Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Besarnya nilai r
11
Interpretasi 0,80 r
11
≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 r
11
≤ 0,80 Tinggi
0,40 r
11
≤ 0,60 Cukup
0,20 r
11
≤ 0,40 Rendah
r
11
≤ 0,20 Sangat rendah
3. Daya Pembeda
Daya pembeda soal yang kita ketahui adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Hal ini ditegaskan pula oleh Suherman 2001 Daya pembeda sebuah butir soal tes untuk membedakan antara siswa yang pandai atau
berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah bodoh. Daya pembeda item dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks
diskriminasi item. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda menurut Surapranata 2009 adalah:
Keterangan: DP
= Daya pembeda = Rata-rata skor pada kelompok atas
= Rata-rata skor pada kelompok bawah = Skor maksimum pada butir soal
Menurut Suherman 2001 klasifikasi interpretasi daya pembeda soal sebagai berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda
Kriteria Daya Pembeda Interpretasi
DP ≤ 0,00 Sangat Jelek
0,00 DP ≤ 0,20 Jelek
Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
0,20 DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 DP ≤ 0,70 Baik
0,70 DP ≤ 1,00 Sangat Baik
4. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal tes Arikunto, 2006. Menurut Surapranata 2009, tingkat kesukaran
untuk soal uraian dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Dimana : TK
= Tingkat Kesukaran = Rata-rata skor pada butir soal
= Skor maksimum pada butir soal Menurut Suherman 2001 klasifikasi tingkat kesukaran soal sebagai
berikut:
Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Tingkat Kesukaran
Kriteria Tingkat Kesukaran Klasifikasi
TK = 0,00 Soal Sangat Sukar
0,00 TK 0,3
Soal Sukar 0,3
TK ≤ 0,7
Soal Sedang 0,7
TK ≤ 1,00
Soal Mudah TK = 1,00
Soal Sangat Mudah
H. Teknik Analisis Data
Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Data yang diperoleh dalam penlitian ini adalah data kuantitatif dengan menggunakan teknik statistika berdasarkan pemahaman konsep dan kemampuan
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS. Data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian ini akan dilakukan uji
statistik. Pengujian tersebut dilakukan pada hasil uji instrumen, data pretes, dan postes. Hasil uji instrumen diolah dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel
2007 untuk memperoleh validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Data hasil pretes dan postes pemahaman konsep dan kemampuan
berpikir kritis siswa diolah dengan menggunakan bantuan Software SPSS 16 For Windows.
Pengolahan dengan menggunakan uji statistik dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Asumsi normalitas merupakan prasyarat kebanyakan prosedur statistika inferential. Dalam penelitian ini, asumsi normalitas dieksplorasi menggunakan uji
normalitas Lilifors Kolmogorov Smirnov melalui SPSS 16 dengan taraf signifikansi
α = 0.05. Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
H : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H
1
: data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Uji normalitas dilakukan untuk menilai perbedaan pemahaman konsep dan
kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS sebelum dan sesudah diberikan treatment atau perlakuan. Uji normalitas dengan cara menggunakan
Gain factor normalized yang menggunakan rumus:
ɡ
=
Dimana: G= gain faktor
Spost= skor postest Spre= skor Pretes
Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
SMI= skor maksimum ideal Untuk kriteria nilai g: G ≤ 0,300 maka peningkatan dikatakan rendah, 0,300 ≤ g ≤
0,700 dikatakan sedang dan G≥0,700 peningkatan dikatan tinggi. Semakin besar
nilai g maka semakin besar tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui distribusi data, apakah homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan cara
membandingkan varian terbesar dan varian terkecil dengan menggunakan tabel. Adapun langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut:
a. Mencari nilai varian terbesar dan terkecil denga rumus:
F
hitung
= _Varian Besar_ Varian Kecil
b. Membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
dengan kriteria: Jika F
hitung
F
tabel
, maka varians adalah homogen dan uji komparatif dapat dilakukan. Jika menggunakan program SPSS 16, maka dapat dilakukan dengan analisis
non parametrik tes yaitu dengan menggunakan Two Related Sample Tes yaitu dengan membandingkan angka signifikan Sig dengan nilai alfa dengan kriteria:
jika angka signifikan Sig α, maka H
ditolak. Sebaliknya, jika angka Sig α
maka H diterima. Selengkapnya kaidah uji homogenitas dengan menggunakan
Kolmogorov Sminorv sebagai berikut: H0: data sampel memiliki variansi homogen
H1: data sampel tidak memiliki variansi homogen
3. Uji t
Untuk menarik kesimpulan dalam penelitian maka dibutuhkan pembuktian hipotesis Arikunto, 2010. Uji t dilakukan untuk membuktikan hipotesis
mengenai adanya pengaruh penerapan model learning cycle 5E terhadap dan
Emilda Saputri, 2014 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWADALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS SD.
Data yang diperoleh haruslah data yang berdistribusi normal. Adapun rumus yang digunakan untuk uji t Susetyo 2010: 203 adalah sebagai berikut:
keterangan: X1 = Mean kelas eksperimen
X2= Mean kelas kontrol
n
1
= jumlah siswa kelas eksperimen
n
2
= jumlah siswa kelas kontrol nilai t
hitung
kemudian dibandingkan dengan t
tabel
pada nilai α = 0,05 dan derajat kebebasan dk= n-1. Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima.
I. Uji Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen variabel pemahaman konsep dan berpikir kritis. Tes untuk pemahaman konsep peneliti menggunakan soal bentuk
pilihan ganda sedangkan berpikir kritis menggunakan soal uraian yang diuji cobakan kepada 42 siswa di SDN Rahayu 6 Kecamatan Margaasih Kabupaten
Bandung. Berikut hasil uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
1. Uji Validitas
Pengujian tingkat validitas tiap item dipergunakan analisis item, artinya mengkorelasikan skor item dengan skor total yang merupakan jumlah tiap
skor item. Persyaratan minimum agarsoal dapat dikatakan valid apabila r = 0,2 sehingga apabila korelasi antar item kurang dai 0,2 interumen tersebut
dinyatakan tidak valid.