commit to user
penting” dalam penggelaran proses pembelajaran dalam rangka penerapan tondakan.
b. Observasi terfokus Observasi terfokus adalah observasi yang secara cukup speisifik diarahkan
kepada sesuatu aspek tindakan guru atau siswa dalam proses pembelajaran. c. Observasi terstruktur
Observasi terstruktur ditandai dengan perekaman data yang relative sederhana, berhubung dengan telah tersedikannya format yang telah rinci.
d. Observasi sitematik Dalam observasi siasematik pengkategorian kemungkinan bentuk dan jenis
amanat disrukturkan secara lebih rinci lagi.
2. Tes
a. Pengertian Tes
Menurut Arikunto 1984 yang dikutip oleh Iskandarwassid dan Dadang Suhendar 2008 : 179 “Tes adalah suatu alat atau prosedur yang
sistematis dan objektif untuk memperoleh data atau keterangan- keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat
dan cepat”. Sedangkan menurut Anas Sudijono 2008 : 67 tes adalah “ cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat
dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee
lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes dalah suatu alat untuk
memperoleh keterangan- keterangan yang berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh seseorang sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah
laku atau prestasi orang tersebut.
commit to user
Anas Sudijono 2008 : 67 berpendapat bahwa fungsi tes secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sebagai alat pengukur terhadap peserta didik dan
sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran. Tujuan tes adalah untuk mengukur kemampuan, keterampilan, kecerdasan dan bakat yang
dimiliki anak atau seseorang.
b. Jenis- Jenis
Tes
Sebagai alat pengukur, tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau golongan. Menurut Anas Sudijono 2008 : 68 jenis- jenis tes antara lain
yaitu: 1 Penggolongan tes berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya tes dibagi menjadi: a tes seleksi
b tes awal c tes akhir
d tes diagnostic e tes formatif
f tes sumatif
2 Penggolongan tes berdasarkan aspek psikis yang diungkap Berdasarkan aspek psikis, tes dibagi menjadi:
a Tes intelegensi intelegensi test, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat keceradasan
seseorang. b Tes kemampuan aptitude test, yakni tes yang dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh testee.
c Tes sikap attitude test, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan predisposisi atau kecenderungan seseorang
untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.
d Tes kepribadian personality test, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak
sedikitnya bersifat lahiriah, seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara, hobi atau kesenangan, dan lain-lain.
e Tes hasil belajar achievement test, yakni tes yang biasa digunakan untuk mengungkapkan tingkat pencapaian atau prestasi belajar.
3 Penggolongan lain a Ditilik dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes digolongkan
menjadi: 1 Tes individual individual test, yakni tes dimana tester hanya
berhadapan dengan satu orang testee saja.
commit to user
2 Tes kelompok group test, yakni tes dimana tester berhadapan dengan lebih dari satu orang testee.
b Ditilik dari segi waktu yang disediakan tes digolongkan menjadi dua yaitu:
1 Power test, yakni tes dimana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut tidak dibatasi.
2 Speed test, yaitu tes dimana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut dibatasi.
c Ditilik dari segi bentuk responsnya, tes digoonkan menjadi: 1 Verbal test, yakni suatu tes yang menghendaki respon jawaban
yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara lisan maupun tertulis.
2 Nonverbal test, yakni tes yang menghendaki respon jawaban dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat,
melainkan berupa tindakan atau tingkah laku; jadi respon yang dikehendaki muncul dari testee adalah berupa perbuatan atau
gerakan-gerakan tertentu.
d Ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes digolongkan menjadi:
1 Tes tertulis pencil and paper test, yakni jenis tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan
secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis.
2 Tes lisan nonpencil and paper test, yakni tes dimana tester di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan
secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula. Jenis tes yang dipakai yaitu tes kemampuan. Tes tersebut digunakan
untuk mengukur kemampuan membaca siswa. Tes dilakukan berdasarkan aspek-aspek untuk menilai kemampuan membaca yaitu lafal, intonasi,
kelancaran, dan kejelasan. Tes diberikan kepada siswa C II SLB A YKAB, Jebres, Surakarta. Adapun tes yang digunakan dapat dilihat pada lampiran.
3. Wawancara