51
Jumlah keseluruhan karyawan pabrik Klambir Jaya adalah 300 orang. Jumlah tersebut tersebar diberbagai bagian pekerjaan. Pembagian tersebut seperti :
1. Bagian pimpinan pegawai
- Pemilik Perusahaan.
- Direktur.
- Manajer.
- Mandor.
2. Karyawan
- Buruh.
- Satpam.
- Cleaning Service
15
II.2.4. Jaringan Pabrik
Pabrik Klambir Jaya memiliki jaringan dengan pabrik lainnya yang bergerak di bidang yang sama, Misalnya: Toba Permai yang ada di kota Medan. Pabrik sebagai penyalur
etiket yang sudah dicetak sebagai kemasan kertas sembahyang dan lilin pekong. Jaringan ini berupa jaringan kerjasama antara kedua belah pihak. Kerjasama ini sudah terjalin sejak
pabrik ini mulai memproduksi kertas sembahyang dan lilin pekong. Selain dengan pabrik Toba Permai, jaringan juga dibangun kepada birokrasi
pemerintahan. Terdapat jaringan-jaringan yang coba dibangun dalam bentuk pemberian izin beroperasi dan standar-standar yang harus dipenuhi oleh pabrik Klambir Jaya. Birokrasi
pemerintahan tersebut, seperti :
15
Cleaning Service merupakan pekerja kebersihan.
Universitas Sumatera Utara
52
- Dinas Perizinan.
- Dinas Kesehatan Pemkab Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
- Dinas Tata Ruang.
Jaringan juga dilakukan oleh pabrik Klambir Jaya dengan penduduk sekitar. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberikan masyarakat tempat
pabrik ini berdiri kesempatan bekerja di pabrik tersebut. Selain itu kondisi masyarakat yang dekat dengan pabrik memberikan keuntungan sendiri bagi pabrik, sehingga pihak pabrik tidak
perlu memberikan uang transport kepada para karyawannya kelak.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB III AKTIFITAS PABRIK KLAMBIR JAYA
III.1. Aktifitas Di Pabrik
Jumlah seluruh karyawan yang bekerja di pabrik Klambir Jaya seluruhnya berjumlah 300 karyawan. Namun, jumlah karyawan akan bertambah bila adanya karyawan borongan
yang biasanya akan di cari ketika hari-hari besar seperti Imlek hari besar agama Budha. Karyawan borongan yang dimaksud adalah karyawan buruh. Tapi, karyawan buruh tetap
kontrak merupakan karyawan yang sudah bekerja tetap di pabrik. Karyawan yang berjumlah 300 karyawan sudah termasuk:
Tabel 4
Jumlah Seluruh Karyawan Berdasarkan Pekerjaan No
Karyawan Jumlah
1 Direktur
1 orang 2
Manajer 2 orang
3 Mandor
5 orang 4
Buruh 280 orang
5 Satpam
4 orang 6
Cleaning Service 8 orang
Jumlah 300 karyawan
Sumber : database Pabrik Klambir Jaya
Namun, karyawan umum seperti : Direktur, Manajer, cleaning service dan satpam, mereka digaji rutin per bulannya dan tidak menggunakan sistem kontrak, harian, maupun
Universitas Sumatera Utara
54
borongan. Karyawan yang bekerja sebagai borongan merupakan karyawan yang bekerja sebagai buruh pabrik. Karyawan yang bekerja sebagai pekerja borongan dan harian disebut
pekerja pembantu. Berbeda dengan karyawan buruh tetap kontrak, mereka merupakan karyawan umum di pabrik tapi cara pembagian gaji mereka berbeda dengan karyawan umum
lainnya. Jumlah karyawan laki-laki yang bekerja di pabrik Klambir jaya terlihat sangat jauh
perbandingannya dengan karyawati yang bekerja di pabrik Klambir Jaya. Jumlah karyawan laki-laki mencapai 75, sedangkan karyawati berjumlah 25. Ini jelas terlihat, bahwa
pekerja laki-laki lebih dominan dibutuhkan dibandingkan dengan karyawan perempuan.
Tabel 5
Jumlah Karyawan Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Dari Pabrik Klambir Jaya Tahun 2013
Golongan Umur Laki-laki
Perempuan Jumlah
20-30 39 orang
11 orang 50 orang
30-40 58 orang
22 orang 80 orang
40-50 76 orang
24 orang 100 orang
50-55 52 orang
18 orang 70 orang
Jumlah 225 orang
75 orang 300 orang
Sumber : BPS Pabrik Klambir Jaya
Usia karyawan pabrik Klambir Jaya sudah memasuki paruh baya. Usia karyawan pabrik, baik laki-laki ataupun perempuan berkisar sekitar 20-55 tahun. Faktor usia tidak
menjadi halangan bagi mereka untuk bekerja meskipun hanya sebagai buruh, cleaning service, bahkan satpam. Karena mereka bekerja untuk menghidupi hidup keluarga mereka.
Universitas Sumatera Utara
55
Sebab, sekitar 80 karyawan yang bekerja di pabrik Klambir Jaya sudah berkeluarga, sedangkan 20 belum berkeluarga.
Aktifitas yang dijalankan di pabrik Klambir Jaya mulai dari menyediakan bahan dasar sebagai bahan awal untuk pembuatan, kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan lain
seperti: soda dan gamai. Selanjutnya di endapkan selama 2x3 hari dan setelah lunak, diangkat dan digiling lagi dan dilakukan selama 3x proses yang memakai barang yang disebut
belender model sekam. Setelah itu barulah bahan tersebut bisa dimasukkan ketempat peleburan untuk dileburkan atau di haluskan. Setelah bahan-bahan tersebut hancur dan sudah
halus, maka bahan tersebut sudah dapat untuk dimasukkan ke mesin cetak. Kemudian barang yang sudah di cetak sudah dapat dimasukkan ke gudang pemotongan untuk dilakukan sistem
potong. Bahan yang tidak jadi dapat di daur ulang dan dimasukkan langsung kemesin penghancuran atau pengleburan. Sehabis dipotong, kertas yang sudah jadi dapat langsung di
packing atau tempat pembungkusan. Setelah dilakukan pemackingan
16
Foto.3 Bahan dasar pembuatan kertas dan lilin pekong
, barang siap untuk di angkut keluar atau di pasarkan. Pengangkutan biasa dilakukan 2 sampai 3 konteiner.
Harga untuk lilin peckong 1 cm berharga Rp 10.000, Sedangkan harga khusus dari bambu campuran seharga Rp.50.000. Harga bambu per ikatnya sebesar Rp.250.000. Tempat
16
Pemacikngan adalah tempat untuk melakukan packing
Universitas Sumatera Utara
56
pusat produksi ada di daerah Toba Permai. Sistem produksi dilakukan dengan cara datang sendiri dan ada juga yang dikirim. Namun, sistem yang diantar akan lebih mahal karena biaya
transportasi. Negara-negara tetangga maupun di Asia sendiri sudah menjadi langganan, seperti : Malaysia, Singapura, Thailand, China taipe, dan lain-lain.
Selain itu ada juga aktifitas lain seperti satpam yang bekerja sebagai penjaga untuk mengamankan kondisi yang terjadi didalam pabrik. Kemudian ada juga terdapat karyawan
cleaning service yang setiap harinya bekerja untuk membersihkan semua yang ada di dalam pabrik yang dapat membuat karyawan lain dan pemilik pabrik menjadi lebih nyaman untuk
bekerja. Ada juga mandor yang bertugas untuk melakukan pengecekan dan pemasukan barang, serta melihat kondisi pabrik dan buruh. Serta ada juga dari pihak pimpinan pabrik
seperti : Manajer, Direktur, dan Pemilik pabrik yang bekerja untuk memeriksa kondisi ekonomi yang didapat oleh pabrik setiap hari, minggu, bulan, bahkan tahunnya.
Shift
17
1. Karyawan yang mendapatkan shift pada pkl.08.00 WIB, akan bekerja sampai
pkl.16.00 WIB. Karyawan:
2. Karyawan yang mendapatkan shift pada pkl.16.00 WIB, akan bekerja sampai
pkl.24.00 WIB. 3.
Karyawan yang mendapatkan shift pada pkl.24.00 WIB, akan bekerja sampai pkl.08.00 WIB.
17
Shift berarti pembagian waktu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
57
III.2. Pemilik Pabrik
Pemilik pabrik Klambir Jaya dimiliki oleh bapak Johari Chandra. Beliau dikenal sebagai orang yang baik dan mudah untuk bersosialisasi terhadap karyawan. Namun, bapak
Chandra memang tidak dapat untuk berkomentar banyak dalam hal gaji karyawan. Dulunya beliau memang bekerja menjadi direktur di pabrik Klambir Jaya sebelum adanya kecelakaan
yang terjadi di pabrik Klambir Jaya. Kecelakaan tersebut berupa pengepakan kertas yang membuat kerugian besar pada pabrik. Selain itu, ada dampak lain diluar itu semua seperti :
orang yang tidak ada hubungannya dengan pabrik tidak boleh sembarangan masuk kedalam pabrik, meskipun masyarakat yang tinggal disekitar pabrik termasuk keluarga karyawan.
Pada tahun 1993-1994, direktur utama pabrik Klambir Jaya masih di tangani oleh bapak Suryanto. Tapi karena adanya kecelakaan di pabrik, posisi pak Suryanto digantikan oleh
bapak Mansyur selaku tangan kanan pak Chandra. Maka dari itu, posisi direktur yang di pegang oleh pak Chandra kini untuk sementara diberikan kepada pak Mansyur. Walaupun
dalam status kedirekturan masih atas nama bapak Johari Chandra tapi yang sering terlihat di pabrik dan mengerjakan tugas-tugas di pabrik adalah bapak Mansyur yang sudah dianggap
sebagai orang kepercayaan bapak Johari Chandra. Bapak Johari Chandra mungkin hanya sesekali datang untuk mengecek keadaan pabrik dan meeting.
III.3. Pembagian Kerja Di Pabrik III.3.1. Pihak-pihak Pimpinan Pabrik Klambir Jaya
• Direktur Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin perusahaan PT.Pabrik
Klambir Jaya. Direktur merupakan orang penting yang sangat dipercaya oleh pemilik pabrik untuk menjalankan dan memimpin Perseroan Terbatas PT. Di dalam pabrik Klambir Jaya,
terdapat seorang direktur yang bernama bapak Mansyur. Tugas-tugas yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
58
bapak Mansyur selaku direktur di pabrik Klambir Jaya adalah memimpin perusahaan dan dapat menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan. Selain itu, seorang direktur juga harus
dapat memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan, dan kepala bagian yang disebut sebagai manajer. Seorang direktur juga harus mampu untuk menyetujui anggaran tahunan
perusahaan dan menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan. Secara eksternal, tugas dan kewenangan yang dilakukan bapak Mansyur adalah
mewakili PT atas nama perseroan untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain dan mewakili PT dalam perkara. Sedangkan dalam secara internal, tugas dan kewenangan yang
dilakukan oleh seorang direktur adalah dengan mengurus dan mengelola PT untuk kepentingan PT yang sesuai dengan maksud dan tujuan PT. Selain itu, secara internal
terdapat tugas dan wewenang yang harus dijalankan oleh direktur pabrik Klambir Jaya, seperti menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan kebijakan yang tepat keahlian, peluang,
dan kelaziman usaha yang ditentukan dalam UU PT dan anggaran dasar PT. Tanggung jawab yang besar dipegang oleh seorang direktur, seperti bertanggung
jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan
pertanggung jawaban baik secara hukum pidana maupun hukum perdata. Namun, apabila kerugian PT disebabkan karena kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan
PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.
Tempat yang biasa ditempati oleh seorang direktur adalah kantor kecil yang terdapat didalam pabrik. Kantor ini sekaligus sebagai tempat untuk peristirahatan manajer dan juga
sebagai tempat meeting
18
18
Meeting adalah rapat atau berdebat secara trtutup
ketika adanya pertemuan terhadap pemilik pabrik. Sedangkan pekerjaan seorang mandor tidak memiliki shift kerja tapi mandor harus rutin setiap hari untuk
Universitas Sumatera Utara
59
datang ke pabrik, meskipun tugas direktur tidak banyak berjalan dan memeriksa kerja karyawannya di dalam pabrik. Dengan cara-cara yang sudah menjadi persyaratan di dalam
pabrik kepada direktur, bapak Mansyur merasa sudah cukup puas dan nyaman untuk bekerja sebagai direktur di pabrik Klambir Jaya.
• Manajer
Manajer di dalam pabrik Klambir Jaya berjumlah 2 orang. Manajer yang dimaksud adalah pak Ahok dan pak Adi yang sudah bekerja sama di pabrik Klambir Jaya yang sudah
dari awal di bangunnya pabrik Klambir Jaya. Mereka merupakan orang-orang kepercayaan oleh bapak Johari Chandra sebagai pemilik perusahaan PT. Pabrik Klambir Jaya. Manajer
adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi.
Tugas utama manajer adalah menkoordinasi. Walalupun nampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup
kompleks. Seorang manajer tidak akan dapat mengkoordinasikan suatu proses pekerjaan
dengan baik, jika manajer tersebut tidak dianut oleh bagian-bagian atau unit-unit yang akan dikoordinasikan, maka pasti proses koordinasi tidak akan terjadi. Pimpinan perlu ada karena
adanya hal yang harus diambil sebagai langkah sebuah kebijakan, yaitu sebuah keputusan melanggar peraturan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Tempat biasa bagi para manajer untuk beraktifitas dalam melakukan pekerjaan sehari- hari di tempat yang sama dengan para mandor dan direktur. Namun, ruang mereka saja yang
berbeda karena berkas-berkas penting perusahaan dan alat-alat yang digunakan juga berbeda. Kantor yang mereka tempati sangat diperhatikan oleh pihak pabrik karena bagi pihak pabrik,
kantor merupakan tempat yang sangat penting untuk di jaga keamanan dan kerapiannya.
Universitas Sumatera Utara
60
Karena semua bukti-bukti hasil dan semua tentang pabrik semua sudah tersalin di dalam kantor.
Seorang pimpinan tentu saja harus bangga bahwa karyawannya masih mempunyai semangat untuk belajar dengan tidak meninggalkan atau melupakan tugas-tugas utamanya
disiplin, sanggup membagi waktu dan bangga bahwa bertambahnya wawasan serta kecerdasan pada karyawan. Karena itu semua tentu saja akan sangat menunjang untuk
kemajuan bersama didalam perusahaan. Maka dari itu, sisi peran pada pimpinan adalah untuk kemajuan sebuah perusahaan termasuk kemajuan terhadap karyawan. Setiap orang yang
mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya. Seperi halnya manajemen dapat diketemukan disemua organisasi, manajer juga ada disetiap
organisasi. • Mandor
Bagian terbesar masalah-masalah produktifitas dan efisiensi pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan dan dikendalikan terdapat pada jenjang ini. Sehingga untuk dapat
mewujudkan cakupan fungsi dan tugas yang semakin luas tersebut, wawasan dan kualifikasi mandor harus ditingkatkan pula. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat profesional
dalam rangka meningkatkan hasil karya yang lebih sangkil, tugas kepada mandor diberikan dalam bentuk patisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja untuk suatu bagian pekerjaan
yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja harus didasarkan pada kesepakatan yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana
layaknya yang diterapkan dalam kontrak perjanjian untuk pekerjaan sub-kontrak. Jumlah mandor yang ada di dalam pabrik berjumlah sebanyak 12 orang. Di dalam
pabrik, terdapat 5 gedung, seperti : gedung A, gedung B, gedung C, gedung D, serta gedung produksi. Di setiap harinya, pabrik selalu diawasi dan di pantau oleh 4 mandor yang sudah
membagi tugasnya masing-masing secara professional. Dengan jumlah 4 orang, para mandor
Universitas Sumatera Utara
61
tidak pernah mempermasalahkannya karena mereka sudah merasa cukup untuk dapat membantu aktifitas yang berjalan di pabrik. Tidak ada shift kerja yang dilakukan oleh pihak
pabrik kepada para mandor. Para mandor bekerja dari pagi hingga menjelang malam. Mereka bekerja setiap harinya secara professional dan dapat saling bekerja sama antar sesama
karyawan mandor. Sehingga tidak pernah ada kejadian yang menimbulkan konflik antar sesama mandor di dalam pekerjaan. Bahkan, mereka bisa saling membantu jika ada kesulitan
di dalam pekerjaan mereka. Tempat yang biasa mereka tempati dalam pekerjaan selama di dalam pabrik dengan memeriksa setiap kondisi pabrik dan karyawan di dalam pabrik.
Namun, tempat biasa untuk membuat laporan mereka setiap harinya adalah di kantor yang juga terdapat direktur dan manajer. Hanya saja ruang mereka yang berbeda tapi tetap satu
kantor. Biasanya yang ditunjuk sebagai mandor adalah mereka yang memiliki kekuatan fisik
lebih dari pada kebanyakan tenaga kerja yang dipimpinnya, lazim disebut jagoan. Fungsi dan peran mandor sangat menonjol di dalam mekanisme sehingga kedudukannya sangat berkuasa
di mata pekerja. Bahkan nasib para pekerja sepenuhnya tergantung pada kekuasaan dan kesewenangan mandor. Tidak jarang terjadi perlakuan sewenang-wenang seperti pemerasan,
penindasan, penjarahan, atau perlakuan tidak terpuji dalam bentuk perampasan hak-hak tenaga kerja dan sebagainya. Seorang mandor tidak sama dengan seorang penyedia
Supervisor dan bukan sebagai pegawai dari perusahaan. Mandor bertugas mendatangkan sejumlah tenaga kerja seperti kualifikasi yang dibutuhkan, seperti : buruh pembuat lilin
pekong, buruh pembuat kertas pekong, cleaning service, dan sebagainya, dan sekaligus memimpin dan mengawasi pekerjaan mereka. Lama pekerjaan mereka mulai dari pagi hingga
menjelang malam. Karena para mandor harus membuat suatu laporan satu harian penuh tentang keadaan pabrik yang nantinya akan diserahkan oleh pihak manajer.
Universitas Sumatera Utara
62
Akan tetapi kenyataan yang dihadapi dalam rangka penyusunan sistem manajemen yang mapan dan handal tersebut, pada jenjang mandor masih selalu dijumpai banyak
kelemahan. Seperti para mandor sulit untuk dikembangkan menjadi profesional, mereka masih lebih suka membiarkan nasibnya menggantung tidak menentu. Dalam menempuh
hidupnya, tampak bahwa mereka lebih suka menikmati fasilitas yang diberikan kontraktor utama berupa sekedar kesempatan untuk dapat menumpang hidup, walau hanya bersifat
sementara sekalipun, daripada menempuh kebebasan mandiri selaku pengusaha profesional. Sementara itu, direktur secara serius mempertaruhkan harapannya bahkan sangat tergantung
pada jasa mandor untuk mengerahkan pekerja konstruksi. Mungkin karena besarnya pengaruh tradisi yang melekat, sepertinya pemilik pabrik merasa tidak mampu menjaring
kebutuhan pekerja konstruksi langsung dari bursa tenaga kerja dengan menggunakan kaki tangannya sendiri. Harap dicatat pula seperti yang selalu diberitakan oleh banyak media masa
di Indonesia, bahwa bisnis pengerahan tenaga kerja baik ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam ataupun luar negeri masih saja selalu diwarnai dengan kasus-
kasus kotor seperti : penipuan, pemerasan dan sebagainya. Selama ini hanya sedikit saja dari sekian banyak mandor yang menunjukkan
peningkatan kemampuannya untuk disebut manajer profesional dalam bidang pengerahan tenaga kerja. Sehingga hubungan saling ketergantungan antara direktur dengan mandor masih
selalu menunjukkan sendi-sendi mekanisme yang sangat lemah. Hal tersebut ditandai dengan masih seringnya terjadi pergantian mandor dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi yang
bersumber pada berbagai hal yang bersifat tidak profesional. Padahal posisi mandor bersama segenap tenaga kerja dalam kelompoknya merupakan ujung tombak untuk memelihara dan
meningkatkan produktifitas dan kesangkilan, dalam rangkaian panjang seluruh kegiatan konstruksi.
Universitas Sumatera Utara
63
III.3.2. Karyawan Buruh Sebagai Pembuatan Kertas Pekong
Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk pembuatan kertas pekong berjumlah sebanyak 120 orang. Jumlah ini lebih sedikit banyak dari karyawan pembuatan lilin pekong
karena permintaan dari konsumen lebih banyak. Jadi, produksi kertas pekong akan semakin banyak dan pembuatan di dalam pabrik juga semakin banyak. Maka dari itu, karyawan
pembuatan kertas pekong menjadi sedikit lebih banyak dari karyawan pembuatan lilin pekong. Selisih jumlah antara karyawan lilin pekong dengan kertas pekong hanya selisih 10
karyawan. Dan karyawan kertas pekong berjumlah lebih banyak dari karyawan lilin pekong. Dalam proses pembuatan kertas pekong, hampir tidak ada yang membedakan
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan pembuat lilin pekong. Karyawan yang bekerja masing-masing sudah mendapatkan tugas di dalam pekerjaannya. Ada karyawan
yang bekerja sebagai pembuatan bahan-bahan awal yang menjadi bahan lunak, ada yang bekerja sebagai pencetakkan dan pemotongan, serta ada juga yang bekerja sebagai pekerja
packing. Namun, sama seperti karyawan yang bekerja sebagai karyawan buruh pabrik dalam pembuatan lilin pekong, karyawan pembuat kertas juga mempunyai tugas khusus untuk
pekerja shift malam. Disitu karyawan disuruh tiap malamnya untuk membuang air limbah ke sungai yang terdapat 6 bak x 15 meter yang ditampung disitu untuk dibuang ke sungai. Proses
pembuangan air limbah ini cukup besar resikonya karena selain tidak ada lampu di sekitar tempat pembuangan, cara ketika air limbah ingin dibuang ke sungai juga tidak sembarangan
karena juga dapat berdampak bagi masyarakat. Sama dengan pembuatan lilin pekong, dampak dari limbah ini juga dapat membuat dampak yang sering terjadi bagi masyarakat atas
pembuangan air limbah ini adalah mulai dari bau dan suara berisik yang dapat mengganggu masyarakat dari hasil pembuat kertas. Jadi, karyawan yang bertugas untuk membuang air
limbah tersebut harus cepat melakukannya dan sambil mencampurkan pengharum kedalam air limbah agar tidak menimbulkan bau.
Universitas Sumatera Utara
64
Foto.4. Karyawan yang bekerja dibagian pembuatan kertas pekong
Tidak ada yang membedakan bentuk shift pekerjaan antara karyawan pembuat lilin pekong dan pembuat kertas pekong. Karyawan pembuatan kertas pekong dibagi menjadi tiga
shift kerja, diantaranya seperti : shift pagi pkl.08.00-16.00 WIB, shift sore pkl.16.00-23.00 WIB, dan shift malam 24.00-08.00 WIB. Tidak berbeda dengan karyawan pembuat lilin
pekong, karyawan yang bekerja di bagian packing hanya diberikan dua shift saja. Karena karyawan packing dilarang untuk bekerja sampai waktu yang terlalu malam, sebab pabrik
takut akan dampak buruk yang akan terjadi, seperti kesalahan dalam melakukan pembungkusan ataupun memberikan etiket. Bila untuk karyawan lain, pekerjaan akan tetap
menggunakan sistem tiga shift.
Foto.5. Etiket pada kertas pekong
Universitas Sumatera Utara
65
Tidak ada perbedaan yang dilakukan bagi karyawan pembuatan kertas dan lilin pekong dalam membatasi jam-jam kerja dan istirahat. Jam-jam kerja karyawan sudah
terangkum dalam jadwal-jadwal shift pekerjaan. Jam istirahat sekitar pkl 12.00 yang diberikan waktu untuk sholat,makan,dan istirahat selama 15 menit. Jam-jam kerja karyawan
sudah dilandaskan dari tugas pekerjaan dan shift kerja mereka. Setelah tugas-tugas pekerjaan telah selesai dan jam pekerjaan karyawan sudah habis, maka di waktu itu pekerjaan mereka
sudah selesai. Kecuali memang pada hari sabtu, karyawan yang mengambil shift pkl 08.00 WIB yang biasanya selesai nya sampai pkl 16.00 WIB, pada hari sabtu akan di percepat
menjadi pkl.13.00 WIB. Sedangkan shift yang lain, akan dipercepat waktu selesai jam kerjanya menjadi dua jam lebih cepat. Tapi, jam masuk kerja tetap sama dan tidak berubah.
Proses pembuatan kertas dan lama pengerjaannya tidak berbeda dengan pembuatan lilin pekong. Yang membedakannya hanya bahan baku sebagai bahan awal dari
pembuatannya. Pembuatan kertas dapat dilakukan setelah bahan-bahan utamanya disediakan seperti bambu yang sudah dicincang. Setelah jadi penden, direndam serta di berikan soda api
yang di endapkan selama 2x3 hari dan dibuang airnya yang dilakukan berulang-ulang sebanyak 3x proses. Setelah bahan-bahan tersebut sudah dapat dilunakkan dan dihaluskan,
bahan-bahan tersebut diangkat dan digiling lagi. Kemudian bahan-bahan sudah dapat dileburkan dan langsung di cetak di mesin cetak. Setelah itu, bahan sudah jadi baru dapat
dilakukan proses pemotongan dan packing.
Universitas Sumatera Utara
66
Foto 6. Kertas pekong yang sudah jadi
Lama pengerjaan yang dilakukan karyawan di dalam pabrik dalam pembuatan kertas dan lilin pekong memang cukup lama. Sekali proses pembuatan kertas dan lilin pekong bisa
sampai 3-4 hari. Karena banyak tahap-tahapan yang harus dilakukan untuk membuat kertas dan lilin pekong. Mulai dari pengoncangan bambu dan pencampuran soda serta bahan lain,
kemudian pengangkatan dan penggilingan, lalu proses pengleburan atau penghalusan, lalu bentuk pencetakan dan pemotongan, kemudian barang siap untuk di packing dan di
produksikan. Tapi, meskipun proses pembuatannya lama, tapi setelah barang sudah jadi dan siap untuk di produksi bisa mencapai sampai 2-3 konteiner.
Tempat yang digunakan untuk pembuatan kertas pekong tidak ada yang berbeda terhadap pembuatan lilin pekong karena baik tempat maupun alatnya hampir sama bahkan
cara pembuatannya juga hampir sama. Kertas pekong bermula dari gudang A sebagai pengumpulan bahan awal dan proses awal dalam pembuatan kertas pekong. Di gudang ini
tempat mesin potong dan mesin cetak tapi mesin cetak ini dikerjakan karyawan secara manual atau tidak memakai mesin. Dan alat potong merupakan alat yang khusus untuk
memotong bahan-bahan yang memakai bahan dasar bambu. Kemudian, setelah melakukan segala proses yang ada di gudang A, barang -barang tersebut dapat dimasukkan ke dalam
Universitas Sumatera Utara
67
gudang produsi untuk melakukan pembuatan kertas. Di gudang produksi ini terdapat alat blender, alat pengering, mesin gulung, mesin air, mesin katrol mengangkat bahan jadi, dan
mesin cakar tempat pembuburan. Setelah bahan sudah melalui proses didalam gudang produksi. Kemudian, kertas pekong yang sudah jadi dimasukkan ke gudang C untuk di
masukkan kedalam mesin cetak untuk dicetak dan disusun. Kemudian, barang-barang yang sudah dicetak sudah dapat dimasukkan kedalam gedung B untuk melakukan proses packing.
Dan kemudian, kertas pekong yang sudah jadi telah siap untuk diberi etiket yang dilakukan di gudang D. Dengan demikian, kertas pekong siap untuk di produksikan.
Karyawan juga sering mengeluh tentang bentuk kebijakan yang dilakukan oleh pihak pabrik. Bentuk pekerjaan dan resiko yang didapat oleh para karyawan sebagai buruh pembuat
kertas pekong masih belum terasa puas dengan hasil yang mereka dapatkan. Apalagi bagi karyawan yang sudah hampir 10 tahun lebih telah mengabdi untuk bekerja sebagai buruh
pabrik pembuat kertas pekong di pabrik Klambir Jaya. Belum lagi dalam soal fasilitas pabrik yang masih dianggap sangat memprihatinkan bagi keselamatan dan fungsi bekerja untuk
karyawan dalam melakukan pekerjaan. Memang komunikasi antara bos, direktur, hingga pemilik pabrik Klambir Jaya terhadap para karyawan berjalan baik. Tapi memang dari dulu
sudah dibuat persyaratan kalau soal kebutuhan karyawan, pihak pabrik Klambir Jaya tidak bisa mengtoleren. Karena pihak pabrik Klambir Jaya sudah membuat suatu prinsip “ Bukan
melihat apa yang dikerjakan”.
III.3.3. Karyawan Buruh Sebagai Pembuatan Lilin Pekong
Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk pembuatan lilin pekong berjumlah 110 karyawan. Karyawan lilin pekong lebih sedikit dari jumlah karyawan pembuatan kertas.
Karena produksi lilin pekong hanya tergantung pada pemesanan dari konsumen. Memang tiap harinya lilin pekong tetap dibuat, tapi tidak sebanyak pembuatan kertas. Selain itu,
Universitas Sumatera Utara
68
bahan-bahan lilin pekong lebih sedikit dibandingkan kertas pekong. Selain itu, harga lilin pekong juga lebih mahal dibandingkan kertas pekong. Maka dari itu, pemesanan lilin pekong
sedikit lebih kecil karena soal harga dan juga minat dari konsumen. Itu sebabnya karyawan lilin pekong lebih sedikit dibandingkan dengan karyawan pembuatan kertas.
Dalam proses pembuatan lilin pekong, banyak yang dilakukan oleh karyawan. Ada karyawan yang bekerja sebagai pembuatan bahan-bahan awal yang menjadi bahan lunak, ada
yang bekerja sebagai pencetakkan dan pemotongan, serta ada juga yang bekerja sebagai memacking. Namun, ada juga tugas khusus untuk pekerja shift malam, seperti karyawan yang
disuruh tiap malamnya untuk membuang air limbah ke sungai yang terdapat 6 bak x 15 meter yang ditampung disitu untuk dibuang ke sungai. Proses pembuangan air limbah ini cukup
besar resikonya karena selain tidak ada lampu di sekitar tempat pembuangan, cara ketika air limbah ingin dibuang ke sungai juga tidak sembarangan karena juga dapat berdampak bagi
masyarakat. Dampak yang sering terjadi bagi masyarakat atas pembuangan air limbah ini adalah mulai dari bau dan suara berisik yang dapat mengganggu masyarakat. Jadi, karyawan
yang bertugas untuk membuang air limbah tersebut harus cepat melakukannya dan sambil mencampurkan pengharum kedalam air limbah agar tidak menimbulkan bau.
Karyawan pembuatan lilin pekong terdapat tiga shift kerja, seperti : shift pagi, shift sore, dan shift malam. Karyawan yang bekerja di bagian packing, tidak bekerja sampai larut
malam. Karena shift yang ada di bagian pemeckingan hanya sampai shift sore saja. Maka dari itu, selain karyawan yang bekerja di bagian packing, seluruh karyawan bekerja satu harian
penuh berdasarkan shift yang telah mereka dapat. Jam-jam kerja karyawan sudah terangkum dalam jadwal-jadwal shift pekerjaan yang sudah didapat. Hanya jam istirahat sekitar pkl
12.00 yang diberikan waktu untuk sholat,makan,dan istirahat selama 15 menit. Jam-jam kerja karyawan sudah dilandaskan dari tugas pekerjaan dan shift kerja mereka. Setelah tugas-tugas
pekerjaan dan jam shift pekerjaan karyawan sudah habis, maka di hari itu juga pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
69
mereka sudah selesai. Kecuali memang pada hari sabtu, pekerja yang mengambil shift pkl 08.00 WIB yang biasanya selesai sampai pkl 16.00 WIB, pada hari sabtu akan di percepat
menjadi pkl.13.00 WIB. Pada shift lain juga akan dipercepat waktu selesai jam kerjanya menjadi dua jam lebih cepat. Namun, jam masuk kerja karyawan tidak berubah, baik
dipercepat maupun diperlambat. Pembuatan lilin pekong dapat dilakukan setelah bahan utamanya disediakan seperti
bambu yang sudah dicincang, serbuk lilin dan tepung kanji. Setelah jadi penden, direndam serta di berikan soda api yang di endapkan selama 2x3 hari dan dibuang airnya yang
dilakukan berulang-ulang sebanyak 3x proses. Lama pengerjaan yang dilakukan karyawan di dalam pabrik dalam pembuatan lilin pekong memang cukup lama. Sekali proses pembuatan
lilin pekong bisa sampai 3-4 hari. Bahan baku lilin pekong terdiri dari serbuk lilin dan tepung kanji. Cara pembuatannya dimulai dari penggoncangan bambu dan penghancuran bahan-
bahan baku berupa serbuk lilin dan tepung kanji, yang di campur dengan soda api dan delerang. Kemudian pengangkatan dan penggilingan, lalu proses pengleburan atau
penghalusan, lalu bentuk pencetakan dan pemotongan. Barang-barang yang tidak halus, maka barang-barang tersebut dimutasikan atau didaur ulang kembali. Dan barang-barang yang
sudah berhasil di haluskan dan di cetak serta di potong, maka barang-barang tersebut telah siap untuk di packing dan di beri etiket. Tapi, meskipun proses pembuatannya lama, tapi
setelah barang sudah jadi dan siap untuk di produksi bisa mencapai 2-3 konteiner.
Foto 7. Lilin pekong yang sudah jadi
Universitas Sumatera Utara
70
Tempat yang digunakan untuk pembuatan lilin pekong bermula dari gudang produksi sebagai gudang akhir dalam proses pembuatan lilin pekong, setelah melakukan banyak proses
di gudang-gudang lain. Sebelum masuk kedalam gudang produksi, proses pembuatan lilin pekong berada digudang A sebagai pengumpulan bahan-bahan awal dan proses awal dalam
pembuatan lilin pekong. Di gudang ini tempat mesin potong, kemudian masuk kedalam gudang produksi untuk melakukan pembuatan lilin. Setelah bahan sudah jadi, lilin pekong
yang sudah jadi dimasukkan ke gudang C untuk dicetak. Kemudian, barang-barang yang sudah dicetak sudah dapat dimasukkan kedalam gedung B untuk membungkus. Dan setelah
sudah di bungkus, barang-barang lilin pekong yang sudah jadi telah siap untuk di pecking dan diberi stempel atau etiket di gudang D. Setelah semua proses telah dilakukan, barang-barang
berupa lilin pekong telah siap untuk di produksikan.
Foto.8. Etiket lilin pekong
Karyawan juga sering mengeluh tentang bentuk kebijakan yang dilakukan oleh pihak pabrik. Karyawan tidak lagi memikirkan tentang kepedulian pihak pabrik Klambir Jaya untuk
peduli dengan kehidupan karyawannya tapi mereka meminta dalam hal kebutuhan yang ada di pabrik dapat dirubah caranya agar para pekerja bisa lebih nyaman lagi bekerjanya. Seperti
dalam hal lampu, jam istirahat, sampai bentuk pengekangan terhadap karyawan yang sampai saat ini belum ada toleransi dari pihak pabrik Klambir Jaya. Gaji yang tidak karyawan rasa
tidak sesuai dengan apa yang telah mereka berikan untuk pabrik Klambir Jaya, para
Universitas Sumatera Utara
71
karyawan berharap suatu saat dapat berubah menjadi lebih baik lagi. Karyawan hanya mengeluh soal “Bentuk Perhatian” terhadap kehidupan buruh seluruh karyawan pabrik
Walaupun memang komunikasi antara bos, direktur, hingga pemilik pabrik Klambir Jaya terhadap para karyawan berjalan baik.
III.3.4. Memacking
19
Karyawan yang dibutuhkan untuk memacking ada sekitar 32 orang. Berbeda dengan gudang-gudang lainnya, karyawan yang bekerja sebagai pemeckingan relatif lebih sedikit,
dibandingkan dengan gudang-gudang lainnya. Karena karyawan yang bekerja di gedung ini merupakan karyawan yang bekerja hanya sebagai tempat penyusunan dan penyimpanan
barang yang dianggap sedikit lebih ringan dan tidak rumit dibandingkan dengan apa yang ada didalam gudang-gudang lain. Jumlah yang sebenarnya relatif sedikit dibandingkan dengan
gedung yang lain, tapi sebenarnya pihak pabrik sudah menganggap bila karyawan yang bekerja didalamnya sudah dengan jumlah yang sesuai dan tidak ada yang pernah mengeluh
Dan Pemberian Etiket
Memacking dan pemberian etiket dilakukan oleh karyawan wanita. Karena karyawan wanita dikenal lebih lembut dan ulet dalam melakukan pekerjaan. Dengan begitu, bentuk
kamanan pada kondisi kertas dan lilin pekong pada saat pemeckingan akan berdampak positif dan kualitas kertas akan lebih baik hasilnya. Memacking yang dilakukan oleh karyawan
wanita ini dilakukan pada saat jam kerja sudah masuk. Dan sebelum itu, karyawan harus melakukan pengapelan absen karyawan sudah berjalan sejak di pagi hari sampai sore
tepatnya 15 menit sebelum jam kerja berjalan maupun setelah selesai bekerja. Karena setiap melakukan absen,15 menit sebelum masuk kerja mereka sudah melakukan sesuai dengan shift
mereka, karyawan diwajibkan untuk melakukan absen 2x sehari, tepatnya sebelum dan sesudah selesai bekerja.
19
Memacking berarti melakukan packing
Universitas Sumatera Utara
72
dan mempermasalahkan soal jumlah karyawannya karena jumlahnya sudah sesuai dan bisa saling bekerja sama didalam pekerjaan.
Foto. 9. Aktifitas memacking di pabrik Kelambir Jaya
Karyawan packing memiliki beberapa shift kerja. Sedangkan karyawan etiket berjumlah16 orang dan memiliki 1 shift secara keseluruhannya. Shift kerja dibagi manjadi 2
tipe : Yang pertama, karyawan yang masuk pada pkl.08.00-16.00 WIB dan yang kedua, karyawan yang masuk pada pkl.16.00-24.00 WIB. Tidak ada yang membedakan pekerjaan
dan pendapatan diantara kedua shift tersebut . Karena itu sudah menjadi ketentuan yang sudah diambil oleh masing-masing karyawan. Hanya saja, bagi karyawan yang mengambil
shift pada pkl.16.00-24.00 karena mereka mempunyai aktifitas dan pekerjaan lain diluar pekerjaan sebagai karyawan di pabrik Klambir Jaya. Setelah waktu pekerjaan selesai, mereka
harus menyusun barang-barang secara rapi. Ketika keesokan harinya , shift lain yang masuk ke pekerjaan untuk mempecking, tempat sudah terlihat rapi dan karyawan bisa bekerja lebih
nyaman lagi. Selain itu, konflik antar sesama karyawan tidak akan terjadi karena adanya saling menghormati dan rasa pengertian diantara mereka.
Lama pengerjaan dalam proses pemackingan tidak banyak memakan waktu. Karena setelah barang-barang yang sudah jadi kertas dan lilin pekong telah dimasukkan kedalam
gedung D sebagai tempat pemackingan, maka barang tersebut sudah dapat untuk di packing.
Universitas Sumatera Utara
73
Setiap barang-barang yang di masukkan kedalam gedung pemackingan
20
Keluh kesah yang dirasakan oleh para karyawan packing adalah alat-alat untuk memacking yang terkadang sudah tidak layak pakai tapi tetap tidak diganti. Seperti misalnya
gunting untuk memotong cap etiket yang sudah rusak tapi dalam tetap tidak diganti dengan alat yang lebih baik, meskipun sudah diketahui oleh mandor maupun pihak-pihak pabrik.
Selain itu, karyawan yang bekerja sebagai packing mengeluh tentang kebebasan dan kenyamanan didalam pekerjaan mereka karena karyawan dilarang keras oleh pihak pabrik
untuk fokus dalam pekerjaan saja tanpa membuang-buang waktu seperti bercerita yang sudah menjadi kebiasaan oleh para wanita. Karyawan-karyawan perempuan yang bekerja untuk
tidak dalam jumlah yang sedikit. Barang-barang yang sekali datang ke gedung bisa memakan waktu sampai 3
hari untuk memacking barang-barang tersebut. Setelah dilakukannya pemackingan, barang harus proses pemberian etiket.proses pembungkusan etiket berupa cap yang diambil dari luar.
Setelah dilakukannya etiket, maka barang sudah siap untuk di produksikan keluar. Tujuan dari memacking adalah suatu simbol di dalam bungkusan yang dilakukan oleh pabrik.
Sedangkan etiket merupakan cap yang dilampirkan oleh pabrik didalam satu kotak besar yang akan diproduksikan keluar.
Tempat yang biasa dilakukan untuk pemeckingan berada di tempat yang besar yang berada di gedung atau gudang D. karena gedung ini memang khusus untuk tempat
pemackingan dan tidak bercampur dengan mesin-mesin lain yang lebih besar yang dapat berdampak buruk untuk kertas. Selain sebagai tempat untuk pemackingan, di gedung
pemackingan gudang D juga merupakan tempat penyimpanan barang tempat untuk barang jadi yang siap untuk di pasarkan, serta di gudang ini juga terdapat satu alat penyusunan yang
disebut motor porklep yang merupakan alat cetak.
20
Pemackingan berarti tempat untuk packing
Universitas Sumatera Utara
74
memacking ini hanya menginginkan agar mereka bisa lebih santai dan mereka juga bisa bekerja menjadi lebih fokus lagi.
III.3.5. Satpam
Satpam yang bekerja untuk menjaga pabrik terdapat 4 orang dan 1 hewan peliharaan berupa anjing yang juga dapat membantu untuk menjaga kondisi pabrik agar lebih
aman.walaupun dengan jumlah yang relatif sedikit, para karyawan sebagai satpam tidak pernah keberatan. Karena mereka tidak mempermasalahkan soal jumlah karyawan yang
bekerja sebagai satpam yang mereka anggap sudah pantas dan cocok dengan jumlah 4 orang. Jumlah satpam sudah dirasa cukup oleh pihak pabrik karena mereka hanya bekerja untuk
bertanggung jawab dalam menjaga keamanan yang ada di pabrik 1 harian penuh. Apalagi dengan adanya hewan penjaga berupa seekor anjing yang dapat membantu para satpam dalam
melakukan pekerjaannya dan dapat menjaga keamanan didalam pabrik. Pekerjaan yang dilakukan oleh satpam memang dianggap sedikit mudah dan terlihat
tidak terlalu beresiko terhadap pabrik dibandingkan pekerjaan yang dilakukan oleh para buruh pabrik. Namun, resiko dan tanggung jawab yang diterima oleh satpam sudah
merupakan beban yang diterima mereka. Karena mereka bukan saja diberi tugas untuk menjaga keamanan di pabrik tapi juga menjaga keamanan di seluruh pabrik termasuk
ancaman-ancaman berbahaya baik dari karyawan dan masyarakat luar yang terkadang akan berbuat sedikit iseng yang dapat berdampak buruk bagi pabrik serta resiko lain seperti
kebakaran. Proses pekerjaan yang dilakukan oleh satpam berupa : satu orang satpam keliling untuk mengecek keadaan kondisi pabrik di sekeliling pabrik selama 2 jam sekali dan satu
orang lagi menjaga keamanan di posko satpam yang terletak pas di samping gerbang didalam pabrik. Dan pekerjaan ini dilakukan secara bergantian pada sesama satpam yang bertugas.
Universitas Sumatera Utara
75
Tidak ada pembagian tugas yang diberikan oleh pihak pabrik tapi pembagian tugas ini sudah diatur dan dibuat sendiri oleh satpam.
Pembagian shift kerja satpam di pabrik Klambir Jaya dibagi menjadi dua shift. Shift yang pertama,shift pagi yang dimulai jam kerjanya pada pkl 08.00-19.00 WIB. Dan shift yang
kedua, shift malam yang dimulai jam pekerjaanya sejak pkl 19.30-08.00 WIB. Jumlah karyawan per ship nya sebanyak 2 satpam. Tim kerja setiap pasangan shift kerja bisa
berubah-ubah, tergantung pada kesibukan yang dilakukan oleh masing-masing satpam dan shift kerja mereka. Misalnya, ketika ada satpam yang masuk diship pagi tetapi tidak bisa
masuk karena ada urusan mendadak keluarga, maka satpam yang lain dapat menggantikannya untuk sementara meskipun harus izin terlebih dahulu oleh pihak pabrik. Jika terjadi hal
seperti ini, satpam dapat saling berdiskusi bagaimana untuk menggantikan pekerjaannya untuk sementara waktu. Bila dari pihak pabrik, jika terjadi hal seperti itu, pihak pabrik tidak
akan mengganti ataupun mencari satpam baru. Karena bagi pihak pabrik yang terpenting adalah satpam yang berjaga pada tiap shift nya harus berjumlah 2 karyawan satpam.
Lama tugas dari pekerjaan sebagai satpam tidak ada perbedaan antara shift satu dengan shift dua. Bagi satpam, shift dan pekerjaan mereka sama dan yang membedakannya
hanya jam kerja mereka saja. Aturan-aturan yang diberikan pihak pabrik terhadap mereka juga tidak ada yang berbeda. Serta waktu-waktu pemeriksaan dalam pekerjaan mereka juga
sama, yang berarti selama 2 jam sekali harus ada pengecekkan terhadap suasana pabrik yang nantinya akan diberi laporan kepada pihak pabrik meskipun tidak ada hal-hal yang
mencurigakan baik dari pabrik, karyawan pabrik, maupun masyarakat luar pabrik. Ruang yang biasa menjadi tempat berkumpul para satpam adalah posko mereka yang
terletak disamping pagar sebagai tempat masuk ke pabrik. Posko satpam ini berada dikawasan pabrik yang lebih memudahkan melihat kondisi pabrik. Setiap satpam berada di
ruang-ruang setiap sudut pabrik dan gedung. Setiap gedung dan belakang pabrik harus di cek
Universitas Sumatera Utara
76
untuk memastikan keamanan pabrik. Setiap gedung atau gudang diperiksa keamanannya, mulai dari gedung produksi sampai gedung D. Satpam juga melihat keamanan berupa alat-
alat di dalam gedung dan mengecek mesin-mesin yang ada di gedung. Selain mengecek, proses pembuangan limbah juga dilakukan tepatnya pada pkl.24.00.
Yang menjadi keluh kesah bagi satpam adalah agar pihak pabrik tidak memberi uang tambahan untuk kebutuhan satpam, misalnya : roti, makanan ringan, kopi, dan lain-lain
secara gratis. Karena gaji satpam dianggap hampir tidak ada bedanya dengan gaji karyawan buruh pabrik yang bekerja. Hanya selisih Rp.15.000 yang sudah dianggap oleh pabrik sebagai
uang kopi, pudding, dan makanan ringan satpam. Pabrik hanya memberikan televisi sebagai hiburan karena satpam bekerja selama 24 jam dan hanya di beri waktu beberapa jam saja
untuk beristirahat. Shift kerja para satpam sudah dibagi dengan adil dalam bentuk jam pekerjaan, material, serta dalam hal pekerjaan. Satpam memang tidak pernah mengeluh
tentang kebijakan yang diterapkan oleh mereka karena menurut mereka kebijakan yang mereka dapat sudah cukup bagi mereka. Tapi terkadang justru mereka sangat prihatin akan
kebijakan yang harus diterima oleh para karyawan buruh pabrik.
III.3.6. Cleaning Service
Jumlah karyawan yang bekerja sebagai cleaning service berjumlah 9 orang. Disini terdapat 4 orang yang karyawan perempuan dan 5 orang karyawan laki-laki. Tidak ada yang
membedakan pekerjaan baik laki-laki ataupun perempuan. Bentuk saling pengertian dan perhatian antar sesama karyawan terjalin dengan erat. Misalnya, ketika karyawan yang satu
sudah terlihat terasa sangat letih atau dalam kondisi kurang sehat dalam bekerja, maka karyawan lain mencoba untuk membantu pekerjaannya. Setiap karyawan harus membagi
tugasnya disetiap tempat. Memang bagi karyawan cleaning service, jumlah untuk saat ini
Universitas Sumatera Utara
77
memang tidak masalah tetapi mereka memikirkan masalah ketika ada karyawan lain yang tidak bisa masuk, sakit, ataupun sedang ada masalah. Mereka memikirkan bagaimana cara
untuk mengantisipasi karyawan-karyawan jika terjadi hal seperti itu yang sampai saat ini sudah sering terjadi tapi masih belum di lihat atau direspon oleh pihak pabrik.
Pekerjaan yang dilakukan berupa pembersihan terhadap pabrik. Tugas untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di dalam pabrik merupakan tanggung jawab bagi
petugas karyawan cleaning service. Mulai dari setiap sudut pabrik sampai pada bagian depan dan belakang serta tengah pabrik. Dalam kondisi lingkungan pabrik yang cukup luas dan
besar, serta jumlah karyawan yang sangat terbatas, setiap karyawan dituntut untuk giat, disiplin, dan saling peduli antar sesama karyawan cleaning service. Dan sampah yang sudah
terkumpul di masukkan ketempat sampah berupa goni yang setiap minggunya akan di ambil oleh dinas kebersihan.
Pembagian shift kerja yang ada pada karyawan cleaning service terdapat dua bentuk, seperti : shift pertama yang masuk pada pkl.08.00-14.00 dan shift kedua mulai pada
pkl.14.00-19.00. Dan, setiap shift berjumlah 4 karyawan. Pembagian shift kerja di buat oleh pihak pabrik, Namun tugas-tugas yang karyawan cleaning service lakukan diputuskan oleh
para karyawan. Yang terpenting bagi pihak pabrik adalah harus ada pengabsenan setiap harinya dan karyawan yang masuk per-shift nya harus berjumlah 4 karyawan. Pekerjaan-
pekerjaan yang didapat antara shift pertama dengan shift kedua tidak ada yang berbeda. Lama tugas pekerjaan karyawan cleaning service hampir sama dengan jam kerja seluruh karyawan
yang bekerja di pabrik Klambir Jaya. Mulai masuk kerja karyawan cleaning serive dari pagi sejak pkl.08.00 sampai pkl.18.00 sore. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan seperti :
menyapu, mengepel, mengelap kaca-kaca, hingga membersihkan kamar mandi. Pekerjaan mereka dilakukan setiap 3 jam sekali dan tergantung juga dari bagian-bagian tempat dimana
yang mereka bersihkan. Tempat-tempat tersebut sudah menjadi tugas masing-masing setiap
Universitas Sumatera Utara
78
karyawan karena bagian-bagian tempat tugas mereka itu merupakan tugas yang sudah mereka sendiri yang membaginya. Jadi, disini sudah dilakukan antisipasi terhadap karyawan dalam
menghindarkan masalah konflik antar karyawan karena hal tempat tugas dan lamanya pekerjaan yang dilakukan.
