Sarana Dan Prasarana Deskripsi Desa Tanjung Gusta 1. Letak Geografi

40 Pembagian penduduk desa dari pemeluk agama menunjukkan bahwa peduduk dusun Klambir V adalah pemeluk agama Islam yang bermayoritaskan sekitar 2.068 dari total 2.128 penduduk. Hal ini menunjukkan bagaimana penduduk dusun Klambir V yang lembut dan benar-benar mewarisi nilai-nilai agama Islam yang ada. Walaupun terdapat ketimpangan jumlah pemeluk agama yang satu dengan yang lainnya, tidak membuat isu-isu yang terkait dalam hal jumlah etnis ataupun agama yang berbeda sampai pada taraf konflik. Namun, perbedaan ini menjadi sebuah kekuatan agar pemeluk agama bisa hidup saling berdampingan.

II.1.3. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana menjadi hal yang mampu membantu setiap aktifitas yang dimiliki manusia. Terlepas dari apapun aktifitas tersebut, sarana menjadi hal yang penting untuk melakukan sebuah kegiatan. Bagaikan sebuah instrument yang menentukan, sarana menjadi sesuatu hal yang vital. Masyarakat Klambir V sangat tahu akan hal ini, dan pentingnya sarana ini dianggap mampu meningkatkan roda perekonomian maupun investasi. Untuk itu masyarakat Klambir V mengusahakan membangun sarana mereka untuk tetap bertahan. Seperti membangun pemukiman, membangun sarana pendidikan, hingga tempat-tempat mereka berbagi suka dan duka serta informasi untuk memecahkan segala beban masalah polemic di kehidupan mereka. Berikut adalah sarana dan prasarana yang menjadi bagian dari masyarakat desa Tanjung Gusta khususnya dusun Klambir V. • Pemukiman Masyarakat dusun Klambir V memiliki pemukiman yang bersahaja. Pemukiman yang bersih dan diselingi dengan pepohonan teduh di pekarangan rumahnya. Masyarakat dusun Universitas Sumatera Utara 41 Klambir V termasuk masyarakat yang memanfaatkan setiap lahan yang mereka punya untuk hal-hal yang bermanfaat. Bagi mereka, meskipun lahan tersebut beukuran 4x5 meter, tapi lahan tersebut masih dapat menghasilkan. Rumah-rumah yang terlihat sederhana, serta masih terbuat dari papan mendominasi pemukiman masyarakat dusun klambir V. Rumah-rumah tersebut berdiri dan tersebar sepanjang lingkugan yang ada. Masyarakat dusun Klambir V bukan orang-orang yang terlalu memperhatikan kondisi rumah mereka. Justru kesederhanaan dan rasa bahagia di masa lalu masih tertanam oleh mereka yang dari kondisi rumah mereka karena biar pun mereka sederhana tapi banyak kenangan yang indah didalamnya. Masyarakat dusun Klambir V memiliki investasi besar dengan adanya anak-anak mereka yang sukses dan investasi barang- barang yang mereka miliki. Jadi kesederhanaan mereka tidak selalu menggambarkan kemiskinan mereka. Pemukiman masyarakat dusun Klambir V diisi oleh rumah-rumah yang mulai menggunakan beton dan model rumah-rumah yang menggunakan khas baru modern. Rumah-rumah ini dihuni oleh anak-anak mereka yang tinggal dan membangun rumah baru disana. Anak-anak tersebut mulai membuka usaha seperti : panglong, ternak ayam, pengumpulan barang-barang bekas, dan lain-lain. • Pendidikan Sarana pendidikan sangat dipercaya sebagai investasi masa depan bagi masyarakat dusun Klambir V. Dimana untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan ilmu yang baik, diharapkan pada masa mendatang dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Untuk itu pendidikan bagi masyarakat dusun Klambir V adalah hal penting. Mereka akan lebih bangga ketika menyebutkan bahwa anak mereka berhasil menjadi seorang yang sukses di kota daripada harus meneruskan pekerjaan orang tuanya. Hal ini terlihat dari Universitas Sumatera Utara 42 sedikitnya para kaum muda yang terlihat mencangkul ataupun bekerja di pabrik. Sebuah kebanggaan tersebut mengakibatkan para orang tua untuk mencoba berbagai cara bagaimana anaknya dapat bersekolah ataupun merantau di kota mencari sesuatu yang lebih baik. Untuk itu, masyarakat Klambir V banyak yang menyuruh anak-anak mereka untuk sekolah di luar dusun Klambir V karena mereka menganggap sekolah-sekolah di luar dusun jauh lebih baik dan berpotensi seperti alat-alat yang digunakan sudah lebih canggih dan lebih baik daripada sekolah-sekolah yang ada di dusun Klambir V yang masih belum ada alat-alat yang lebih baru lagi seperti komputer, papan tulis, kursi dan meja sekolah,dan lain-lain karena di dusun Klambir V masih terbilang memakai cara lama kuno. Selain itu, masyarakat dapat melihat bahwa sang anak dapat merasakan kehidupan di dunia yang lebih luas dan berusaha untuk menjadikan anak-anak mereka untuk menjadi orang yang sukses. Meskipun begitu, ada juga masyarakat yang menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah di dusun Klambir V. • Rumah Ibadah Kegiatan beribadah menjadi hal yang juga sama pentingnya bagi masyarakat dusun Klambir V. Dimana hubungan dengan tuhan dapat menjaga mereka untuk tetap pada lindungan dan keuntungan. Mereka yang banyak beragama Islam membangun rumah ibadah mereka di lingkungan mereka sendiri. Masyarakat