merah, nyeri, pecah, lecet Putting susu menonjol, aerola kehitaman, lecet - Putting susu menonjol, aerola kehitaman, lecet - Putting susu menonjol, aerola kehitaman, lecet - Putting susu menonjol, aerola kehitaman, lecet - Uterus Tinggi 1 jari dibawah umbilikus 2 jari dibawah umbilicus 2 jari dibawah umbilicus 2 jari di bawah umbilicus Posisi Midline, kanan umbilikus, kiri umbilikus Midline midline Midline Midline Konsistensi Kenyal, lembut, kenyal dengan massage Kenyal dengan massage Kenyal dengan massage Kenyal Kenyal Lokhea Warna Rubra, serosa, alba Rubra Rubra Rubra Rubra Jumlah Waktu ganti duk ± 40 -50 cc 3x ganti ± 40-50 cc 3x ganti ± 20 -30 cc 2-3x ganti ± 20-30 cc 1x ganti Luas duk yang basah Seperempat Seperempat Seperempat Seperempat Bau + = ada 0 = tidak ada Perineum Kondisi Utuh, bengkak, edema, hematom, bersih, kotor Utuh, tidak ada bengkak, edema tidak ada. Tidak ada luka episiotomi. hemoroid tidak ada 0 Utuh, tidak ada bengkak, edema tidak ada. Tidak ada luka episiotomi. hemoroid tidak ada 0 Utuh, tidak ada bengkak, edema tidak ada. Tidak ada luka episiotomi. hemoroid tidak ada 0 Utuh, tidak ada bengkak, edema tidak ada. Tidak ada luka episiotomi. hemoroid tidak ada 0 Episiotomi N= bersih, kering, menyatu, edema, pengeluaran, kemerahan Hemoroid + = ada 0 = tidak ada Edema, lembut, nyeri Kardio vakular Edema +1: edema minimal pada area pedal pretibial +2: edema ditandai pada ekstremitas bawah dan tangan +3: edema terdapat pada wajah, dinding abdomen baeah dan sacrum +4: edema anasarka Tidak ada edema Tidak ada edema Tidak ada edema Tidak ada edema Homan’s sign kiri dan kanan 0 = negatif + = positif Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Hipotensi ortostatik √ = + 0 = - Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak ada hipotensi ortostatik 0 Tidak ada hipotensi ortostatik Vital sign TD: RR: 13070 20xi 13070 22xi 12080 20xi 12070 20xi HR: T: 80xi 36,7 o C 80xi 36,5 o C 75xi 36,8 o C 74xI 36,5 o C Status Emosional Tenang, cemas, gelisah, takut, bermusuhan, depresi, labil, afek datar Ibu tampak tenang Ibu tampak tenang Ibu tampak tenang dan bersikap kooperatif dan antusias saat diajak berbicara Ibu tampak tenang dan bersikap kooperatif dan antusias saat diajak berbicara Aktifitas Ditempat tidur Ambulasi Ke kamar mandi Klien berbaring dengan posisi supinasi dan belum dapat bergerak Klien sudah mampu untuk mengubah posisi miring kiri dan miring kanan Klien sudah bisa ke kamar mandi tanpa dibantu Klien sudah bisa ke kamar mandi tanpa dibantu Hygiene Mandi dengan waslap di tempat tidur Mandi guyur Mandi dengan waslap di tempat tidur Mandi dengan waslap di tempat tidur Mandi guyur dan sedikit di lap dengan kain basah dengan tetap menjaga bekas luka Mandi guyur dan sedikit di lap dengan kain basah dengan tetap menjaga bekas luka Diet Nafsu makan Puasa, baik, cukup, tidak ada Puasa Nafsu makan ibu baik, tidak ada pembatasan makanan Nafsu makan ibu baik, tidak ada pembatasan makanan Nafsu makan ibu baik, tidak ada pembatasan makanan Tipe Cairan jernih, MI, MII, MB MII MB MB Eliminasi Feses Konsistensi Waktu BABfrekuensi Belum ada BAB Belum ada BAB Sudah BAB, 1x pada pagi hari Sudah BAB, 1x pada pagi hari Urin Waktu pengosongan, jumlah + = spontan 0 = tindakan kateter Klien menggunakan kateter Klien menggunakan kateter Pengosongan spontan Pengosongan spontan Terapi medis Inj. Transamin 1 amp 8 jam Inj. Ketorolac 1 amp Inj. Ranitidin 1 amp 12 jam Synto 10 – 10 – 5 – 5 unit Inj. Transamin 1 amp 8 jam Inj. Ketorolac 1 amp Inj. Ranitidin 1 amp 12 jam Inj. Transamin 1 amp 8 jam Inj. Ketorolac 1 amp Inj. Ranitidin 1 amp 12 jam Amoxillin Tab 500mg 3x1 Asam Mefenamat Tab 500mg 3x1 B.Com Tab 2x1 Analisa Data No Data ObjektifSubjektif Etiologi Masalah 1. Data Subjektif: - Klien mengatakan pernah mendengar tentang senam nifas tapi tidak tahu bagaimana gerakannya - Klien mengatakan mau melakukan gerakan senam nifas namun merasa belum mampu karena masih merasa lemah dan sendi-sendinya terasa pegal - Klien juga mengatakan masih takut bergerak atau melakukan tindakan lainnya karena takut jahitannya terbuka dan menyebabkan perdarahan - Klien mengatakan masih merasakan nyeri pada perutnya Data Objektif: - Wajah klien tampak pucat - Skala nyeri 5, nyeri seperti berdenyut-denyut di area luka bekas operasi - Klien tampak melindungi area yang sakit - TTV TD:13070, RR:20xi, HR:80xi, T: 36,7 o C - TFU: 1 jari dibawah umbilicus - Lokhea: rubra Persalinan dengan sectio caesarea Kelahiran anak pertama G1P1A0 Masa nifas hari ke-0 Kurangnya sumber-sumber informasi tentang senam nifas Defisit Pengetahuan: Senam Nifas

