Hasil Perhitungan Regangan Tekan Beton

12 DAFTAR TABEL No Judul Hal 1.1 Rencana Benda Uji Silinder 9 2.1 Komposisi Senyawa Kimia Semen Portland 12 2.2 Batasan Gradasi pada Agregat Halus 15 2.3 Syarat Gradasi Agregat Kasar Berdasarkan ASTM 15 2.4 Tegangan Leleh dan kuat Tarik Minimum Baja Tulangan 27 2.5 Lebar Retak Maksimum yang Diizinkan 35 2.6 Perhitungan Lendutan Maksimum yang Diizinkan 36 2.7 Perhitungan Lendutan pada Beberapa Tumpuan 37 3.1 Komposisi Rencana Benda Uji Balok Beton Nonhomogen 59 4.1 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton 71 4.2 Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Beton 74 4.3 Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang Homogen 76 4.4 Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang Nonhomogen 77 4.5 Data Hasil Lendutan Pengujian dan Lendutan Teoritis Balok Beton Bertulang Homogen 84 4.6 Data Hasil Lendutan Pengujian dan Lendutan Teoritis Balok Beton Bertulang Homogen dan Nonhomogen 92 4.7 Data Hasil Lendutan Pengujian Balok Beton Bertulang Homogen dan Nonhomogen 93 4.8 Data Hasil Lendutan Teoritis Balok Beton Bertulang Homogen dan Nonhomogen 94 4.9 Hasil Perhitungan Regangan Tekan Beton dan Regangan Tulangan Tarik εs pada Balok Beton Bertulang Homogen 99

4.10 Hasil Perhitungan Regangan Tekan Beton

dan Regangan Tulangan Tarik εs pada Balok Beton Bertulang Nonhomogen 100 4.11 Hubungan Tegangan-Regangan Beton pada Balok Beton Bertulang Homogen dan Nonhomogen 103 4.12 Hubungan Tegangan-Regangan Tulangan Tarik pada Balok Beton Bertulang Homogen dan Nonhomogen 106 4.13 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Homogen 111 4.14 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Nonhomogen 112 13 DAFTAR NOTASI f’c : Kekuatan tekan Nmm² P : Beban tekan kg A : Luas permukaan benda uji cm² SD : Deviasi standar kgcm² n : Jumlah total benda uji hasil pemeriksaan jumlah data ft : Kuat tarik belah Nmm² : Tegangan Beton MPa Ec : Modulus elastis beton MPa Es : Modulus elastis baja tulangan MPa Nd : Resultan seluruh gaya tekan pada daerah di atas garis netral N Nt : Resultan seluruh gaya tarik pada daerah di bawah garis netral N Mr : Momen tahanan Nmm z : Jarak antara resutante tekan dan tarik mm c : Jarak serat tekan terluar ke garis netral mm fy : Tegangan luluh tulangan MPa Asb : Luas tulangan balok seimbang mm² ρ : Ratio penulangan d : Tinggi efektif balok mm b : Lebar balok mm β1 : Konstanta yang merupakan fungsi dari kelas kuat beton : Momen inersia efektif mm ⁴ : Momen beban layan maksimum yang terjadi pada kondisi yang diharapkan : Momen inersia penampang mm ⁴ 14 r : Momen inersia transformasi pada penampang retak mm⁴ r : Momen retak Nmm fr : Modulus retak beton MPa = 0,7√ ′ yt : Jarak dari garis netral penampang utuh ke serat tepi tertarik mengabaikan tulangan baja = 12 ℎ q : Berat sendiri balok Nmm ′ : Regangan tulangan tekan s : Regangan tulangan tarik : Regangan beton Mn : Momen nominal Nmm Δ : Lendutan mm fc : Tegangan beton Nmm² fs : Tegangan tulangan tarik Nmm² 2 ABSTRAK Diagram tegangan tekan beton ekivalen menyebutkan bahwa balok beton bertulang dalam kondisi lentur murni ketika beban diberikan hingga mencapai batas runtuh, tegangan tarik ditahan oleh tulangan tarik saja. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk membuktikan dan membandingkan tegangan yang terjadi apabila pengaruh beton di daerah tarik dalam lentur murni diperbesar kekuatan muitunya. Dalam penelitian ini pengujian lentur dilakukan pada 2 buah balok beton bertulang, dimana 1 buah merupakan balok beton bertulang homogen dimana mutu dalam satu balok itu sama dan yang lainnya merupakan balok beton bertulang nonhomogen mutu beton setiap 60cm berbeda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa balok beton bertulang Nonhomogen mengalami peningkatan lendutan dan regangan sebesar masing-masing 12,06 dan 12,25 serta penurunan kapasitas lentur balok beton bertulang Nonhomogen sebesar 16,27. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pengaruh beton pada daerah tarik tidak dapat sepenuhnya digantikan dengan mutu beton yang lebih kuat. Kata kunci: Balok Beton Bertulang, Nonhomogen, Lendutan, Regangan, Kapasitas Lentur. 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang