Hasil Uji Regresi Berganda

76

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi R 2 adalah antara nol dan satu. Tabel 4.17 Hasil Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi pada Tabel 4.18 menunjukkan besarnya R 2 adalah 0,526. Dengan demikian besarnya pengaruh kewajiban kepemilikan NPWP, kepatuhan wajib pajak, pemeriksaan pajak dan penerimaan pajak adalah hanya sebesar 52,6. Sedangkan sisanya sebesar 47,4 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6 Hasil Uji Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruh kewajiban kepemilikan NPWP, kepatuhan wajib pajak, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .725 a .526 .471 .28151 a. Predictors: Constant, Penagihan Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak, Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak b. Dependent Variable: Penerimaan Pajak Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Universitas Sumatera Utara 77 dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Pada dasarnya analisis regresi digunakan untuk memperoleh persamaan regresi dengan cara memasukkan perubah satu demi satu, sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat hingga yang paling lemah. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 1.433 .593 Kewajiban Kepemilikan NPWP -.032 .156 -.034 Kepatuhan Wajib Pajak .341 .122 .409 Pemeriksaan Pajak .442 .203 .484 Penagihan Pajak -.007 .112 -.012 a. Dependent Variable: Penerimaan Pajak Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.14 di atas diketahui bahwa nilai koefisien dari persamaan regresi dari output didapatkan model persamaan regresi: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Y = 1,433 - 0,032 + 0,341 + 0,442 - 0,007 + e Dimana: Y : Penerimaan Pajak X1 : Kewajiban kepemilikan NPWP X2 : Kepatuhan wajib pajak X3 : Pemeriksaan pajak X4 : Penagihan pajak e : Error 1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 2,177, artinya kewajiban kepemilikan NPWP X1, kepatuhan wajib pajak X2, Universitas Sumatera Utara 78 pemeriksaan pajak X3 dan penagihan pajak X4 dianggap konstan maka penerimaan pajak konstan sebesar sebesar 2,177. 2. Koefisien regresi variabel kewajiban kepemilikan NPWP X1 sebesar -0,032 menyatakan bahwa kewajiban kepemilikan NPWP berlawanan arah dengan penerimaan pajak. Hal ini berarti setiap variabel kewajiban kepemilikan NPWP mengalami kenaikan 1 maka variabel penerimaan pajak akan turun sebesar 0,032 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. 3. Koefisien regresi variabel kepatuhan wajib pajak X2 sebesar 0,341 artinya kepatuhan wajib pajak mengalami kenaikan 1, maka penerimaan pajak Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,341 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. 4. Koefisien regresi variabel pemeriksaan pajak X3 sebesar 0,442 artinya pemeriksaan pajak mengalami kenaikan 1, maka penerimaan pajak Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,442 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. 5. Koefisien regresi variabel penagihan pajak X4 sebesar -0,007 menyatakan variabel penagihan pajak berlawanan arah dengan penerimaan pajak. Hal ini berarti setiap variabel penagihan pajak mengalami kenaikan 1 maka variabel penerimaan pajak akan turun sebesar 0,007 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Medan/Sumatera Utara I)

30 203 130

Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaaan pajak dan Penagihan pajak terhadap Penerimaan Pajak (Pada kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan)

16 156 191

Analisa Atas Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung

0 24 164

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Material Wajib Pajak Dan Implikasinya Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Bandung

3 21 152

Pengaruh Pengetahuan Pajak, Self Assestment System dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei di Kantor Pelayanan Pajak Pratama)

1 22 53

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

1 3 1

Pengaruh Penagihan Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan (Survey di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

5 70 61

Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Medan/Sumatera Utara I)

0 1 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewajiban Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 2.1.1 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) - Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (

0 0 38

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Medan/Sumatera Utara

0 2 9