Kepastian Waktu Kepastian Hukum

84 ditempatkan di bidang perijinan sudah memadai, memiliki kemampuan yang sesuai dengan keahlian dan latar belakang keilmuannya dan apakah mampu mengerjakan tugas dan fungsinya dengan baik. Untuk hal ini, Kepala Bidang Pelayanan Perijinan berkomentar : “Semenjak BPPT Provsu berdiri tahun 2011 silam dan menyelenggarakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, sejauh ini jumlah di BPPT Provsu dirasa masih cukup dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Akan tetapi, berbeda hal ketika nanti jumlah perijinan yang dikelola oleh BPPT Provsu bertambah, tentu BPPT Provsu juga membutuhkan tambahan jumlah pegawai. Sejauh ini kami menilai, setiap pegawai BPPT Provsu juga masih cukup mampu mengerjakan tugas dan fungsinya masing – masing termasuk dalam penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini namun banyak pegawai BPPT Provsu yang memiliki latar belakang keilmuan yang bertolak belakang dari yang diharapkan. BPPT Provsu tentu sangat berharap pegawai yang ada di BPPT Provsu memiliki latar belakang keahlian yang sesuai. Meskipun demikian, para kepala bidang di BPPT Provsu senantiasa mengarahkan dan mengajari seluruh anggotanya sehingga masing – masing bawahan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar. Oleh sebab itu, kedepannya BPPT Provsu berharap agar pemerintah juga menempatkan orang – orang yang memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan BPPT Provsu.”

3. Kepastian Waktu

Unsur kepastian waktu ini tentu berkaitan dengan jangka waktu yang diperlukan dalam mengurus sebuah ijin. Ketika ditanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan BPPT Provsu dalam mengurus sebuah ijin, Bapak Mustapa Pane, S.Sos mengatakan : “Jangka waktu untuk mengurus sebuah ijin dari tahap pengajuan sampai penerbitan yakni selama 15 hari. Waktu tersebut tidak terhitung dengan waktu tinjau lokasi dikarenakan pada saat melakukan tinjau lokasi belum tentu BPPT Provsu dapat melakukan survey dalam waktu sebentar sebab kondisi lokasi yang ditinjau berbeda – beda.” Sementara itu, ketika ditanyakan pertanyaan yang sama Bapak Yoyon Haryono selaku pegawai penyelenggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyatakan : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 85 “Sebenarnya itu tergantung ijinnya. Pelaksanaan survei sebenarnya cukup 1 hari namun untuk proses penerbitan ijin maksimal 14 hari, itu semua sudah mencakup mulai dari permohonan masuk sampai ijin keluar. Artinya BPPT Provsu sudah melakukan koordinasi dengan tim teknis, rapat, drafting ijinnya, namun bisa kurang dari 14 hari.” Sesungguhnya, sekalipun 14 hari adalah jangka waktu yang cukup lama dalam menerbitkan sebuah ijin tentu tidak menutup kemungkinan dihadapi kendala – kendala dalam hal teknis yang menyebabkan penerbitan sebuah ijin melampaui waktu yang diberikan. Untuk mengetahui pernahkah BPPT Provsu mengalami hal diatas, Bapak Yoyon Haryono memberikan tanggapan sebagai berikut : “Pernah, sebenarnya tergantung teknisnya. Misalkan, begitu berkas masuk, lalu kita verifikasi dan kita anggap lengkap, ternyata ketika dirapatkan bersama tim teknis dan diperiksa oleh tim teknis ada yang kurang dan harus dilengkapi oleh pemohon, tentu memakan waktu menjadi lebih dari tim teknis sementara itu sudah terhitung dari jangka waktu 14 hari.”

4. Kepastian Hukum

Sesungguhnya, unsur dari kepastian hukum ini sendiri menyangkut dasar hukum dari penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di BPPT Provsu yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Namun menjadi hal penting pula untuk mengetahui apakah masing – masing ijin yang dikelola BPPT Provsu juga memiliki dasar hukum. Melalui standar pelayanan maupun Standart Operational Procedur SOP yang telah ditetapkan BPPT Provsu, seluruh jenis ijin yang dikelola oleh BPPT Provsu ternyata telah didasari oleh hukum dibidangnya masing – masing yang tercantum di dalam standar pelayanan perijinan BPPT Provsu tersebut dan telah ditandatangani oleh Gubernur Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak Sulaiman Purba,SE, MAP yang menjabat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 86 sebagai Kepala Bidang Standarisasi dan Sosialisasi BPPT Provinsi Sumatera Utara.

5. Kemudahan Akses