Pengertian Hukum Divestasi HUKUM DIVESTASI

Divestasi saham pada dasarnya merupakan pelepasan, pembebasan dan pengurangan modal terhadap perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh investor asing secara bertahap dengan cara mengalihkan saham tersebut kepada peserta Indonesia. Ada pula ahli yang memiliki istilah lain dalam penggunaa penyebutan dalam divestasi, seperti Erman Rajagukguk di dalam bukunya menyebutkan istilah divestasi dengan menggunakan istilah Indonesianisasi. 7 Definisi-definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli tersbut, maka penulis sedikit memberi gambaran kesimpulan awal dengan berlandaskan pada Pasal 1 angka 13 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah. Dalam pasal itu juga mendefinisikan bahwa divestasi ialah penjualan surat berharga danatau kepemilikan pemerintah baik sebahagian atau keseluruhan kepada pihak lain. Subjek divestasi dalam pasal ini adalah investor asing dan pemerintah atau peserta Indonesia, dan objeknya merupakan saham dari perusahaan bidang pertambangan. Secara keseluruhan, hukum divestasi ialah bentuk peraturan yang mengatur segala bentuk regulasi meyangkut divestasi. Hubungan pembahasan yang akan dibahas lebih jauh dalam skripsi ini ialah yang berkaitan langsung atas kewajiban divestasi saham sebagaimana telah diatur oleh Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara.

B. Objek dan Ruang Lingkup Hukum Divestasi

Objek dan ruang lingkup divestasi meliputi pelepasan sejumlah saham. Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara, objek divestasi saham yang dimaksud yaitu saham yang dimiliki perusahaan asing. Sedangkan menurut, Salim HS, menganalisis ruang lingkup dari kajian hukum divestasi meliputi divestasi 7 Erman Rajaguguk, Indonesianisasi Saham, cetakan kedua, Jakarta : Rineka Cipta,1994, h. 106. saham danatau divestasi asset. 8 Divestasi saham merupakan pengalihan, baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun yang dimiliki oleh badan hukum asing. Divestasi asset merupakan ketentuan hukum yang mengatur tentang penjualan asset, baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun yang dimiliki badan hukum. 9 Pemerintah Indonesia dan serta badan hukum asing merupakan subjek dari hukum divestasi. Namun, pemerintah Indonesia memiliki hak utama untuk dapat menguasai dari objek divestasi. Sedangkan jika pemerintah Indonesia menyatakan tidak mengambil hak utamanya sebagai subjek aktif divestasi, maka barulah peserta Indonesia lainya dapat mengambil peran dalam menguasai objek divestasi. Badan hukum asing sebagai penanam modal asing yang sebagai pemilik saham mayoritas pengusahaan pertambangan dapat diartikan perannya hanya sebagai subjek pasif, karena tugas badan hukum asing hanya berkewajiban melepas saham yang di miliki melalui transaksi divestasi. Berbeda pula dengan pemerintah Indonesia sebagai pemegang otoritas penuh dalam memiliki proporsi yang utama untuk menguasai objek divestasi. Pemerintah Indonesia dapat disebut sebagai subjek primer dan peserta Indonesia lain merupakan subjek sekunder.

C. Sumber Hukum Divestasi

Kepastian hukum merupakan hal penting dalam tindakan hukum dan penegakan hukum. Telah menjadi pengetahuan umum bahwa peraturan perundang-undangan dapat memberikan kepastian hukum. Namun, undang-undang yang mengatur khusus tentang 8 Salim HS, Erlies Septiana Nurbani, Hukum Divestasi Di Indonesia ; Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomer 2 SLKN-X2012 , edisi revisi cetakan pertama, Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2013, h. 7. 9 Salim HS, Hukum divestasi Indonesia, cetakan pertama, Jakarta : Erlangga, 2010, h. 7. divestasi di Indonesia belum ada. Peraturan tentang divestasi tersebar dalam berbagai bentuk peraturan perundang-undangan, antara lain : a. Pasal 79 dan Pasal 112 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. b. Pasal 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. c. Pasal 27 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing. d. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. e. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. f. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah Tentang Investasi Pemerintah. g. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 27 Tahun 2013 Tentang Tata Cara dan Penetapan Harga Divestasi Saham, Serta Perubahan Penanaman Modal di Bidang Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara h. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomer 183PMK.052008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Divestasi Terhadap Investasi Pemerintah. i. Kontrak Karya yang dibuat antara Pemerintah Indonesia dengan PT Freeport Indonesia. Sebahagian Peraturan Perundang-Undangan yang dicantumkan sudah ada yang tidak di gunakan atau dengan kata lain mengalami perubahan. Namun demikian dapat