Universitas Sumatera Utara
menerapkan bantuan serta perilaku hidup bersih. Masyarakat yang sebelumnya buta akan informasi mengenai sanitasi menjadi tahu dan paham akan menjaga perilaku
hidup bersih yang lebih baik.
4.2.3 Strategi Komunikasi Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene
IUWASH mempersiapkan strategi-strategi yang tepat dalam menjalankan program bantuan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Komunikasi adalah alat
yang digunakan IUWASH untuk menghubungkan antara program bantuan pemerintah dengan maysarakat. Untuk menghasilkan komunikasi yang efektif, IUWASH
menciptakan strategi-strategi yang tepat untuk mencapai tujuan. Strategi komunikasi yang tepat dalam menjalankan program bantuan IUWASH adalah starategi
komunikasi pembangunan. Informan Pertama mengungkapkan bahwa komunikasi merupakan suatu kegiatan yang penting dalam hubungan antara pemerintah dan
masyarakat calon penerima bantuan. Komunikasi dianggap sebagai suatu alternatif untuk menyampaikan pesan-pesan yang berisi informasi penting untuk masyarakat.
Hal yang sama juga dikemukan oleh Informan Kedua, bahwa komunikasi menjadi kegiatan rutin IUWASH dalam menjalankan tugasnya. IUWASH selalu melakukan
kegiatan komunikasi dengan stakeholders untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan instansi yang bekerja sama.
Untuk mencapai proses komunikasi yang efektif, IUWASH mempersiapkan strategi komunikasi dalam menunjang keberhasilan program bantuan masyarakat.
Strategi pertama adalah komunikasi dan pengembangan kapasitasi diri. Langkah- langkah dalam strategi ini adalah, sosialisasi, partisipasi, mobilisasi, kerja sama, dan
tanggung jawab diantara individu-indvidu dalam perencanaan pembangunan. Salah satu kegiatan sosialisasi IUWASH adalah mengomunikasikan program bantuan
kepada masyarakat. Sosialisasi adalah tahapan pertama yang IUWASH lakukan untuk menunjang keberhasilan program bantuan. Sosialisasi merupakan strategi yang
digunakan IUWASH menginformasikan program bantuan dimasyarakat. Upaya sosialisasi dilakukan agar masyarakat mampu menggali, mengembangkan, dan
meningkatkan potensi kemampuan mereka. salah satu yang diwujudkan IUWASH
Universitas Sumatera Utara
adalah mencari beberapa kader masyarakat dari wilayah bantuan untuk mewakili masyarakat yang menerima bantuan.
IUWASH memiliki banyak kader masyarakat yang ikut bekerja sama dalam program bantuan. Menurut Informan Kedua, IUWASH tidak mencari kader baru tetapi
memanfaatkan yang sudah ada. Kader masyarakat yang ada diberi pemahaman dan dilatih kembali untuk mengusai pengetahuan lebih banyak. Pada kegiatan yang
diadakan IUWASH para kader masyarakat diberi product knowledge, berupa pemahaman dan pengetahuan mengenai program air bersih, sanitasi, dan perilaku
hidup bersih. Sebelum para kader masyarakat turun kelapangan, IUWASH melatih kader masyarakat untuk mempersiapkan strategi. Materi yang disediakan sebelum
bertugas juga menjadi strategi untuk meningkatkan kapasitas diri dan komunikasi kader masyarakat. materi yang baik membantu kader dalam mensosialisasikan
informasi pembangunan. Strategi kedua adalah menyempitkan jurang pemisah melalui redundansi,
langkah tersebut dilakukan dengan tidak menutup dan menyempitkan segala informasi untuk diterima masyarakat tidak mampu. IUWASH mempunyai tugas untuk
menjembatani antara peremintah dengan masyarakat. IUWASH tidak menjurangi informasi mengenai program bantuan yang diberi pemerintah, melainkan IUWASH
bertugas mengomunikasikan informasi program bantuan kepada masyarakat. Menurut Informan Pertama media yang IUWASH gunakan adalah sanitarian, kader masyarakat,
dan kepling. Sanitarian merupakan perwakilan dari dinas kesahatan yang memberikan informasi mengenai sanitasi. Selain media tersebut, IUWASH juga menggunakan
media jurnalistik untuk menginformasi kegiatan pembangunan yang sedang jalankan. Media tersebut adalah media cetak dan media elektronik. Media cetak tersebut
meliputi surat kabar, seperti Analisa, SINDO, Tribun. Sedangankan media elektronik meliputi televisi dan radio.
