Alfina Zaenimar, 2014 STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TPSq DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TPS DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI
SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menguasai materi dengan siswa yang kurang menguasai materi. Perhitungan daya pembeda dilakukan dengan cara menghitung rata-rata nilai siswa dari
kelompok atas dan rata-rata nilai siswa dari kelompok bawah pada setiap butir soal. Perhitungan daya pembeda dapat menggunakan rumus berikut:
� = � − �
�
1 2
+ �
2 2
�� − 1
Arifin, 2011 : 278 Keterangan:
t = Daya Pembeda
� = Rata-rata skor Siswa kelompok atas
� = Rata-rata skor Siswa kelompok bawah
�
1 2
= Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas �
2 2
= Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah n
= 27 x N baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah
3.5. Teknik dan Analisis Data
Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif. Menurut Sugiyono 2013: 207 memaparkan “ dalam penelitian kuatitatif, analsis data
merupakan kegitan setelah data tekumpul dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”.
Alfina Zaenimar, 2014 STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TPSq DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TPS DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI
SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Analisis tes hanya dapat dilakukan setelah hasil post-test pada masing- masing kelas kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2 telah
terkumpul. Kemudian dihitung untuk memperoleh perbedaan dari kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2.
3.5.1. Penghitungan Skor Tes Individu Post-test
Data yang diperoleh merupakan hasil pre-testdan post-testsiswa. Data tersebut akan dinilai sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Perhitungan
terhadap penilaian hasil pre-testdan post-test tidak mengenal minus, hal tersebut agar tidak terjadi perolehan skor negatif.
3.5.2. Pengujian Persyaratan Analisis Data
3.5.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan agar mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Hal tersebut akan menentukan ketepatan pemilihan uji
stratistik yang akan digunakan.
Rumus yang
digunakan dalam uji normalitas ini yaitu uji Liliefors Test.Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada uji
Liliefors Test menurut Ating dan Sambas 2006: 289 adalah sebagai berikut :
a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali,
meskipun ada data yang sama. b.
Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu frekuensi harus ditulis.
c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatimya.
d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik
observasi.
Alfina Zaenimar, 2014 STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TPSq DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TPS DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI
SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
e. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoretical Proportion pada table z
f. Menghitung Theoretical Proportion.
g. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion,
kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
h. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi
Dalam pengujian normalitas ini digunakan tabel distribusi pembantu yaitu sebagai berikut :
Tabel 7 Tabel Distribusi Uji Normalitas
X F
Fx
�
�
�
�
Z �
�
�
�
�
�
�
�
- �
�
�
�
�
�
�
�
- �
�
�
�
1 2
3 4
5 6
7 8
Ating dan Sambas, 2006: 289 Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik observasi. Formula,
�
�
�
�
= fkn Kolom 5 : Nilai Z, formula,
� =
X
i
− � S
Dimana : � =
�
�
�
dan S =
�
�
−
� � 2
�
�−1
Alfina Zaenimar, 2014 STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TPSq DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TPS DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI
SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kolom 6 :Theoretical Proportion label z: Proporsi Kumulalif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada label
distribust normal. Kolom 7 :Selisih Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion
dengan cara mencari selisih kolom 4 dan kolom 6 Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.
Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara
0,886 �
. Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
D hitung ≥ D tabel, maka H ditolak, artinya data tidak
berdistribusi normal.
3.5.2.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan guna mengetahui apakah skor pada penelitian ini memiliki varians yang homogen,
untuk taraf signifikansi α. Pada uji homogenitas ini, uji statistik yang digunakan yaitu Uji F. UjiF memiliki
Alfina Zaenimar, 2014 STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TPSq DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TPS DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI
SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kriteria dimana nilai hitung F
hitung
nilai F
tabel
, maka H menyatakan vaarians
skor homogen. Adapun langkah-langkah pada pengujian F yaitu : 1.
Menentukan varians data 2.
Menentukan Derajat Kebebasan dk1 = n1
– 1 dan dk2 = n2 – 2 3.
Menghitung nilai F tingkat homogenitas menggunakan rumus:
f
hitung
=
�
� 2
�
� 2
Keterangan : S
2 b
= varian terbesar S
2 k
= varian tekecil 4.
Menentukan nilai uji homogenitas tabel melalui intepolasi. Jika F
hitung
F
tabel
,maka data dinyatakan berdistribusi homogen.
3.5.3. Pengujian Hipotesis
Proses pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan rata-rata skor yang diperoleh siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
berdasarkan post-test yang telah dijalaninya. Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini ditolak atau tidak.
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin 2006: 161 yaitu:
Alfina Zaenimar, 2014 STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TPSq DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TPS DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI
SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Nyatakan hipotesis statistik H
dan H
1
yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan.
b. Menentukan taraf kemakanaan atau nyata α Level Of Significance α.
c. Gunakan uji signifikansi yang tepat, dalam penelitian ini statistik uji
yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan rata-rata ini akan menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu apakah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square lebih baik dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share. Rumus Uji-t t-test yang digunakan adalah :
� = �
1
− �
2
�
1
− 1 �
1 2
– �
2
− 1 �
2 2
�
1
− �
2
− 2 1
�
1
− 1
�
2
Sugiyono, 2006: 118 Keterangan :
t = t
hitung
n
1
= jumlah responden kelompok eksperimen 1 n
2
= jumlah responden kelompok eksperimen 2 S
1
= standar deviasi kelompok eksperimen 1 S
2
= standar deviasi kelompok eksperimen 2 �
1
= rata-rata kelompok eksperimen 1 �
2
= rata-rata kelompok eksperimen 2
Alfina Zaenimar, 2014 STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TPSq DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TPS DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI
SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Setelah hasil dari t
hitung
diperoleh, selanjutnya t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
dengan melakukan langkah berikut: 1.
Menentukan derajat kebebasan dk = N
1
+ N
2
– 2 2.
Melihat tabel distribusi t untuk tes satu skor pada taraf signifikasi tertentu.
d. Pengambilan keputusan uji perbedaan rata-rata ini dijelaskan dalam
bentuk kriteria sebagai berikut: Apabila nilai t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
l maka H ditolak dan H
1
diterima.
3.6. Prosedur Penelitian