28
menjadi bahan kajian ataupun tolak ukur ketika membahas tentang aktifitas yang ada di sebuah pabrik.
I.5. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode kualitatif. Deskriptif dalam arti mencoba menempatkan realitas sosial yang diteliti ke dalam konsep-konsep yang telah
diajarkan dalam bidang antropologi serta menggambarkannya. Hal ini tidak lain dilakukan dengan cara mempelajari dan menguraikan sifat-sifat khas yang digabungkan secara bersama-
sama kolektifitas dengan cara sedalam mungkin. Dalam hal ini, penulis menggunakan dua bentuk metode ntuk mendapatkan data yang
akurat. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi dalam pengumpulan data yang dilakukan adalah mengetahui tentang kehidupan karyawan pabrik
Klambir Jaya. Dalam hal ini penulis menggunakan wawancara mendalam.
I.5.1. Observasi Non-Partisipasi
Metode observasi dilakukan guna mengetahui situasi dalam konteks ruang dan waktu pada daerah penelitian. Menurut penulis, data yang diperoleh dari hasil wawancara saja
tidaklah cukup untuk menjelaskan fenomena yang terjadi, oleh karena itu diperlukan suatu aktivitas dengan langsung mendatangi tempat penelitian dan melakukan pengamatan.
Pengamatan akan dilakukan pada setiap kegiatan atau peristiwa yang dianggap perlu atau berhubungan dengan tujuan penelitian.
Metode yang dipakai adalah observasi non partisipasi. Observasi ini membantu untuk memahami lingkungan dan menilai keadaan yang terlihat ataupun keadaan yang
tersirat tidak terlihat, hanya dapat dirasakan dengan memperhatikan kenyataan atau realitas lapangan, yang mana dalam observasi jenis ini peneliti tidak hanya sebatas melakukan
Universitas Sumatera Utara
29
pengamatan saja. Karena peneliti tidak dapat diizinkan oleh pihak pabrik untuk berpartisipasi atau ikut serta dengan karyawan dalam membantu pekerjaan mereka. Dengan demikian,
metode yang di pakai adalah metode obserpasi non-partisipasi dan bukan memakai metode observasi partisipasi.
I.5.2. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya-jawab sambil bertatap muka antara peneliti dan informan, yaitu peneliti
dan informan terlibat percakapan yang cukup lama. Pelaksanaan wawancara tidak hanya dilakukan sekali ataupun dua kali saja, melainkan berulang kali dengan intensitas yang tinggi.
Untuk mendukung proses wawancara dalam penelitian ini, peneliti menggolongkan informan dalam beberapa kelompok. Kelompok informan tersebut peneliti membagi dalam
dua kategori yakni, informan kunci dan informan biasa. Informan kunci adalah informan yang memiliki pengetahuan, pengalaman tentang pabrik Klambir Jaya. Sedangkan informan
biasa adalah informan yang mengetahui tentang pabrik Klambir Jaya dari sisi luar. Informan kunci yang peneliti maksud adalah karyawan dan pihak pabrik termasuk
pemilik pabrik Klambir Jaya. Karyawan-karyawan ini adalah karyawan yang mengetahui seluk-beluk tentang pekerjaan, tata aturan dan memiliki pengalaman yang panjang bekerja di
pabrik tersebut. Hal ini berguna untuk mengupas secara mendalam tentang realitas-realitas yang terjadi di pabrik Klambir Jaya.
Informan biasa yang peneliti maksud adalah informan yang mengetahui tentang pabrik Kelambir Jaya dari luar lingkungan pabrik tersebut. Dengan kata lain, informan ini
adalah informan yang tidak bekerja di pabrik namun memiliki pengetahuan tentang pabrik tersebut. Hal ini berguna untuk melihat kecenderungan realitas yang ada sebagai bahan
perbandingan.
Universitas Sumatera Utara
30
Untuk melakukan proses wawancara dengan informan, peneliti dibantu dengan interview guide. Interview guide berguna untuk menstrkuturkan tema-tema yang akan
ditanyakan ketika interview. Dalam penyusunan interview guide peneliti akan membedakan interview guide ke dalam dua tipe bergasarkan dua kategori informan. Dimana interview
guide untuk informan kunci sedikit lebih dalam karena akan menyentuh persoalan sejarah, tata aturan dan kebiasaaan yang terjadi di pabrik Klambir Jaya.
I.6. Pengalaman Lapangan