Penggunaan media seperti surat kabar membantu IUWASH dalam menginformasikan kegiatan-kegiatan yang diadakan IUWASH kepada masyarakat
yang lebih luas lagi. Surat kabar dianggap sebagai media yang bisa dikonsumsi semua
Universitas Sumatera Utara
kalangan masyarakat. Selain media cetak IUWASH juga menggunakan media elektronik seperti televisi, radio. Peneliti juga menemukan informasi dari data online,
bahwa IUWASH juga menggunakan situs berita online untuk menginformasi segala program yang diadakan oleh IUWASH. Isi pesan yang terkandung didalam media
yang digunakan harus sesuai dengan tingkat kemampuan pendengar atau pembacanya. Masyarakat yang menerima bantuan adalah masyarakat miskin, namun tidak semua
masyarakat tersebut tidak dapat mendengar maupun membaca. Informan Pertama mengemukakan bahwa masyarakat sekarang sudah pandai mengelolah informasi yang
mereka terima. Strategi selanjutnya adalah menanggulangi bias pro literacy. Langkah ini
dilakukan dengan cara berkomunikasi melalui pendidikan formal dan informal. IUWASH menyesuaikan cara berkomunikasi mereka dengan situasi dan kondisi.
Masyarakat yang dihadapin merupakan masyarakat yang berada pada status ekonomi dan pendidikan yang rendah. Penggunaan bahasa, kata, dan kalimat harus menjadi
perhatian dalam mempersiapkan pesan yang akan dikomunikasikan. Kemampuan membaca yang terbatas calon penerima bantuan menjadi permasalahan yang IUWASH
hadapin. Menurut Informan Kedua cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah adalah melatih kader untuk menghadapi masalah yang ditemukan dilapangan. Cara
tersebut dilakukan adalah dengan menganjurkan agar kader mau membacakan isi pesan kepada masyarakat yang tidak bisa membaca ,sehingga informasi mengenai
program-program IUWASH dapat dipahami. IUWASH juga memberi kewajiban kepada kader masyarakat untuk memperkenalkan diri dengan cara memberi tahu nama
si kader serta maksud dan tujuan kedatangan mereka. untuk mempermudah lagi IUWASH membuat surat pernyataan atau perjanjian agar masyarakat dapat membaca
dan mengerti mengenai pembangunan terhadap bantuan yang diberikan.Meskipun yang diungkapkan oleh Informan Kedua belum memenuhi jawaban yang tepat dalam
mengatasi bias illIteracy, namun informan menunjukkan ada upaya yang digunakan untuk mengatasin masalah penyebaran informasi. Informan pertama mengungkapkan
komunikasi yang mereka lakukan dengan kader masyarakat dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
nonformal, komunikasi non formal diharapkan dapat menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan kader masyarakat.
Strategi selanjutnya adalah memaksimalkan peran komunikator sebagai agen pembangunan. Langkah ini ditempuh dengan melibatkan berbagai pihak yang
berkompeten dan berkepentingan stakeholders. Menurut informan pertama, lembaga IUWASH bisa dikatakan sebagai Agen Perubahan. Kehadiran IUWASH untuk
membantu pemerintah indonesia adalah salah satu wujud untuk memperbaikin kualitas air dan sanitasi agar terciptanya perilaku hidup bersih. IUWASH ingin menghadirkan
inovasi terhadap pola perilaku hidup bersih bagi masyarakat indonesia. Selain spesialis IUWASH yang sering menjadi komunikator dalam beberapa program kegiatan,
IUWASH juga menghadirkan komunikator yang kompeten dan kredibelitas. Seperti yang diungkapkan informan pertama dan kedua, IUWASH mengajak ahli untuk
mengomunikasikan beberapa program, ahli tersebut berasal dari dinas pemerintahan seperti PDAM Tirtanadi kota Medan, PDAM Tirta Sari kota Binjai, BLH Badan
Lingkungan Hidup, dinas Kebersihan, dan dinas pemerintahan yang lain. Salah satu bentuk hubungan antara IUWASH dengan pemerintah tertulis dalam
sebuah Memorandum of Understanding MOU, pernyataan tersebut diungkapkan oleh Informan Pertama dan Informan Kedua. MOU merupakan nota perjanjian kerja
antara IUWASH dengan pemerintah dalam membantu meningkatkan akses sanitasi dan air bersih untuk masyarakat Indonesia. selain itu hubungan antara pemerintah
dengan IUWASH diikuti beberapa kegiatan yang mereka adakan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program untuk mengikat hubungan kerja sama antara IUWASH
dengan pemerintah daerah. Partisipasi pemerintah dengan IUWASH tidak hanya dengan MOU yang telah disepakati. Pemerintah daerah juga berpartisipasi dengan
IUWASH dalam bentuk bekerja sama mensosialisasikan informasi mengenai air, sanitasi, dan perilaku hidup bersih. Contohnya adalah penggunaan sanitarian sebagai
perwakilan dari dinas kebersihan untuk menssosialisasi manfaat sanitasi dalam mewujudkan kesehatan. Berdasarkan observasi langsung peneliti pada kegiatan forum
komunikasi yang diadakan IUWASH di Kota Binjai, peneliti melihat beberapa perwakilan dari karyawan PDAM Tirta sari berpartisipasi dalam menjalankan program
Universitas Sumatera Utara
akses air bersih. Perwakilan dari pegawai tersebut bertugas dimasing-masing wilayah yang mendapat bantuan untuk mengawasi pengelolahan air untuk masyarakat.
