Analisis Interaksi Sosial Eikichi Onizuka Dengan Para Murid Setelah Menjadi Guru.

Onizuka pada saat didalm bus, karena Onizuka menuduh Kepala sekolah melakukan pelecehan kepada seorang wanita Konflik sosial Miskah, 2010:31 yang notabene adalah kejadian yang tergolong penting merupakan unsur yang esensial dalam penembangan plot. Konflik menyaran pada sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan atau dialami tokoh-tokoh cerita. Konflik sosial adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan pada dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan pada aksi-aksi balasan.

3.6. Analisis Interaksi Sosial Eikichi Onizuka Dengan Para Murid Setelah Menjadi Guru.

Cuplikan 1 Jilid 1 halaman 122, 133 Murid : “Wahahaha Kita berhasil Ini akan menjadi berita utama, seorang guru memaksa muridnya telanjang dikamarnya, kita akan mendapat uang banyak dengan menjual berita ini kemajalah”weekly gendai”” Onizuka : “Guru itu juga manusia Bisa sakit hati, bahkan bisa lepas kontrol. Kalau aku sampai tidak bisa menjadi guru, itu gara-gara kalian kan? Kalau itu sampai terjadi akan aku kutunjukkan kepada kalian apa artinya “Neraka Dunia” HAHAHAHAHA” Analisis Dari cuplikan diatas menunjukkan bahwa Onizuka sanking tidak bisa menahan rasa amarah kepada murid yang selalu menjaili atau membullynya dikelas, dengan menggunakan ilmu karatenya dan dibantu teman mantan geng motornya Onizuka memberi “pelajaran” tentang sopan santun kepada muridnya itu, karena ia dituduh melakukan mesum pada salah satu murid perempuannya, padahal semua itu adalah perbuatan muridnya untuk membuat Onizuka dikeluarkan dari sekolah. Dalam cuplikan diatas konflik sosial yang menyiratkan pada aksi-aksi balas dendam yang dilakukan Onizuka yang membalas apa yang pernah para murid lakukan pada nya dengan membuat foto editan Onizuka untuk mencemari nama Onizuka. Konflik sosial Miskah, 2010:31 yang notabene adalah kejadian yang tergolong penting merupakan unsur yang esensial dalam penembangan plot. Konflik menyaran pada sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan atau dialami tokoh-tokoh cerita. Konflik sosial adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan pada dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan pada aksi-aksi balasan. Cuplikan 2 Jilid 1 halaman 132-133, 139 Onizuka : ““Guru itu juga manusia Bisa sakit hati, bahkan bisa lepas kontrol. Kalau aku sampai tidak bisa menjadi guru, itu gara-gara kalian kan? Kalau itu sampai terjadi akan aku kutunjukkan kepada kalian apa artinya “Neraka Dunia” HAHAHAHAHA” Murid : “Ampun sensei, kami tidak akan mengerjain anda lagi.” Murid : ”Terima kasih atas pelajaran anda hari ini pak Onizuka Kami menantikan pelajaran anda besok dengan senang hati.” Onizuka : “Jangan kamu ulang kejadian kemarin” Analisis Dari cuplikan diatas menunjukkan bahwa para siswa yang Onizuka beri “pelajaran” sopan santun dengan menggunakan ilmu karate menjadi sadar dan mau menaati peraturan sekolah, dan mereka bersama membersihkan halaman sekolah sebagai ungkapan terima kasih kepada Onizuka. Dari cuplikan di atas diketahui terjadi perubahan interaksi para murid terhadap Onizuka, di karenakan sudah adanya komunikasi yang sudah membaik di antara Onizuka dan para murid. Dalam cuplikan diatas ada terjadinya kontak social sesuai dengan teori menurut Soekanto 2003:71B Kontak merupakan aksi dari individu atau kelompok yang mempunyai makna bagi para pelakunya dan kemudian ditangkap oleh individu atau kelompok lain. Makna yang diterima direspon untuk memberikan reaksi. Kontak dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung melalui gerak dari filsafat organisme, misalnya melalui pembicaraan, gerak, isyarat. Sedangkan tidak langsung adalah lewat tulisanatau bentuk-bentuk komunikasi jarak jauh seperti telepon, chatting dan sebagainya. Komunikasi timbul apabila seorang individu memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Dalam tafsiran itu baru seseorang mewujudkan perilaku dimana perilaku tersebut merupakan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain. Cuplikan 3 Jilid 2 Halaman 154,156-157 Onizuka : ”Jadi kamu dipanggil seorang cewek untuk datang kemari dan ternyata itu hanya tipuan, terus ada anak yang mengambil uangmu dan mengurungmu diloker?” Yoshikawa : “Aku mau bunuh diri saja, Onizuka : “Hei jangan gegabah Memangnya apa gunanya kalau kamu mati. JIka kamu jatuh kan sakit, dan nanti kamu masuk neraka lho.” Analisis Dari cuplikan “aku mau mati saja” menunjukkan bahwa Yoshikawa yang sudah tidak bisa menahan sakit hatinya karena ia terus mendapatkan bullyan dari temannya, sehingga ia berniat untuk bunuh diri. Dan dari cuplikan “hei jangan gegabah Memangnya apa gunanya kalau kamu mati, jika kamu jatuh kan sakit, dan nanti kamu masuk neraka lho” dapat disimpulkan bahwa Onizuka memberikan pengarahan kepada Yoshikawa seorang yang selalu terkena bullyan temannya sendiri yang hendak bunuh diri karena merasa sudah tidak tahan terhadap bullyan teman-temannya tetapi dengan cara yang lugu Onizuka. Berarti disini telah terjadi diskriminasi yang terjadi antara murid yang kuat dengan murid yang agak lemah sesuai dengan teori diskriminasi menurut Theodorson Theodorson dalam Suseno dkk, 1979:115-116 Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, kesukubangsaan, agama, atau keanggotaan kelas-kelas social. Cuplikan 4 Jilid 2 halaman 173-174 Noboru : “Suatu hari nanti aku juga ingin merasakan kesenangan sekolah seperti bapak” Onizuka : “Aku akan membuat sekolah menjadi menyenangkan, liat saja” Analisis Dari cuplikan diatas dapat disimpulkan bahwa Onizuka menasehati Noboru seorang murid yang sering dibully oleh teman-temannya yang sudah tidak dapat menahan rasa kesalnya dengan cara ingin bunuh diri, dan Onizuka berjanji akan merubah momok sekolah yang awalnya menurut para siswa sekolah itu tidak enak akan menjadi menyenangkan.Itu merupakan tanda bahwa Onizuka serius ingin menjadi guru terbaik. Cuplikan diatas menunjukkan adanya interaksi sosial sesuai dengan teori menurut Soekanto 2003:71B kontak merupakan aksi dari individu atau kelompok yang mempunyai makna bagi para pelakunya dan kemudian ditangkap oleh individu atau kelompok lain. Makna yang diterima direspon untuk memberikan reaksi. Kontak dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung melalui gerak dari filsafat organisme, misalnya melalui pembicaraan, gerak, isyarat. Sedangkan tidak langsung adalah lewat tulisanatau bentuk-bentuk komunikasi jarak jauh seperti telepon, chatting dan sebagainya. Komunikasi timbul apabila seorang individu memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Dalam tafsiran itu baru seseorang mewujudkan perilaku dimana perilaku tersebut merupakan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN