Jenis dan Sumber Data Tempat dan Jadwal Penelitian Metode Pengumpulan Data Hasil Uji Statistik Deskriptif

52 kemudahan convenience sampling adalah istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convenience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif Hamid, 2010:18. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kasubag Umum di KPP Pratama masing-masing, total keseluruhan petugas pajak dari bagian pelayanan, pemeriksaan dan penagihan yaitu 62 orang. Maka jika dilihat dari total keseluruhan petugas pajak tersebut, maka penulis mengambil 50 orang sebagai sampel penelitian.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dimana data penelitian diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber internal, yaitu diperoleh dari kuesioner yang dijawab oleh pegawai pajak dari bagian pelayanan pajak, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak di KPP Pratama Medan Kota, KPP Pratama Medan Timur, dan KPP Pratama Medan Polonia.

3.4 Tempat dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pegawai pajak dari bagian pelayanan pajak, pemeriksana pajak dan penagihan pajak di KPP Pratama Medan Kota, KPP Pratama Medan Timur, dan KPP Pratama Medan Polonia. Adapun jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Jadwal Penelitian No Kegiatan Sep-14 Okt-14 Nov-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 1. Pengajuan judul 2. Pengerjaan proposal skripsi Universitas Sumatera Utara 53 3. Seminar proposal 4. Perbaikan dan penyelesaian proposal 5. Penelitian ke KPP 6. Pengerjaan skripsi 7. Bimbingan dan penyelesaian skripsi 8. Ujian Komprehensif 9. Meja hijau

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner. Kuesioner didistribusikan secara perorangan, sehingga peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan memberikan penjelasan seperlunya dan kuesioner dapat langsung dikumpulkan setelah selesai dijawab oleh responden. Kuesioner didistribusikan langsung kepada pegawai pajak divisi pelayanan, pemeriksaan, dan penagihan pada KPP Pratama Medan Kota, KPP Pratama Medan Timur, dan KPP Pratama Medan Polonia. Kemudian diolah berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

3.6 Metode Analisis

Metode analisis berisi pengujian-pengujian data yang diperoleh dari hasil jawaban responden yang diterima. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda dengan menggunakan program SPSS untuk memperoleh hasil perhitungan dari berbagai metode yang digunakan dan dapat menganalisis perumusan masalah penelitian.

3.6.1 Uji Validitas

Universitas Sumatera Utara 54 Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2011:52. Pengujian validitas ini menggunakan pendekatan Pearson Correlation. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid dan sebaliknya Ghozali, 2011:55.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali 2011:47, uji reliabilitas adalah alat untuk suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.70. Apabila Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar 0,70 maka butir pertanyaan dalam instrumen penelitian tersebut adalah reliabeldapat diandalkan. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha kurang dari 0,70 maka butir pertanyaan tidak reliabel. 3.6.3 Uji Asumsi Klasik 3.6.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu dan residual memiliki distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 55 Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus, diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal Ghozali, 2011:160.

3.6.3.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari: 1 Nilai Tolerancelawannya 2 Variance Inflation Factor VIF Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tertinggi karena VIF = 1Tolerance, nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 dan tidak ada multikolonieritas dalam model regresi jika nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2011:105. Universitas Sumatera Utara 56

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali,2011:139. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:175. 3.6.4 Uji Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen X1, X2,….Xn dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif Priyatno, 2013:116. Berdasarkan hubungan antara variabel kewajiban kepemilikan NPWP X1, kepatuhan wajib pajak X2, pemeriksaan pajak X3, penagihan pajak X4 dan penerimaan pajak Y, maka akan digunakan model regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 57 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan : Y : Penerimaan Pajak X 1 : Kewajiban Kepemilikan NPWP X 2 : Kepatuhan Wajib Pajak X 3 : Pemeriksaan Pajak X 4 : Penagihan Pajak a : Konstanta b : Koefisien Regresi e : Error 3.6.5 Uji Hipotesis 3.6.5.1 Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t digunakan untuk menemukan pengaruh paling dominan antara masing-masing variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen dengan tingkat significant lev el 0,05α=5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2 Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti secara parsial variabel Universitas Sumatera Utara 58 independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.6.5.2 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1 Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2 Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai Fhitung lebih besar dari pada nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha Ghozali, 2011:98.

