Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan penelitian meliputi tahap-tahap penyusunan proposal, seminar proposal, studi pendahuluan, penyusunan instrumen penelitian pengujian
instrumen dan perbaikan instrumen. Kegiatannya meliputi: 1
Menentukan jadwal penelitian Penentuan jadwal penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapan waktu
yang tepat melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap II Tahun Pelajaran 20132014.
2 Menyiapkan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum
yang berlaku, dengan mengkaji terlebih dahulu silabus mata pelajaran IPS kelas IV SD semester genap. Pengkajian dilakukan terhadap materi
pelajaran, alokasi waktu, indikator pencapaian serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP disusun disesuaikan dengan pembelajaran
model learning cycle 5E. 3
Membuat kisi-kisi tes uji coba. 4
Mempersiapkan instrumen pengumpulan data berupa tes pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis.
b. Tahap pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran model learning cycle 5E di kelas eksperimen. Berikut ini dijelaskan proses pelaksanaan pembelajaran pada
kelas eksperimen, yaitu: 1
Tahap pembangkitan minat engagement Guru membangkitkan minat dan keingintahuan siswa dengan melontarkan
pertanyaan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik
2 Tahapan Eksplorasi
a Guru mmbentuk siswa menjadi beberapa kelompok, yang terdiri dari
4-5 siswa.
Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
b Siswa diajak menjelaskan konsep yang ditemukan dengan kalimat
sendiri 3
Tahapan Penjelasan exploration a
Guru memandu diskusi b
Siswa secara kritis mengeluarkan dan mendengarkan pendapat teman c
Memberikan masukan atau pendapat lain 4
Tahapan elaborasi a
Guru membimbing siswa untuk bertanya mengenai konsep yang telah didapat sebelumnya dan mengusulkan pemecahan masalah
b Guru membimbing siswa membuat kesimpulan.
5 Tahapan Evaluasi
a Siswa melakukan evaluasi diri dengan mengungkapkan kekurangan
atau kelebihan pembelajaran yang telah didapatkan agar kedepannnya menjadi lebih baik.
c. Tahap pengumpulan data
Tahap penulisan laporan meliputi tahap pengolahan data, analisis data, dan penyusun laporan secara lengkap.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan
percobaan terkontrol Sukmadinata, 2013: 53. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode eksperimen semu quasi eksperimen. Penelitian ini
merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen kelas perlakuan merupakan
kelompok siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran model learning cycle 5E dan kelompok kontrol kelas pembanding adalah kelompok
siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan pembelajaran model learning cycle 5E konvensional.
Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Variabel penelitian ini melibatkan tiga jenis variabel yaitu variabel bebas,
variabel terikat dan variabel kontrol.
a. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu model learning cycle 5E.
b. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman konsep dan
kemampuan berpikir kritis siswa pembelajaran IPS. c.
Variabel kontrol pada penelitian ini, merupakan kategori kemampuan awal pembelajaran IPS siswa.
D. Definisi Operasional
Terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam judul maupun isi dalam penelitian ini yang perlu diklarifikasi agar memperoleh kesamaan persepsi, istilah-
istilah. Hal ini ditegaskan oleh Rosnenty 2010: 12 bahwa “Operationalizing
variables means stating them in an observable and measurable from making them availabe for manipulation, control and examination
”. Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
1. Model learning cycle 5E
Learning cycle 5E merupakan model pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan konsep-konsep tertentu dan keterampilan menalar. Hal ini
ditegaskan oleh Kolumuc 2012 bahwa LC terdiri dari 5 tahapan yang mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga
memungkinkan siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsep melalui mereka sendiri. Model pembelajaran learning cycle 5E itu sendiri merupakan sebuah
tahapan kegiatan yang dirancang melalui lima tahapan sebagai upaya agar siswa dapat belajar lebih aktif dimulai dari tahapan pembangkitan minat engagement
Pada tahap kedua eksplorasi exploration Pada tahap ketiga penjelasan explanation. Kemudian tahap keempat elaborasi elaboration. Terakhir tahapan
Evaluasi Evaluation 2.
Pemahaman konsep
Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan dalam menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari sehingga dapat disajikan dalam bentuk yang
dapat dimengerti dan mampu memberikan interpretasi serta mampu mengklasifikasikanya kedalam hubungan konsep dan makna dari konsep tersebut
Bloom, 1979. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti pemahaman konsep siswa khususnya dalam pembelajaran IPS kelas IV di sekolah dasar dengan
menggunakan 7
indikator antara
lain: menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan,
membandingkan, dan
menjelaskan Anderson dan Krathwohl 2010: 100. 3.
Kemampuan berpikir kritis Gunawan 2007: 177 yang menjelaskan bahwa berpikir kritis adalah
kemampuan untuk berpikir pada level yang kompleks dan menggunakan proses analisis dan evaluasi sehingga membutuhkan perlakuan yang dapat merangsang
kemampuan berpikir siswa. Dalam hal ini gunawan juga menjelaskan bahwa berpikir kritis melibatkan keahlian berpikir induktif seperti mengenali hubungan,
menganalisis masalah yang bersifat terbuka, menentukan sebab akibat, membuat kesimpulan dan memperhitungkan data yang relevan. Penelitian ini menggunakan
5 indikator kemampuan berpikir kritis dari Ennis yaitu: 1 memberikan penjelasan sederhana elementary clarification, 2 membangun keterampilan
dasar basic support, 3 menyimpulkan interenci, 4 memberikan penjelasan lanjutan advanced clarification, dan 5 mengatur strategi dan teknik.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu jenis instrumen yaitu tes. Instrumen dalam bentuk tes terdiri dari seperangkat soal
tes yang mengukur pemahaman konsep dan kemampuan berpikir siswa. Uraian mengenai instrumen penelitian yang berupa: tes Pretes dan posttest kemampuan
pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa yang sudah diuji coba analisis validitas, realibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran instrumen tes.
Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1. Tes Pemahaman Konsep
Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar memecahkan masalah sosial yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam penelitian ini, tes digunakan oleh peneliti untuk mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran learning cycle 5E terhadap pemahaman konsep
antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam bentuk soal pilihan ganda. Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpul data penelitian
ini adalah: a.
Pretest adalah tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran pemahaman konsep dengan tanpa perlakuan untuk kelas eksperimen
maupun kelas kontrol b.
Postest adalah tes yang dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran untuk kelas eksperimen melalui model learning cycle 5E, sedangkan kelas
kontrol menggunakan pendekatan konvensional pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru.
Langkah penyusunan tes dimulai dari penyusunan kisi-kisi dengan konsultasi pada pembimbing. Perancangan butir soal berpedoman pada jenjang
kognitif pemahaman konsep oleh Anderson Krathwohl 2010: 100. Kisi-kisi yang disusun mencakup aspek pemahaman konsep dalam bentuk soal dan
kemampuan berpikir kritis, kisi-kisi soal tes kemampuan berpikir kritis terlampir.
2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Tes untuk kemampuan berpikir kritis berbentuk uraian, yaitu melakukan pretes dan postes di kelas ekperimen maupun kelas kontrol. Pada tes kemampuan
berpikir kritis diberikan tes soal uraian untuk siswa terhadap materi pembelajaran IPS SD.
Untuk penskoran terhadap jawaban kemampuan berpikir kritis yang diperoleh siswa dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria Skor Jawaban Kemampuan Berpikir kritis