Agama Pasangan Peserta Pemilukada a. Pasangan Peserta Pemilukada Putaran I

d. Agama

Mayoritas penduduk Kecamatan Medan Denai menganut agama Islam sekitar 68,5 yaitu berjumlah 127.628 orang. Untuk gambaran lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 5 berikut ini, Tabel 5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama No. Agama Jumlah Persentase 1. Islam 127.628 68,5 2. Protestan 43.555 23,4 3. Katolik 8.341 4,5 4. Hindu 130 0,1 5. Budha 6.479 3,5 Jumlah 186.133 100 Sumber : Profil Kecamatan Medan Denai Penduduk yang memeluk agama Hindu sangat sedikit yaitu hanya 0,1 atau sekitar 130 orang. Sementara untuk pemeluk agama Katolik dan Budha hampir sama jumlahnya yaitu 4,5 dan 3,5 sebanyak 8.341 dan 6.479 orang. Agama Protestan menempati posisi kedua setelah agama Islam dengan 23,4 atau 43.555 orang.

2.4 Pasangan Peserta Pemilukada a. Pasangan Peserta Pemilukada Putaran I

Komisi Pemilihan Umum KPU Kota Medan menetapkan 10 Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan dari 12 pasangan bakal calon yang telah mendaftarkan diri. Dua pasangan bakal calon yang dinyatakan tidak lulus verifikasi masing-masing Universitas Sumatera Utara pasangan Deni Ihlam Panggabean-Iyanto MS dan Rudolf M Pardede-Afifuddin Lubis. Pasangan Deni Ihlam Panggabean-Iyanto MS dinyatakan tidak lulus verifikasi karena tidak mendapat restu Partai Demokrat. Partai Demokrat telah mengusung Dzulmi Eldin sebagai calon Wakil Walikota Medan berpasangan dengan Rahudman Harahap sebagai calon Walikota Medan perwakilan Partai Golkar. Sementara pasangan Rudolf Pardede-Afifuddin Lubis terpaksa menelan kekecewaan akibat terganjal persyaratan pendaftaran, yakni tidak bisa memperlihatkan ijazah asli tingkat Sekolah Menengah Atas SMA. Pasangan yang dinyatakan lulus verifikasi dari jalur partai politik masing- masing pasangan Maulana Pohan-Ahmad Arif, Ajib Shah-Binsar Situmorang, Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin, Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting dan Sofyan Tan-Nelly Armayanti. Sedangkan pasangan dari jalur independen yang dinyatakan lulus verifikasi masing-masing pasangan Bahdin Nur Tanjung- Kasim Siyo, Syahrial R. Anas-Yahya Sumardi, Prof. Arif Nasution-Supratikno, Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung dan Indra Sakti-Delyuzar. Berdasarkan Surat Keputusan KPU Kota Medan No. 59 Tahun 2010 Tentang Penetapan Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan Pada Pemilukada Kota Medan 2010. Berikut nomor urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan 2010 beserta profil singkatnya, 42 1. Syahrial R. Anas – Yahya Sumardi Pasangan ini berangkat dari jalur independen. Syahrial adalah seorang dokter yang pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan selama beberapa periode. Syahrial terbukti mampu mengurus sebuah rumah sakit yang menjadi tempat pelayanan kesehatan utama warga Medan. 42 http:www.waspadaonline.co.idberita-pasangan-calon-yang-lolos-pilkada-medan-putaran-1 Diakses pada 030211 Pukul 11.25 WIB Universitas Sumatera Utara Sementara Yahya adalah seorang aparat pemerintahan yang berkedudukan di kelurahan yaitu Lurah. Sebagai Lurah Yahya cukup mengetahui wilayah Kota Medan dengan baik. 2. Sigit Pramono Asri – Nurlisa Ginting Pasangan ini adalah perpaduan antara politisi dan birokrat yang handal di bidangnya masing-masing. Sigit yang merupakan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera dan sedang duduk di DPRD Kota Medan. Sigit juga telah menjadi anggota DPRD Kota Medan selama dua periode sehingga dia memahami kondisi politik saat ini. Nurlisa pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara dan Staf Pengajar di Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Nurlisa telah merintis pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil sejak awalnya sehingga dia mengetahui benar bagaimana suka dan dukanya sebagai Pegawai Negeri Sipil. 3. Indra Sakti – Delyuzar Indra merupakan seorang politisi yang juga sudah malang melintang didunia politik, sehingga dia mengetahui bagaimana cara menarik suara masyarakat. Delyuzar adalah seorang dokter yang berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya,dia sering mengadakan bakti sosial pengobatan murah bahkan gratis bagi masyarakat miskin atau kurang mampu. 4. Bahdin Nur Tanjung – Kasim Siyo Bahdin adalah seorang akademisi yang masih aktif, jabatan terakhir yang dipegangnya adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sementara Kasim adalah seorang birokrat yang sudah menduduki jabatan- jabatan penting bukan hanya di Provinsi Sumatera utara, Kota Medan, tetapi juga di daerah-daerah lain di lingkungan Sumatera Utara. Jabatan terakhirnya Universitas Sumatera Utara adalah sebagai Asisten Setdaprovsu, hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi pasangan ini karena telah banyak memiliki pengalaman mengurus pemerintahan. 5. Joko Susilo – Amir Mirza Hutagalung Joko seorang perwira polisi yang juga merintis usaha toko kue yang gerainya telah tersebar di berbagai lokasi di Medan ini. Sebagai seorang polisi tentunya Joko memiliki kemampuan menyusun strategi yang jitu untuk pertahanan dan keamanan. Sedangkan Amir adalah seorang pengusaha yang telah lama merintis usahanya sehingga menjadi maju pesat. 6. Rahudman Harahap – Dzulmi Eldin Pasangan ini adalah pasangan birokrat yang berasal dari suku berbeda yang mendominasi Kota Medan. Rahudman yang pernah menjabat sebagai Pejabat Walikota Medan disaat Walikota dan Wakil Walikota Medan yang terpilih dinonaktifkan. Semasa menjabat Rahudman telah menunjukkan banyak perubahan di Kota Medan. Sementara Dzulmi adalah birokrat yang juga telah banyak menduduki jabatan penting di berbagai daerah di Provinsi Sumatera Utara. Saat mereka menduduki jabatannya masing-masing mereka telah memberikan yang terbaik pada masyarakatnya. 7. Prof Arif Nasution – Supratikno Arif adalah seorang akademisi yang berasal dari Universitas Sumatera Utara. Jabatan terakhir yang diemban olehnya adalah seorang Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sebagai pendidik Arif adalah seorang pendidik yang pantas memimpin, hal ini telah dibuktikan dengan diangkatnya Arif menjadi Dekan. Sedangkan Supratikno adalah salah satu tokoh Pujakesuma yang juga memiliki banyak pengalaman organisasi. Universitas Sumatera Utara 8. Maulana Pohan – Ahmad Arif Maulana adalah birokrat yang pernah mencalonkan diri menjadi Walikota Medan pada tahun 2005 sehingga telah memahami seluk beluk Pemilukada. Sementara Ahmad adalah seorang politisi dari Partai Amanat Nasional yang juga seorang anggota dewan. Ahmad telah lama berkecimpung dibidang politik hal ini dapat dilihat dari lamanya Ahmad merintis posisi di partainya tersebut hingga mampu menempati posisi yang sebagai ketua. 9. Ajib Shah – Binsar Situmorang Ajib adalah kader penting dari sebuah organisasi kepemudaan besar yaitu Pemuda Pancasila. Ajib didukung oleh keluarga yang juga cukup ternama diantaranya adalah Rahmad Shah yang merupakan Konsulat Jenderal Kehormatan Turki di Provinsi Sumatera Utara serta Anif Shah. Sedangkan Binsar adalah seorang akademisi yang telah mendapat gelar Doktor di bidang teknik. 10. Sofyan Tan – Nelly Armayanti Pasangan ini adalah pasangan yang cukup fenomenal karena pasangan ini berasal dari latar belakang yang sangat berbeda. Pasangan ini disebut pasangan pelangi, hal ini karena Sofyan adalah seorang dokter yang berasal dari Etnis Tionghoa sedangakan Nelly adalah seorang mantan Ketua KPU Kota Medan yang berasal dari suku minang. Sofyan memiliki sekolah dengan basis multikultural yang berada di pinggir Kota Medan. Sedangkan Nelly kepemimpinannya tidak lagi diragukan karena telah teruji saat menjadi Ketua KPU Kota Medan yang lalu. Universitas Sumatera Utara

b. Pasangan Peserta Pemilukada Putaran II