Informan Pertama mengemukakan bahwa IUWASH membentuk sebuah kelompok diskusi sebagai ruang komunikasi antara IUWASH dengan kader
masyarakat. Kelompok diskusi tersebut diharapkan sebagai langkah yang tepat untuk membicarakan informasi terbaru maupun masalah yang timbul atas bantuan yang
diberikan. Kegiatan rutin IUWASH dalam berdiskusi kelompok dengan stakeholder meningkat hubungan antara keduanya. Diskusi kelompok membantu kader masyarakat
maupun pemerintah daerah dalam mengomunikasi informasi yang sedang berkembang dimasyarakat maupun dilapangan.
Forum dialogis kalangan bawah atau buttom-up juga merupakan salah satu langkah strategi yang digunakan IUWASH untuk melakukan pendekatan-pendekatan
dengan masyarakat. Bentuk pendekatan yang dilakukan IUWASH terhadap masyarakat adalah membuka jalur komunikasi antara masyarakat dengan IUWASH
dalam menyampaikan masalah yang mereka hadapi. Kader masyarakat sebagai media atau orang yang membantu meneruskan informasi mereka kepada IUWASH. Cara
yang dilakukan IUWASH ini kurang membantu masyarat untuk lebih leluasa bertatap muka secara langsung dengan IUWASH.
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan IUWASH diharapkan dapat mengajak partisipasi pemerintah, kader masyarakat dan masyarakat yang akan menerima
bantuan. kegiatan-kegiatan hiburan juga dilakukan IUWASH untuk mengikat hubungan satu sama lainnya, seperti melaksanakan studi banding ke Bogor dengan
kader masyarakat untuk melakukan kunjungan ke beberapa wilayah yang menerima bantuan. Peneliti juga menemukan data bahwa IUWASH pernah mengadakan kegiatan
dimana para kader dari beberapa kota di Sumatera Utara melakukan kegiatan pelatihan di salah satu hotel di Kota Medan. Kegiatan tersebut menjadi salah satu strategi yang
dilakukan IUWASH agar hubungan IUWASH dengan kader menjadi lebih baik, dan kader dari kota yang berbeda mengenal satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
Strategi Terakhir yang IUWASH gunakan dalam menunjang keberhasilan program bantuan adalah menyusun pesan berorientasi kepada audiens. Menurut
Informan Kedua, upaya yang dilakukan untuk menyusun pesan adalah membuat tiga piliihan strategi isi pesan, yakni ”belum tahu”, “belum mau”, dan “sudah mau”.
Strategi tersebut digunakan untuk menentukan isi dan kandungan pesan yang akan disusun. Pada opsi “belum tahu” IUWASH harus menyusun pesan yang bersifat
inovatif. Pesan yang inovatif adalah pesan yang berisi informasi terbaru yang sebelumnya belum pernah didengar atau diketahui oleh pendengar atau kader
masyarakat. Opsi kedua adalah “belum mau” pada opsi ini masyarakat belum mau menerima pesan yang disampaikan, agar masyarakat mau menerima informasi yang
disampaikan maka IUWASH harus mempersiapkan informasi yang bersifat motivasi. Dan opsi terakhir adalah “sudah mau”, opsi ini IUWASH harus mempersiapkan
fasilitasi pada isi pesan yang disampaikan. Informan Pertama juga mempunyai strategi dalam menyusun pesan program bantuan. Pesan yang disusun disajikan dalam
bentuk modul. Modul yang sudah disiapkan sudah ada pada paket-pakatnya, dan dikemas untuk dikomunikasikan. Informan Pertama mengatakan modul harus
berdasarkan standar sanitasi total masyarakat STBM.
4.2.4 Strategi Komunikasi Kader Masyarakat