dusun Klambir V memiliki keterikatan dengan dunia kosmos. Mereka yang sebagian besar etnis Jawa sangat percaya dengan adanya kehidupan lain selain manusia, kekuatan-kekuatan lain yang membawa keberkahan, kelancaran rezeki dan lain sebagainya. Untuk itu, rumah-rumah ibadah sangat penting bagi mereka. Rumah ibadah di lingkungan masyarakat dusun Klambir V berjumlah tiga. Rumah ibadah yang mereka sebut dengan masjid ini berjarak kian berdekatan satu sama lain. Rumah Universitas Sumatera Utara 43 ibadah tersebut terletak di setiap lorong. Menurut ibu Ani seorang warga dusun Klambir V, kedekatan rumah ibadah tersebut untuk memudahkan proses ibadah. • Transportasi Dusun Klambir V adalah kelurahan yang berada di jalan lintas menuju belawan, yakni jalan besar Klambir V. Jalan ini merupakan salah satu jalan alternatif yang menghubungkan antara marelan dengan belawan, selain jalan yang biasa digunakan seperti jalan Yos Sudarso dan jalan Veteran Helvetia. Selain angkutan umum, kendaraan pribadi juga banyak menghiasi jalan-jalan di sepanjang dusun Klambir V. Hal ini mengindikasikan bahwa dusun tersebut sebuah dusun berkembang dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah. Hal ini ditambah dengan berkembangnya usaha-usaha kecil di daerah tersebut. Masyarakat dusun Klambir V juga memakai jasa transportasi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menggunakan, becak, angkutan umum, sepeda motor dan beberapa yang memiliki mobil pribadi dalam beraktifitas setiap harinya. Dengan keadaan seperti itu, masyarakat dusun Klambir V dapat mengakses apa-apa saja yang ingin mereka peroleh, seperti: informasi. • Komunikasi Komunikasi menjadi hal yang penting bagi masyarakat dusun Klambir V. Bagaimana mereka mengelola setiap informasi dan menjadikan setiap informasi menjadi sebuah peluang atau hanya sekedar untuk menjadi bahan obrolan sehari-hari. Komunikasi yang dimaksud bukan hanya sekedar lewat alat komunikasi berupa telepon genggam handphone ataupun telepon rumah tapi masyarakat lebih senang dan nyaman ketika berkomunikasi secara bertatap muka yang disebut sebagai mengobrol. Bahkan, masyarakat pun membuat suatu tempat perkumpulan forum untuk mengobrol atau berkomunikasi. Masyarakat dusun Universitas Sumatera Utara 44 Klambir V memiliki ruang komunikasi yang mereka ciptakan sendiri. Ditengah komunitas mereka, ruang itu dapat dibuat dimana saja, seperti: jalan ataupun warung. Kebiasaan masyarakat Klambir V dalam berkomunikasi adalah masyarakat yang ramah dan peduli dengan seksama. Jadi, biar pun mereka bertemu di jalanan, mereka akan saling sapa dan tegur. Maka dari itu, setiap orang yang bertemu, pasti sudah sama-sama dikenal karena adanya tradisi saling sapa tersebut. Dengan demikian, apabila terdapat orang asing yang baru masuk di dusun Klambir V dan baru dikenal oleh masyarakat, maka komunikasi antara masyarakat dengan orang yang baru dikenal akan terjalin. Maka dari itu, tradisi saling sapa ini akan memudahkan antara satu sama lain untuk saling mengenal dan menjalin hubungan yang baik. Tradisi ini juga dilakukan oleh pihak karyawan pabrik dalam menjalankan aktifitas, baik didalam maupun diluar pekerjaan. Dengan demikian, dengan segala bentuk komunikasi atau obrolan yang mereka jalankan, akan dapat mengetahui informasi-informasi yang ada di dalam pabrik. Selain itu, terdapatnya warung sebagai salah satu forum lainnya dalam melakukan komunikasi yang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Klambir V. Seperti warung kopi, para pekerja dari kalangan apapun biasa berkumpul disana. Sambil bersantai, main kartu, dan minum kopi susu, bentuk komunikasi pun sangat jelas berjalan. Di tempat ini, para pekerja dapat menghilangkan keletihan dan masalah-masalah pribadi yang sedang dihadapi. Di warung, masyarakat bisa saling berkomunikasi dalam hal apapun seperti: bertukar pikiran tentang pekerjaan, rumah tangga, bahkan dalam hal perjodohan anak-anak mereka. Dengan demikian, dengan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Klambir V dan forum yang digunakan untuk berkumpul, dusun Klambir V sangat menjaga nilai-nilai persaudaraan serta keramah-tamahan yang begitu baik. Dengan berbagai aktifitas-aktifitas yang dilakukan, tapi bentuk komunikasi tetap dilakukan dan tidak pernah terputus meskipun ada larangan Universitas Sumatera Utara 45 yang dibuat oleh pimpinan kerja mereka. Misalnya karyawan buruh pabrik Klambir Jaya yang di larang keras untuk tidak mengobrol pada saat bekerja karena pihak pabrik menganggap bahwa itu semua membuang waktu. Meskipun begitu, para buruh tetap berkomunikasi meskipun hanya sekedar sapaan. Di balik itu, masyarakat pabrik yang hampir semuanya beranggotakan masyarakat Klambir V menganggap bahwa tindakan pabrik berlebihan karena pihak pabrik termasuk pemiliknya tidak memiliki tradisi saling sapa dan itu terjadi karena pihak pabrik berasal dari luar dusun Klambir V.

II.1.4. Mata Pencaharian