Manfaat bagi masyarakat Manfaat bagi institusi pendidikan Manfaat bagi peneliti

1.4.1 Manfaat bagi masyarakat

1. Menghasilkan data mengenai status gizi anak usia 13-15 tahun. 2. Menghasilkan data mengenai asupan protein pada anak usia 13-15 tahun. 3. Memberikan edukasi terkait asupan protein yang seharusnya dikonsumsi dan akibatnya jika kekurangan dan kelebihan asupan protein. 4. Memberikan edukasi tentang status gizi yang normal untuk anak usia 13-15 tahun.

1.4.2 Manfaat bagi institusi pendidikan

1. Perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Sarana dalam menjalin kerjasama antara staf pengajar, mahasiswa, pimpinan fakultas, dan universitas. 3. Menambah karya penelitian.

1.4.3 Manfaat bagi peneliti

1. Sebagai pemenuhan tugas skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Sebagai sarana pelatihan dan pembelajaran melakukan suatu penelitian dalam bidang kesehatan. 3. Sebagai sarana pembelajaran dalam mengaplikasikan ilmu statistik. 4. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu gizi kepada anak-anak. 5. Sebagai sarana latihan dalam menerapkan ilmu komunikasi efektif. 6. Sebagai sarana untuk memberikan edukasi terkait status gizi dan asupan protein menurut AKG kepada anak usia 13-15 tahun dan orangtuanya. 7. Meningkatkan kemampuan berpikir analitis dan sistematis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Protein

Protein berasal dari kata Yunani yaitu proteos yang utama atau yang didahulukan. Protein tersusun dari kumpulan asam amino yang terikat secara kovalen yang disebut ikatan peptida. 6 Jika dilihat dari penyusun protein, terdapat protein sederhana dan protein kompleks. 7 Protein yang penyusunnya hanya terdiri dari asam amino saja disebut protein sederhana, sedangkan protein yang dibentuk oleh bahan selain asam amino contohnya turunan vitamin, lemak, dan karbohidrat disebut sebagai protein kompleks. 7 Asam amino sendiri terbagi menjadi dua, yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Diketahui bahwa terdapat dua puluh jenis asam amino yang terbagi menjadi sembilan asam amino esensial asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan sumbernya harus dari luar tubuh contohnya makanan dan sebelas asam amino nonesensial disintesis oleh tubuh dan diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Asam amino nonesensial dikelompokkan menjadi asam amino esensial bersyarat dan asam amino yang tidak esensial. 8 Tabel 2.1 Klasifikasi asam amino menurut esensial, esensial bersyarat, dan tidak esensial Asam Amino Esensial Esensial bersyarat Tidak esensial Leusin Prolin Alanin Isoleusin Serin Asam glutamat Valin Arginin Glutamin Triptofan Tirosin Asam aspartat Fenilalanin Sistein Asparagin Metionin Glisin Treonin Lisin Histidin Sumber : Almatsier, 2004 8