Karyawan yang bekerja sebagai cleaning serive harus membersihkan setiap sekitar ruang-ruang yang ada didalam gedung-gedung ataupun ruang-ruang yang ada didalam pabrik.
Tempat-tempat tersebut seperti : gudang produksi, posko satpam, gudang-gudang dari A-D, serta kantor kecil tempat para karyawan manager dan direktur untuk bekerja. Namun,para
karyawan dilarang untuk masuk kedalam gedung karena dapat berdampak buruk baik bagi karyawan maupun pabrik. Cleaning serive disuruh untuk berada disetiap sudut pabrik dan
mulai dari depan hingga belakang pabrik. Tidak ada tempat khusus peristirahatan bagi karyawan cleaning service. Mereka bebas ingin beristirahat dimana saja asalkan masih
disekitar lingkungan dalam pabrik. Karyawan pembersih ini diperbolehkan untuk beristirahat asalkan pekerjaan mereka sudah selesai.
Pengalaman karyawan cleaning service selama bekerja di pabrik Klambir Jaya banyak keluh-kesah yang dirasakan mereka tapi mereka hanya bisa pasrah dengan semuanya yang
sudah menjadi aturan dari pihak pabrik Klambir Jaya yang tidak dapat di toleren. Salah satunya adalah mengenai gaji yang sudah banyak mengeluh karena para karyawan
menganggap bahwa pekerjaan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan pendapatan yang mereka terima. Apalagi pekerjaan mereka yang terlihat memalukan dan terasa seperti
terhina. Itu membuat para karyawan menjadi jatuh mental, meskipun tidak ada karyawan- karyawan pabrik yang lain menganggap mereka seperti itu atupun bahkan menghina dan
mempermalukan mereka. Sebab, para karyawan pabrik Klambir Jaya sangat menjaga nilai- nilai kekeluargaan diantara mereka meskipun berbeda pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
79
Selain itu, karyawan cleaning service juga merasakan bila mereka seperti tidak dipedulikan karena mereka hanya seorang karyawan cleaning service pabrik. Kehidupan
mereka tidak dipernah dilihat dan dipedulikan oleh pihak pabrik. Maka dari itu, dengan kehidupan mereka yang sederhana, mereka hanya bisa pasrah dan dengan sikap mereka yang
nrimo, mereka ikhlas dengan yang mereka miliki saat ini meskipun mereka merasa sedih dan kecewa apabila melihat kehidupan mereka sendiri. Kemudian ada keluh kesah lain yang
dirasakan oleh karyawan cleaning service pabrik dan juga dirasakan hampir semua karyawan pabrik yang bekerja di pabrik Klambir Jaya seperti kebebasan. Kebebasan dalam bekerja
masih sangat minim dirasakan oleh para karyawan misalnya dalam hal komunikasi. Pada saat bekerja, karyawan dilarang untuk mengobrol atau bercerita sembarangan pada saat jam kerja
apalagi bila berbicara dalam hal-hal yang tidak penting yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Maksudnya, para pekerja tidak diperbolehkan bergerak atau jalan-jalan apalagi
sambil bercerita yang tidak penting antar sesama karyawan secara sembarangan sangat dilarang keras oleh pihak pabrik kecuali ada hal yang penting yang ingin dilakukan.
Kebijakan dan aturan-aturan yang sudah menjadi syarat yang sudah dijalankan oleh pihak pabrik sejak pabrik ini dibangun. Oleh karena itu, karyawan cleaning service sudah sangat
paham dan mengerti tentang prinsip-prinsip kerja yang diterapkan sampai saat ini.
III.4. Sistem Gajian Karyawan Pabrik III.4.1. Pihak Pimpinan
• Direktur Direktur pabrik Klambir Jaya memiliki gaji sebesar Rp.12.000.000 per bulannya. Gaji
tersebut tergolong besar dan sudah sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang mereka pegang. Seorang direktur harus memeriksa kinerja yang dilakukan oleh seluruh karyawan,
data-data tentang produksi pabrik baik dalam keuntungan dan pengeluaran dari pabrik.
Universitas Sumatera Utara
80
• Manajer Manajer pabrik Kelambir Jaya memiliki gaji sebesar Rp.8.000.000 per bulannya. Gaji
tersebut tergolong besar sesuai dengan tanggung jawabnya yang besar, dimana seoarang manajer harus memeriksa perusahaan sebaik mungkin, menjaga kualitas produk dan
memperhatikan sirkulasi pemasaran. • Mandor
Mandor di pabrik Kelambir Jaya memiliki gaji Rp.3.000.000 per bulannya. Dengan gaji tersebut, para mandor merasa cukup dan mampu bekerja sesuai dengan aturan yang
ditentukan pabrik. Seperti mengawasi para karyawan dan produk yang dihasilkan setiap harinya.
III.4.2. Karyawan Buruh
• Honor Harian Karyawan honor harian akan diberikan gaji Rp.70.000 – Rp.100.000 per harinya.
Pekerjaan, para karyawan honor diberikan target oleh pihak pabrik dalam bekerja per-harinya
atau per-minggunya.
Harus dapat membuat berapa banyak kertas dan lilin pekong dan jika tidak sampai pada target, maka pihak pabrik akan meminta ganti rugi. Disini, bentuk pekerjaan karyawan
harus lebih ekstra giat karena pekerja harus menempuh target yang sudah ditentukan. Maka dari itu, pihak pabrik memberikan jaminan kerja seperti : kondisi karyawan dan pengobatan
jjka terjadi kecelakaan. Disini pihak pabrik sangat melihat kondisi dan prihatin atas keadaan kondisi karyawan. Namun, karyawan honor tidak mendapatkan Tunjangan Hari Raya THR
tiap 3 bulannya dan uang terima kasih karena mereka merupakan pekerja harian.
Universitas Sumatera Utara
81
• Tetap Kontrak Pengambilan gaji biasa dilakukan tiap tanggal 3 atau 18. Karyawan bebas kapan mau
mengambil gaji mereka. Gaji diberikan per-bulannya sebesar Rp.1.700.000 dan setiap 3 bulan sekali akan diberikan bonus yang disebut sebagai THR sebesar Rp.35.000orang. Memang
karyawan juga diberikan target untuk dapat membuat kertas dan lilin pekong per minggunya atau per-bulannya tapi tidak seberat dengan yang dikerjakan oleh para karyawan honor.
Karyawan tetap kontrak diberikan pilihan oleh pihak pabrik, karyawan boleh mendapatkan Jamsostek tapi akan dipotong lewat gaji mereka. Tidak ada pemberian uang
pensiun ketika karyawan sudah tidak lagi bekerja di pabrik. Pihak pabrik hanya akan memberikan uang terima kasih sebagai bentuk menghargai. Uang terima kasih diberikan
dengan syarat, karyawan harus bekerja selama 10 tahun. Dan uang terima kasih akan di berikan sebesar Rp.280.000 oleh pihak pabrik.
• Khusus Borongan Pekerja borongan akan diberikan gaji setengah bulannya sebesar Rp.700.000,00. Tapi,
baik karyawan sistem kontrak maupun harian berjumlah 300 karyawan. Perbedaan karyawan borongan dengan karyawan lainnya adalah sistem kerja. Karyawan borongan bersifat
momentum yaitu mereka hanya bekerja disaat memang terdapat pesanan dalam jumlah besar, sehingga apabila hanya menggunakan tenaga karyawan tetap dan harian tidak akan selesai.
Disinilah peran pekerja borongan. Pekerja borongan bekerja saat hari besar cina. Mereka bekerja sama dengan waktu
dengan karyawan lainnya. Yang membedakan adalah sifatnya yang hanya membantu pekerjaan. Setiap momennya juga tidak tentu siap siapa saja yang bekerja. Dengan kata lain
pekerja borongan tidak selalu tetap atau selalu berganti tergantung siapa yang bersedia bekerja.
Universitas Sumatera Utara
82
III.4.3. Karyawan Umum
• Satpam Gaji satpam di pabrik kelambir jaya adalah Rp.2.300.000 per bulannya. Gaji tersebut
sesuai dengan gaji satpam di perusahaan-perusahaan pada umumnya. Dengan gaji tersebut satpam diharapkan memiliki keloyalan terhadap pabrik seperti menjaga pabrik tetap kondusif.
• Clening Service Cleaning service memiliki gaji sebesar Rp.900.000. Gaji tersebut dinilai pantas untuk
seorang cleaning service karena pekerjaannya membersihkan pabrik, seperti menyapu membuang sampah bekas kertas dan bambu.