3.6.5.3 Uji Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Model Summary b . Jika nilai R² = 0 maka tidak ada sedikitpun presentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya R² = 1 maka presentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna atau variasi variabel independen yang Universitas Sumatera Utara 59 digunakan dalam model menjelaskan 100 variabel variasi variabel dependen. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan. Menurut Santoso 2001 bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel independen digunakan Adjusted R² sebagai koefisisen determinasi. Sedangkan Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y Priyatno, 2013:120.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara 60 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap petugas pajak yang di Kantor Pelayanan Pajak yang berada di wilayah Sumatera Utara I. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini ialah petugas pajak di bagian pelayanan pajak, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bertugas di Kantor Pelayanan Pajak di wilayah Sumatera Utara I. Jumlah kuesioner yg disebar adalah sebanyak 50 kuesioner. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 13 Februari 2015 sampai dengan 10 Maret 2015. Peneliti mengambil sampel sebanyak 3 KPP Pratama yang berada di wilayah Sumatera Utara I, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel berikut. Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No. Nama KPP Pratama Kuesioner yang dibagikan Kuesioner yang dikembalikan 1. KPP Medan Polonia 15 13 2. KPP Medan Timur 16 11 3. KPP Medan Kota 19 15 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Kuesioner yang disebarkan berjumlah 50 kuesioner dan jumlah yang dikembalikan 39 kuesioner. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 39 kuesioner. Gambaran mengenai data sampel ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Sampel Penelitian No. Keterangan Kuesioner Jumlah Persentase 1. Kuesioner yang disebar 50 100 2. Kuesioner yang kembali 39 78 3. Kuesioner yang tidak kembali 11 22 4. Kuesioner yang dapat diolah 39 78 Universitas Sumatera Utara 61 Sumber : Data primer yang diolah, 2015

4.1.2 Karakteristik Responden

Responden dalam pnelitian ini adalah para pegawai pajak. Berikut ini deskripsi mengenai identitas resonden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, umur dan pendidikan terakhir. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 21 53,8 Wanita 18 46,2 Total 39 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 21 orang atau 53,8 responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 18 orang atau 46,2 berjenis kelamin wanita. b. Deskripsi responden berdasarkan usia Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase 19-29 tahun 26 66,7 30-39 tahun 11 28,3 39 tahun 2 5 Total 39 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.4 di atas berdasarkan umur responden terlihat bahwa umur responden 19-29 tahun berjumlah 26 responden atau sebesar 66,7, umur responden 30-39 tahun berjumlah 11 responden atau sebesar 28,3, umur responden 39 tahun berjumlah 2 responden atau sebesar 5. c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.5 Universitas Sumatera Utara 62 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase SMKSMA 2 5,1 DI 2 5,1 DIII 11 28,3 DIV 2 5,1 S1 20 51,3 S2 2 5,1 Total 39 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.5 di atas berdasarkan pendidikan terakhir yang dimiliki responden terlihat bahwa responden dengan pendidikan terakhir SMASMK berjumlah 2 responden atau sebesar 5,1, D1 berjumlah 2 responden atau sebesar 5,1, D3 berjumlah 11 responden atau sebesar 28,3, D4 berjumlah 2 responden atau sebesar 5,1, S1 berjumlah 20 responden atau sebesar 51,3, dan S2 berjumlah 2 responden atau sebesar 5,1.

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata mean dan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu kewajiban kepemilikan NPWP, kepatuhan wajib pajak, pemeriksaan pajak, penagihan pajak dan penerimaan pajak disajikan sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kewajiban Kepemilikan NPWP 39 3.45 5.00 4.4499 .41395 Kepatuhan Wajb Pajak 39 .04 .08 .0677 .00726 Pemeriksaan Pajak 39 3.53 5.00 4.3299 .42356 Universitas Sumatera Utara 63 Penagihan Pajak 39 2.20 5.00 4.1436 .70367 Penerimaan Pajak 39 4.00 5.00 4.6538 .38689 Valid N listwise 39 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa: 1. Dari 39 responden ini variabel independen kewajiban kepemilikan NPWP memiliki nilai minimum sebesar 3,45 dan maksimum sebesar 5,00 dengan rata-rata total jawaban 4,4499 dan standar deviasi 0,41395. 2. Pada variabel kepatuhan wajib pajak minimum jawaban 0,04 dan maksimun 0,08 dengan rata-rata total jawaban 0,0677 dan standar deviasi 0,00726. 3. Pada variabel pemeriksaan pajak minimum jawaban sebesar 3,533 dan maksimum sebesar 5,00 dengan rata-rata total jawaban sebesar 4,3299 dan standar deviasi 0,70367. 4. Variabel penagihan pajak jawaban minimum responden sebesar 2,20 dan maksimum sebesar 5,00 dengan rata-rata total jawaban 4,1436 dan standar deviasi 0,70367. 5. Pada variabel dependen yaitu penerimaan pajak memiliki nilai minimum 4,00 dan maksimum sebesar 5,00 dengan rata-rata total jawaban sebesar 4,6538 dan standar deviasi 0,38689. 4.3 Analisis Data 4.3.1 Uji Validitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Medan/Sumatera Utara I)

30 203 130

Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaaan pajak dan Penagihan pajak terhadap Penerimaan Pajak (Pada kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan)

16 156 191

Analisa Atas Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung

0 24 164

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Material Wajib Pajak Dan Implikasinya Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Bandung

3 21 152

Pengaruh Pengetahuan Pajak, Self Assestment System dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei di Kantor Pelayanan Pajak Pratama)

1 22 53

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

1 3 1

Pengaruh Penagihan Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan (Survey di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

5 70 61

Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Medan/Sumatera Utara I)

0 1 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewajiban Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 2.1.1 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) - Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (

0 0 38

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Medan/Sumatera Utara

0 2 9