Analisis Interaksi Sosial Eikichi Onizuka Dengan Kepala Sekolah Setelah Menjadi Guru.

perilaku tersebut merupakan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain.

3.5. Analisis Interaksi Sosial Eikichi Onizuka Dengan Kepala Sekolah Setelah Menjadi Guru.

Cuplikan 1 Jilid 2 halaman 67 Kepala Sekolah : “Ahli ilmu karate dan mampu mengangkat beban seberat 150kg, bagaimana hal tersebut bisa berguna untuk pendidikan.” Onizuka : “Bagaimana pendapat bapak? Apa saya diterima?” Kepala Sekolah : “Saya mempersilahkan anda untuk pulang, saya tidak tahu bagaimana orang yang tidak mempunyai izin mengajar berpikir bahwa dia akan bisa diterima menjadi guru.” Analisis Dari cuplikan diatas menggambarkan bahwa kepala sekolah tidak yakin bahwa Onizuka mampu mengajar dengan baik walaupun Onizuka memiliki kemampuan bela diri dan mengangkat beban, serta memiliki latar belakang sebagai mantan ketua geng motor yang identik dengan kejahatan dan keonaran. Dapat dilihat dari cuplikan diatas telah terjadi perlakuan yang tidak seimbang terhadap Onizuka yang mempunyai latar belakang seorang mantan ketua geng motor. Berarti disini telah terjadi diskriminasi sesuai dengan teori diskriminasi menurut Theodorson Theodorson dalam Suseno dkk, 1979:115-116 Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, kesukubangsaan, agama, atau keanggotaan kelas- kelas social. Cuplikan 2 Jilid 2 halaman 53 Onizuka : “Hei dasar hidung belang Tua keladi Sudah setua itu tapi berani-beraninya meremas pantat cewek…” Kepala Sekolah : “A..apa yang kamu lakukan? Uh… Aduh… Akan kutuntut kamu karena melukai aku….” Onizuka : “Kapanpun aku siap” Analisis Dalam cuplikan diatas dapat disimpulkan bahwa Onizuka kesal pada seorang bapak-bapak paruh baya yang melakukan pelecehan seksual pada seorang gadis di dalam sebuah bus. Onizukapun tidak segan memberi pelajaran pada bapak-bapak paruh baya itu, dan iya pun menantang bapak-bapak itu , tanpa iya ketahui bahwa bapak-bapak itu adalah seorang kepala sekolah tempat ia akan melamar menjadi guru, dalam hal ini terjadi konflik antara Onizuka dan Kepala Sekolah. Konflik sosial Miskah, 2010:31 yang notabene adalah kejadian yang tergolong penting merupakan unsur yang esensial dalam penembangan plot. Konflik menyaran pada sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan atau dialami tokoh-tokoh cerita. Konflik sosial adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan pada dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan pada aksi-aksi balasan. Cuplikan 3 Jilid 2 halaman 78 Onizuka : “oh, Pak Kepala Sekolah, pagi juga anda datangnya… Tampaknya mulai tahun ajaran baru ini saya akan bekerja untuk anda” Kepala Sekolah : “Aku sangat tidak setuju kamu menjadi guru, aku mengawasimu, aku pasti akan membuatmu keluar dari sini.” Analisis Dari cuplikan diatas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah tidak menyukai Onizuka karena latar belakang Onizuka sebagai mantan ketua geng motor, dan juga Onizuka pernah memergoki kepala sekolah melakukan pelecehan di dalam bus, dan saat kejadian itu kepala sekolah tambah benci sama Onizuka. Dalam cuplikan diatas konflik sosial yang menyiratkan pada aksi-aksi balas dendam yang dilakukan Kepala sekolah yang membalas apa yang dilakukan Onizuka pada saat didalm bus, karena Onizuka menuduh Kepala sekolah melakukan pelecehan kepada seorang wanita Konflik sosial Miskah, 2010:31 yang notabene adalah kejadian yang tergolong penting merupakan unsur yang esensial dalam penembangan plot. Konflik menyaran pada sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan atau dialami tokoh-tokoh cerita. Konflik sosial adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan pada dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan pada aksi-aksi balasan.

3.6. Analisis Interaksi Sosial Eikichi Onizuka Dengan Para Murid Setelah Menjadi Guru.