3.2. Diagnosis Keperawatan Adapun diagnosis keperawatan berdasarkan data diatas adalah:

‘‘Defisit Pengetahuan: Senam Nifas berhubungan dengan kurangnya sumber- sumber informasi tentang senam nifas ditandai dengan klien mengatakan pernah mendengar tentang senam nifas tapi tidak tahu bagaimana gerakannya, klien mengatakan mau melakukan gerakan senam nifas namun merasa belum mampu karena masih merasa lemah dan sendi-sendinya terasa pegal, klien juga mengatakan masih takut bergerak atau melakukan tindakan lainnya karena takut jahitannya terbuka dan menyebabkan perdarahan, klien mengatakan masih merasakan nyeri pada perutnya, wajah klien tampak pucat, skala nyeri 5, nyeri seperti berdenyut-denyut di area luka bekas operasi, klien tampak melindungi area yang sakit, TTV TD:13070, RR:20xi, HR:80xi, T: 36,7 o C, TFU: 1 jari dibawah umbilicus, Lokhea: rubra.’’

3.3 Perencanaan Keperawatan

Diagnosis Keperawatan TujuanKriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional Defisit pengetahuan: senam nifas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang senam nifas ditandai dengan klien mengatakan tidak tahu apa itu senam nifas, klien mengatakan ingin mengetahui gerakan- gerakan senam nifas agar tubuhnya kembali ke bentuk semula seperti sebelum hamil secepat mungkin, klien mengeluhkan pinggangnya terasa berat, K.U klien: baik, TTV: TD: 12070 mmHg, RR: 20xI, HR: 78xI, T: 36,5 o C, lokhea: rubra, TFU: 2 jari dibawah umbilicus, klien tampak senang dan antusias melakukan senam nifas, klien tampak bingung dan kaku saat pertama kali diajarkan senam nifas Tujuan: Setelah dilakukan aplikasi senam nifas diharapkan pengetahuan klien tentang senam nifas bertambah dengan kriteria hasil: - klien akan mengatakan sudah memahami tentang senam nifas - klien akan mampu melakukan senam nifas sesuai dengan yang diajarkan - klien akan mengatakan merasa rileks dan nyaman - nyeri tidak terjadi - TTV dalam batas normal - jenis lokhea sesuai dengan hari nifas - TFU sesuai dengan hari nifas 1. Kaji keadaan umum klien 2. Kaji ada tidak komplikasi persalinan 3. Kaji ada tidak nyeri 4. Kaji jenis lokhea dan TFU sesuai dengan hari nifas 5. Ukur tanda-tanda vital klien 6. Ajarkan gerakan-gerakan senam nifas pada klien dan keluarga 7. Kaji pengetahuan dan kemampuan klien tentang senam nifas yang sudah diajarkan 8. Anjurkan keluarga membantu klien untuk melakukan senam nifas setiap pagi dan sore hari 9. Ajarkan klien dan keluarga cara menghitung denyut nadi dan mengukur suhu tubuh 10. Ingatkan klien dan keluarga bahwa tidak perlu memaksakan klien senam, jika tampak berat dan kelelahan, anjurkan untuk minum air putih jika diperlukan 11. Anjurkan klien untuk menghentikan melakukan senam nifas untuk beberapa waktu jika terjadi kelelahan, pusing, kelemahan, nyeri, demam, sesak, atau perasaan tidak nyaman lainnya 1. Untuk mengetahui keadaan umum klien pasca bersalin 2. Senam nifas tidak dapat dilakukan pada ibu nifas yang mengalami komplikasi persalinan 3. Senam nifas tidak dianjurkan dilakukan saat nyeri 4. Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya komplikasi, seperti infeksi atau perdarahan 5. Senam nifas dapat dilakukan saat TTV dalam batas normal 6. Agar klien paham dan mendapat manfaat senam nifas 7. Menggali ketepatan pengetahuan dan pemahaman yang diterima klien 8. Agar manfaat senam nifas yang didapatkan klien maksimal 9. Agar klien dapat secara mandiri mengetahui kesiapan kondisi tubuhnya sebelum melakukan senam nifas saat sudah berada di rumah 10. Kelelahan dapat membuat kondisi kesehatan menurun dan tidak mampu melakukan senam dengan baik 11. Untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan seperti terjadinya komplikasi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Profil Ruangan Lokasi Penulis melaksanakan kegiatan tugas akhir tahap profesi di ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Ruang Tanjung II merupakan salah satu ruangan yang ada di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan yang berada di jalan Prof. H.M Yamin SH No. 47 Medan, yang hanya diperuntukan pada ibu pasca salinnifas, dengan penanggungjawab kepala ruangan yaitu Rosmawati Am.Keb. Ruang V tanjung 2 RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan memiliki 1 ruangan pemeriksaan ruang VK, kapasitas tempat tidur 3 buah dan 1 ruangan rawat inap, kapasitas tempat tidur 12 buah. Saat ini terdapat 28 orang yang bekerja di ruang tersebut, yang terdiri dari 15 orang bidan dengan jenjang pendidikan D-3 Kebidanan, 6 orang bidan dengan jenjang pendidikan D-4 Kebidanan, 2 orang dengan jenjang pendidikan S2, 1 orang bidan dengan jenjang pendidikan D-1 Kebidanan, 1 orang dengan jenjang pendidikan SPK, 1 orang tata usaha dengan pendidikan SMA, 1 orang sebagai PRT dengan jenjang pendidikan SD. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan bahwa sejak tahun 2012 ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan menerima pasien dalam kondisi fisiologis maupun patologis. Jumlah hari rawat pada pasien pasca salin berkisar 3 sd 4 hari dalam masa rawatan baik persalinan normal maupun post SC. Bidan dan dokter saling bekerja sama satu sama lain dalam membantu persalinan pasien. Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan menerima pasien rujukan dari rumah sakit lain, menerima pasien umum, BPJS dan merupakan salah satu ruang percontohan pada sistem akreditasi nasional. 2.Hasil Aplikasi Metode Implementasi Asuhan Keperawatan 2.1Hasil Aplikasi Metode Implementasi Asuhan Keperawatan klien 1 No Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi 1. Defisit pengetahuan: senam nifas berhubungan dengan kurangnya sumber- sumber informasi tentang senam nifas ditandai dengan klien mengatakan belum pernah diajarkan senam nifas padahal ini adalah ketiga kalinya ia melahirkan, klien mengatakan biasanya klien meminum jamu untuk mengecilkan perutnya dan mempercepat proses pemulihannya saat nifas bukan melakukan senam, klien mengatakan ingin diajarkan senam nifas agar tubuhnya cepat pulih, klien mengatakan tidak lagi merasakan nyeri pada luka bekas operasinya, K.U 09 Juli 2015 1. Menanyakan bagaimana keadaan klien 2. Menanyakan apakah ada tidak komplikasi persalinan 3. Menanyakan apakah ada tidak nyeri yang sedang dirasakan klien 4. Mengkaji lokhea klien 5. Mengukur tanda-tanda vital klien 6. Mengajarkan gerakan senam nifas hari pertama 1 dan kedua pada klien dan keluarga 7. Menanyakan kepada klien apakah klien sudah memahami dan mampu melakukan secara mandiri gerakan senam hari pertama dan hari kedua yang telah diajarkan 8. Mengajarkan gerakan senam nifas hari ketiga pada klien dan keluarga 9. Menanyakan kepada klien apakah klien sudah memahami dan mampu melakukan secara mandiri gerakan senam ketiga yang telah diajarkan 10. Memberitahukan pada klien dan keluarga bahwa tidak perlu memaksakan klien senam, jika tampak berat dan kelelahan, anjurkan untuk minum air putih jika S: - Klien mengatakan keadaannya sudah baik dan kemungkinan besok sudah bisa pulang - Klien mengatakan tidak merasakan nyeri lagi - Klien mengatakan paham tentang senam nifas yang diajarkan, namun untuk gerakan ketiga klien mengatakan takut melakukannya tanpa bantuan karena takut sakit dan jahitannya terbuka - Klien mengatakan mampu melakukan gerakan senam nifas yang diajarkan dengan bantuan - Klien dan keluarga mengatakan sudah tahu cara menghitung denyut nadi dan mengukur suhu tubuh - Klien mengatakan lebih nyaman dan rileks setelah melakukan senam nifas hari pertama dan hari kedua, tetapi merasa kurang nyaman saat melakukan gerakan senam nifas hari ke-3 O: - Tidak ada komplikasi pasca persalinan yang terjadi - Ibu tampak mengerti dan mampu melakukan gerakan senam nifas hari pertama dan hari kedua yang telah diajarkan, dengan benar - Ibu tampak bingung, takut, dan kaku melakukan gerkan senam nifas hari ketiga - Ibu hanya mau melakukan gerakan senam nifas hari ke-3 dengan bantuan - TTV: TD: 130100 mmhg, RR: 21xI, HR:82xI, T: 36,7 o c - Lokhea rubra, sesuai dengan hari nifas - Klien tampak rileks setelah melakukan gerakan senam