2.2.4. Predator Acanthaster planci
Seluruh permukaan tubuh bintang laut ini dilindungi duri-duri beracun yang jika diamati sepintas tidak mungkin ada yang memangsanya. Namun,
sejak berbentuk telur hingga dewasa A. planci tidak pernah luput dari incaran predator Suharsono, 1991. Kepiting karang dan beberapa jenis ikan
diketahui memangsa A. planci juvenil. Ada beberapa jenis ikan seperti ikan kerapu, ikan trigger dan ikan napoleon yang pernah diamati memakan A.
planci dewasa. Ikan-ikan ini menghindari duri tubuh yang beracun dengan cara membalikan A.planci sehingga bagian bawah menghadap atas dan
mudah dimangsa. Triton raksasa Charonia tritonis Gambar 5 dan udang warna Hymeno cerapicta juga merupakan predator A. planci Fraser et al.,
2003.
Gambar 5. Salah satu predator A. planci yaitu Charonia tritonis Hoey, 2004
2.3. Biologi Terumbu Karang
2.3.1. Morfologi
Karang adalah hewan yang termasuk dalam filum Cnidaria atau Coelenterata. Tidak seperti hewan Cnidaria lainnya, karang mengalami fase
medusa yang sangat singkat dan hidup sebagai polip. Polip-polip tersebut
membentuk rangka kalsium karbonat sehingga membentuk suatu kesatuan yang disebut terumbu karang. Terumbu karang tersusun atas kalsium
karbonat CaCO
3
dalam jumlah yang sangat banyak. Terumbu karang adalah struktur di dasar laut berupa deposit kalsium karbonat di laut yang
dihasilkan terutama oleh hewan karang Castro dan Huber, 2007. Satu individu karang atau disebut polip karang memiliki ukuran yang
bervariasi mulai dari yang sangat kecil 1 mm hingga yang sangat besar yaitu lebih dari 50 cm. Umumnya polip karang berukuran kecil, ukuran besar
dijumpai pada karang yang soliter. Karang mendapatkan makanan untuk dirinya memilki cara yang unik, karang juga menangkap zooplankton
dengan tentakel dan mengantarkannya ke mulut karang dan mencerna materi organik luar dengan filamen messenterial tubuhnya Castro dan Huber,
2007.
Gambar 6. Morfologi terumbu karang Castro dan Huber, 2003
Zooxanthellae merupakan istilah umum yang dipakai untuk menggambarkan mikroalga yang hidup bersimbiosis dengan hewan di dalam
polip karang. Zooxanthellae termasuk dalam kelas Dinoflagellata dengan nama genus Symbiodinium dan yang bersimbiosis dengan karang adalah
Symbiondium midroadriaticum. Selain memiliki klorofil clade a, b dan c, zooxanthellae juga memiliki pigmen diadinoxanthine dan piridin yang
berguna dalam fotosintesis. Mereka umumnya berwarna cokelat atau merah kecokelatan sehingga umumnya karang terlihat berwarna cokelat, ini sangat
tergantung pada variasi intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam kolom air Lewis dan Cffroth, 2004.
Simbiosis yang terjadi antara karang dengan zooxanthellae adalah simbiosis mutualisme. Polip karang juga mensuplai zooxanthellae dengan CO
2
sebagai hasil dari produk respirasi, yang berguna bagi zooxanthellae dalam proses fotosintesis Tomascik et al., 1997. Keuntungan paling penting dari
simbiosis antara karang dan zooxanthellae bagi karang adalah dalam proses klasifikasi, sebagai proses perkembangan struktur skeleton karang Pearse dan
Muscatine, 1971 dan Muscatine et al., 1972 dalam Tomascik et al., 1997.
2.3.2. Faktor Pembatas