7
peneliti untuk menganalisis dan mengkaji lebih dalam terkait peningkatan kualitas pelayanan publik di Sumatera Utara sejak diselenggarakannya Pelayanan Terpadu
Satu Pintu di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Sumatera Utara.
1.2 Perumusan Masalah
Penelitian pada dasarnya dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Kedudukan masalah yang akan diteliti
sangat sentral dalam suatu penelitian. Oleh karena itu, pemilihan masalah penelitian haruslah dipertimbangkan secara sungguh-sungguh. Adapun masalah
yang akan penulis teliti dan analisis dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi BPPT Sumatera Utara dan Mengapa Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
BPPT Sumatera Utara Masih Menyelenggarakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk 56 Jenis Perijinan Pada 13 Bidang Usaha?
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian dalam bidang dan format apapun tentu memiliki capaian yang hendak dihasilkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan diawal.
Demikian pula penelitian ini, adapun yang menjadi tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya yakni untuk
mengetahui penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Sumatera Utara agar penyelenggaraannya sejauh ini
dapat dianalisis baik itu kinerja, manfaat yang diterima terhadap perbaikan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
maupun peningkatan kualitas pelayanan publik di Sumatera Utara, kepuasaan masyarakat terhadap pelayanan di BPPT Provsu, dan untuk menggali penyebab
pelimpahan kewenangan jenis perijinan yang diberikan kepada BPPT yang masih berjumlah 56 jenis perijinan. Adapun penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu di BPPT Provsu tersebut dilihat dari prinsip dan asas penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di BPPT Provsu serta pedoman penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.24 Tahun 2006, dimana terdapat dua kemungkinan yang mengakibatkan
kondisi pelayanan di bidang perijinan masih sama dengan penyelenggaraan pelayanan perijinan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara di masa lalu yang
masih tergolong buruk atau sebaliknya.
1.4 Manfaat Penelitian