III.4.4. Perbedaan Pembagian Gaji Antara Karyawan Laki-laki dan Perempuan
Ada yang membedakan pembagian gaji antara karyawan laki-laki dan perempuan. Perbedaannya hanya berkisar sekitar Rp.3000, terutama pada karyawan buruh. Yang
membuat perbedaan gaji karyawan pria menjadi sedikit lebih besar karena pekerjaan karyawan pria dianggap lebih berat dan lebih beresiko. Disini tidak ada memunculkan
kecemburuan pada karyawan wanita karena mereka sudah mengerti dan paham akan maksud dari pihak pabrik dan resiko pekerjaan yang dialami oleh para Karyawan pria. Bila gaji
umumnya masih sama, baik karyawan honor harian maupun karyawan tetap kontrak.
III.5. Jaminan Kesehatan Karyawan Pabrik III.5.1. Jaminan Kesehatan Karyawan
Jaminan kesehatan karyawan pabrik belum bisa di tanggung jawabkan oleh pihak pabrik karena pihak pabrik tidak mementingkan dalam hal tanggung jawab atas kondisi
kesehatan karyawan pabrik. Hanya saja memang karyawan honor harian sangat dilihat dan diperhatikan kondisi kesehatannya, sehingga karyawan honor harian diberikan jaminan
Universitas Sumatera Utara
83
kesehatan. Namun, itu semua tujuannya bukan untuk peduli dengan kondisi kesehatan karyawan, tapi target produksi dalam pembuatan kertas dan lilin pekong bisa terwujud.
Sedangkan karyawan tetap kontrak diberi pilihan bebas dalam keinginan jaminan kesehatan Jamsostek, jika karyawan ingin mendapatkan jaminan Jamsostek berarti karyawan setuju
bila gajinya akan dipotong.
III.5.2. Pendapatan Tambahan Lain Yang Diterima Karyawan
Pendapatan tambahan lain yang diterima oleh karyawan pabrik adalah uang Tunjangan Hari Raya THR. Uang THR akan diberikan pada karyawan tetap kontrak saja.
Uang THR yang diberikan sebesar Rp.35.000orang. Sedangkan karyawan honor harian tidak diberi THR karena mereka sudah diberikan jaminan kesehatan. Kemudian, jika
karyawan sudah menyatakan tidak ingin bekerja lagi atau disebut sebagai karyawan yang pensiun, karyawan tidak diberikan apapun. Karyawan yang pensiun hanya diberikan uang
terima kasih sebagai bentuk menghargai. Karyawan yang diberikan uang terima kasih harus bekerja di pabrik Klambir Jaya minimal selama 10 tahun dan hanya karyawan tetap kontrak
saja yang diberikan. Uang terima kasih yang di berikan oleh pabrik kepada karyawan atas bentuk menghargai sebesar Rp.280.000.
III.6. Aksi dan Solidaritas Sesama Karyawan III.6.1. Aktifitas Lain Karyawan Di Luar Pabrik
Aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh para karyawan di pabrik Kelambir Jaya sangat membantu dalam membangun solidaritas antar sesama karyawan. Pihak-pihak pabrik sama
sekali tidak melarang tindakan positif yang dilakukan oleh para pekerja bila itu memang tidak ada hubungannya dengan pabrik dan tidak merugikan pabrik. Terdapat beberapa aktifitas lain
Universitas Sumatera Utara
84
yang dilakukan oleh para karyawan di luar pekerjaan mereka di dalam pabrik seperti: kebebasan dalam berorganisasi dan kebebasan dalam berkelompok.
• Kebebasan dalam berorganisasi Kebebasan dalam berorganisasi yang dibentuk oleh para karyawan diluar tanggung
jawab pihak pabrik Klambir Jaya. Namun, pihak-pihak pabrik sangat mendukung setiap aksi- aksi organisasi yang dilakukan oleh para karyawan. Tidak ada sanksi-sanksi yang diberikan
oleh pihak pabrik, jika pihak pabrik mengetahui adanya organisasi yang dibuat oleh para karyawan diluar pekerjaan mereka sebagai karyawan pabrik. Yang penting bagi pihak pabrik
adalah, setiap tindakan para karyawan tidak berdampak buruk terhadap pabrik dan mengganggu kinerja pekerjaan para karyawan. Jika itu semua dapat diatasi dan ditanggung
jawabkan oleh para karyawan, maka pihak pabrik setuju dan mendukung setiap aksi mereka karena pihak pabrik juga tahu bila itu semua juga menjadi hak para karyawan yang tidak bisa
diganggu gugat. Biasa para karyawan berkumpul saat ingin membicarakan soal organisasi biasanya saat-saat ingin melakukan aksi dan biasanya menjelang hari buruh.
• Kebebasan dalam berkelompok Kebebasan dalam berkelompok yang dilakukan oleh para karyawan di luar pabrik
sangat besar. Para karyawan bebas membentuk kelompok-kelompok ataupun komunitas mereka sendiri. Mereka menganggap, ketika dibuatnya kelompok-kelompok diluar pekerjaan
mereka sebagai karyawan pabrik, mereka dapat membuat diri mereka menjadi lebih tenang dan nyaman. Dengan dibentuknya kelompok-kelompok komunitas diluar tanggung jawab
pabrik, beban pekerjaan yang selama ini mereka rasakan seperti rasa letih dan beban pikiran dapat terasa ringan dan hilang. Karena diluar pekerjaan mereka, mereka dapat berkumpul
diluar oleh sesama karyawan untuk bersantai, bercanda, berbagi pendapat keluh-kesah, hingga mengobrol tentang bisnis lain yang mereka jalankan diluar pekerjaan mereka di pabrik
Universitas Sumatera Utara
85
Klambir Jaya. Biasanya para karyawan sering berkumpul pada saat-saat hari libur ataupun saat pulang kerja.
III.6.2. Kelompok Yang Dibentuk Karyawan Dalam Suatu Hubungan
• Kelompok arisan sesama karyawan pabrik Adanya kelompok iseng-iseng yang dibuat oleh para karyawan pabrik Klambir Jaya
diluar pekerjaan mereka dipabrik seperti arisan. Komunitas arisan ini sudah berjalan sejak tahun 2011 lalu yang berarti sudah 2 tahun berdiri hingga saat ini. Arisan ini dibuat awalnya
tujuannya adalah untuk lebih membangun bentuk sosialitas, kekeluargaan, dan kekompakkan untuk para sesama karyawan. Selain itu, para karyawan ingin menunjukkan bahwasanya
walaupun pekerjaan karyawan pabrik hanya bekerja sebagai buruh pabrik, mandor, hingga cleaning service tapi tingkat kekeluargaan mereka sangatlah tinggi. Dengan begitu, pihak-
pihak pabrik ataupun masyarakat luar tidak memandang sebelah mata kepada para karyawan pabrik yang selama beberapa tahun sebelumnya sudah disepelekan. Namun setelah
dibentuknya kelompok arisan dan kelompok serta komunitas-komunitas lainnya yang dibentuk oleh karyawan pabrik, berubah menjadi lebih baik. Kini, status sebagai para
karyawan pabrik sudah lebih bisa dihargai lagi termasuk buruh dan cleaning service baik dari pihak pabrik, maupun masyarakat sekitar.
• Kelompok perserikatan antar Kelompok sesama buruh Kelompok perserikatan antar kelompok sesama buruh sudah ada sejak dulu seperti
organisasi tentang nasib buruh yang bertujuan agar para buruh lebih dilihat dan dihargai lagi mengenai kehidupannya. Bentuk kelompok perserikatan para buruh ini sudah dibentuk sejak
tahun 1994. Dalam hal ini, para pihak pabrik justru sangat mendukung karena pihak pabrik sebenarnya juga merasakan apa yang dirasakan oleh para buruh pabrik. Dengan begitu, para
karyawan dapat mengeluarkan segala keluh-kesah yang mereka rasakan dengan cara berdemo
Universitas Sumatera Utara
86
karena bila saat bekerja, karyawan dilarang keras untuk mengobrol apalagi berbicara secara bebas dan mendalam oleh pihak pabrik, meskipun tujuannya hanya ingin bercerita tentang
unek-unek yang mereka rasakan selama ini. Dalam hal demo, para karyawan selalu melakukan tindakan-tindakan yang positif yang tidak berlebihan yang dapat merugikan diri
mereka sendiri ataupun pihak-pihak pabrik. Maka dari itu, dari dulu tidak ada yang mempermasalahkan tentang pembentukan kelompok perserikatan antar kelompok karyawan
buruh pabrik ini. Karena, tidak ada dampak apapun yang terjadi terhadap bentuk kinerja karyawan, maupun kerugian-kerugian yang dialami pabrik atas pembentukkan kelompok
perserikatan antar kelompok karyawan buruh pabrik ini.
Universitas Sumatera Utara
87
BAB IV POLA HUBUNGAN PABRIK KLAMBIR JAYA TERHADAP MASYARAKAT
IV.1. Izin Pembangunan Pabrik