Uji Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 8 0,45 Valid 9 0,32 Valid 10 0,40 Valid 11 0,00 Tidak Valid 12 0,27 Valid Sedangkan uji coba soal untuk kemampuan berpikir kritis dari analisis terhadap 12 soal uraian ternyata 11 soal termasuk dalam kategori valid dan hanya 1 soal yang dalam kategori tidak valid sehingga dari soal valid tersebut peneiti memilih sebanyak 5 soal yang mewakili dari sub indikator penelitian kemampuan berpikir kritis. Soal yang termasuk dalam kategori valid dan tidak valid tercantum dalam tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil AnalisisValiditas Butir Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Butir Soal Keterangan 1 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12 Valid 2 11 Tidak Valid 2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas tes dalam penelitian ini digunakan dengan bantuan software Anates V.4 for Window untuk soal pilihan ganda dan uraian. Hasil reliabilitas soal pemahaman konsep dan berpikir kritis disajikan pada Tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Kemampuan r 11 Klasifikasi Pemahaman Konsep 0,84 Sangat Tinggi Berpikir kritis 0,53 Cukup 3. Tingkat Kesukaran Butir Soal Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Perhitungan tingkat kesukaran pada soal pemahaman konsep jenis pilihan ganda yaitu pilihan ganda menggunakan bantuan sofware Anates V.4 for Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Windows. Beikut disajikan ringkasan tingkat kesukaran tes pilihan ganda pada abel 3.11 berikut Tabel 3.11 Tingkat Kesukaran Butir Tes Pemahaman Konsep No. Soal TK Interpretasi 1 0,66 Sedang 2 0,19 Sukar 3 0,80 Mudah 4 0,85 Sangat Mudah 5 0,83 Mudah 6 0,52 Sedang 7 0,78 Mudah 8 0,19 Sukar 9 0,78 Mudah 10 0,45 Sedang 11 0,64 Sedang 12 0,66 Sedang 13 1,00 Sangat Mudah 14 0,97 Sangat Mudah 15 0,83 Mudah 16 0,59 Sedang 17 0,88 Sangat Mudah 18 0,80 Mudah 19 0,85 Sangat Mudah 20 0,59 Sedang 21 0,33 Sedang 22 0,61 Sedang 23 0,66 Sedang 24 0,90 Sangat Mudah 25 0,26 Sukar 26 0,59 Sedang 27 0,50 Sedang 28 0,52 Sedang 29 0,14 Sangat Sukar 30 0,88 Sangat Mudah 31 0,23 Sukar 32 0,64 Sedang 33 0,09 Sangat Sukar 34 0,66 Sedang 35 0,35 Sedang 36 0,64 Sedang 37 0,59 Sedang Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 38 0,30 Sangat Mudah 39 0,73 Mudah 40 0,28 Sukar 41 0,42 Sedang 42 0,54 Sedang 43 0,35 Sedang 44 0,23 Sukar 45 0,64 Sedang 46 0,45 Sedang 47 0,85 Sangat Mudah 48 0,30 Sangat Mudah Analisis tingkat kesukaran soal pemahaman konsep dilakukan dengan program anates. Adapun kesimpulan dari hasil perhitungan data dapat disajikan pada tabel 3.12 berikut. Tabel 3.12 Data Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes Pemahaman Konsep No. Item Soal Keterangan Soal 1 29,33 Sangat sukar 2 2,8,25,31,40,44 Sukar 3 1,6,10,11,12,16,20,21,22,23,26,27,28,32,34 35,36,37,41,42,43,45,46 Sedang 4 3,5,7,9,15,18,39 Mudah 5 4,13,14,17,19,24,30,38,47,48 Sangat mudah Sedangkan tingkat kesukaran untuk kemampuan berpikir kritis dari hasil perhitungan dalam bentuk soal uraian dijabarkan pada Tabel 3.13 berikut: Tabel 3.13 Tingkat Kesukaran Butir Tes Kemampuan Berfikir Kritia No. Soal TK Interpretasi 1 0,71 Mudah 2 0,51 Sedang 3 0,28 Sukar 4 0,51 Sedang 5 0,48 Sedang 6 0,28 Sukar 7 0,48 Sedang 8 0,51 Sedang 9 0,65 Sedang 10 0,56 Sedang 11 0,28 Sukar Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 12 0,59 Sedang Sedangkan untuk Analisis tingkat kesukaran soal kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan program anates. Adapun kesimpulan dari hasil perhitungan data dapat disajikan pada tabel 3.14 berikut. Tabel 3.14 Data Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis No. Item Soal Keterangan Soal 1 3,6,11 Sukar 2 2,4,5,7,8,9,10,12 Sedang 3 1 Mudah 4. Daya Pembeda Daya pembeda soal merupakan kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah . dari hasil perhitungan daya pembeda soal piliha ganda dilakukan dengan bantuan software Anates V.4 for Windows. Berikut perhitugan daya pembeda untuk soal pilihan ganda yang disajikan pada Tabel 3.15 Tabel 3. 15 Daya Pembeda Butir Soal Pemahaman Konsep No. Soal DP Interpretasi 1 0,45 Baik 2 0,45 Baik 3 0,54 Baik 4 0,45 Baik 5 0,45 Baik 6 0,72 Baik Sekali 7 0,36 Cukup 8 0,90 Baik Sekali 9 0,45 Baik 10 0,36 Cukup 11 0,54 Baik 12 0,90 Baik Sekali 13 0,00 Kurang 14 -0.90 Kurang 15 0,36 Cukup 16 0,45 Baik 17 0,27 Cukup 18 0,90 Baik Sekali Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 19 0,18 Kurang 20 0,45 Baik 21 0,81 Baik Sekali 22 0,72 Baik Sekali 23 0,45 Baik 24 0,27 Cukup 25 0,18 Kurang 26 0,63 Baik 27 0,72 Baik Sekali 28 0,81 Baik Sekali 29 -0,90 Kurang 30 0,36 Cukup 31 0,54 Baik 32 0,63 Baik 33 0,90 Baik Sekali 34 0,00 Kurang 35 0,27 Cukup 36 0,54 Baik 37 1,00 Baik Sekali 38 0,63 Baik 39 0,36 Cukup 40 0,27 Cukup 41 0,45 Baik 42 0,81 Baik Sekali 43 0,36 Cukup 44 -0,90 Kurang 45 0,63 Baik 46 -0,72 Kurang 47 0,18 Kurang 48 0,27 Cukup Berdasarkan perhitungan analisis daya pembeda dengan menggunakan program anates bahwa dari 48 soal tes pemahaman konsep IPS diperoleh kesimpulan data sebagai berikut: Tabel 3.16 Data Analisis Soal Tes Pemahaman Konsep Berdasarkan Daya Pembeda No Item Soal Keterangan 1 - Sangat Jelek 2 13,14,19,25,29,34,44,46,47 Jelek 3 7,10,15,17,24,30,35,39,40,43,48 Cukup 4 1,2,3,4,5,9,11,16,20,23,26,31,32,36,38,41,45 Baik Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 5 6,8,12,18,21,22,27,28,33,37,42 Sangat Baik Sedangkan daya pembeda untuk kemampuan berpikir kritis dengan soal uraian akan disajikan pada Tabel 3.17 Tabel 3.17 Daya Pembeda Butir Soal Kemampuan Berpikir kritis No. Soal DP Interpretasi 1 0,28 Cukup 2 0,25 Cukup 3 0,09 Kurang 4 0,24 Cukup 5 0,28 Cukup 6 0,30 Cukup 7 0,18 Kurang 8 0,18 Kurang 9 0,09 Kurang 10 0,21 Cukup 11 0,30 Cukup 12 0,09 Kurang Berdasarkan perhitungan analisis daya pembeda dengan menggunakan program anates bahwa dari 12 soal tes kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS diperoleh kesimpulan data sebagai berikut: Tabel 3.18 Data Analisis Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan Daya Pembeda No Item Soal Keterangan 1 - Sangat Jelek 2 3,7,8,9,12 Jelek 3 1,2,4,5,6,10,11 Cukup 4 - Baik 5 - Sangat Baik Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

J. Alur Uji Statistik

Normal Homogen Tidak Homogen Gambar 3.3 Alur Uji Statistik Kelas Eksperimen Data Pretes Postes Kelas Kontrol Data Pretes Postes Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji t Uji Parametrik Uji t’ Kesimpulan Uji Mann-Whitney Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dihasilkan bahwa pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapatkan penerapan pembelajaran model learning cycle 5E lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. Materi IPS yang diberikan berkenaan tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Materi tersebut dikemas dan dikaitkan dalam permasalahan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan memberikan permasalahan dalam materi tersebut maka siswa dapat memahami konsep dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan melaksanakan tahapan model learning cycle 5E. Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu: 1. Terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen yang menerapkan model learning cycle 5E dengan siswa di kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional. Pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan learning cycle 5E lebih baik daripada penerapan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. 2. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen yang menerapkan model learning cycle 5E dengan siswa di kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional. Kemampuan berpikir kritis siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan learning cycle 5E lebih baik daripada penerapan pembelajaran konvensional di kelas kontrol.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, berikut ini disajikan beberapa saran atau rekomendasi yang bersesuaian, diantaranya: Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1. Pengambil kebijakan Pembelajaran dengan model learning cycle 5E dapat dijadikan salah satu alternatif kepala sekolah untuk memberikan inovasi pembelajaran IPS kepada guru 2. Pengguna Pembelajaran dengan menerapkan model learning cycle 5E hendaknya menjadi alternatif pembelajaran bagi guru SD khususnya dalam pembelajaran IPS dalam meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa 3. Peneliti berikutnya a. Untuk menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle 5E sebaiknya guru membuat skenario dan perencanaan yang matang, sehingga pembelajaran dapat terjadi secara sistematis sesuai dengan rencana dan pemanfaatan waktu yang efektif dan tidak banyak waktu yang terbuang oleh hal-hal yang tidak relevan b. Penelitian ini menggunakan sekolah yang berbeda dan guru yang berbeda, untuk itu agar mendaptkan hasil penelitian yang lebih maksimal maka peneliti berikutnya sebaiknya menggunakan sekolah yang sama dan guru yang sama baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. c. Penelitian ini hanya dilakukan dalam waktu satu bulan. Dengan waktu penelitian yang relatif terbatas ini, tentunya akan berdampak pada hasil yang belum maksimal. Oleh karena itu disarankan kepada peneliti lain dapat melanjutkan penelitian dengan alokasi waktu penelitian yang telah direncanakan dengan matang. Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA Alma, B, dkk. 2010. Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta. Alwi, M. 2009. Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Shared Berbagi dalam Pembelajaran IPS Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD. Tesis. Bandung: SPS UPI Tidak diterbitkan Anna, P. 1994. “Pendekatan Sains-Teknologi-,Masyarakat dalam Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Literasi Sains dan Teknologi”. Makalah pada seminar nasional hasil penelitian pendidikan MIPA III, ujung Padang. Anderson dan Krathwohl. 2010. Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. ----------------. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Asep, S. 2010. Penggunaan Alat IPA Sederhana Pada Model Siklus Belajar Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Tesis. Bandung: SPS UPI Tidak diterbitkan Beyer, BK. 1987. Pratical Strategies For The Teaching Of Thingking. Boston, London, Sydney, Toronto: Allyn and Bacon. Inc Bloom. B,S. 1979. Taxonomy Of Education objektives, The Classification Of Education Goals, Hand Book 1: Cognitive Domain. Usa: Longman inc. Costa, AL dan Pressceisen, B.Z. 1985. Developing Mind: A Resource Book For Teaching Thingking. Alexandria. Ascd Dahar, RW. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Fisher, A. 2009. Berfikir Kritis. Jakarta: Erlangga. Glasson, G.E Lalik, R. V. 1993. “Reinterpreting the learning cycle from constructivist social perspective: A qualitative study of teacher’s beliefs and practices”. Journal of Research in Science Teaching, 30, 2, 187-207. Gunawan, AW. 2007. Genius Learning Strategi. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.