Gangguan Metabolisme Lemak pada DM

12

2.1.1.4. Patofisiologi dan Komplikasi

Glukosa darah tidak dapat masuk secara bebas ke dalam sel, dibutuhkan transporter yang disebut Glucose Transporter GLUT. Ketika kadar glukosa darah meningkat, Glukosa akan diperantarai masuk ke dalam sel beta pankreas melalui GLUT 2 pada membran sel. 12 Masuknya glukosa ke dalam sel beta pankreas akan mengaktifkan mekanisme pelepasan insulin. Seletah hormon insulin disekresi dan beredar di pembuluh darah, terjadilah proses aktifasi sel-sel perifer yang memiliki GLUT 4 pada membrannya. GLUT 4 akan memperantarai masuknya glukosa ke dalam sel untuk dimetabolisme dan terjadi penurunan kadar glukosa dalam darah. 13 Keadaan defisiensi insulin absolut maupun relatif akibat penurunan sensitifitas sel terhadap insulin memicu terjadinya hiperglikemi akibat glukosa yang tidak dapat masuk ke intra sel. Kondisi hiperglikemi yang menyebabkan hipometabolisme sel ini menstimulasi sekresi hormon-hormon stress seperti glukagon, kortisol, dan epinefrin. Hormon-hormon tersebut bekerja dengan meningkatkan glikogenolisis dan glukoneogenesis akibat rangsangan dari sel-sel tubuh yang kelaparan akibat kekurangan glukosa. Akibatnya terjadi penurunan berat badan. Selain penurunan berat badan juga terjadi aktivasi LPL yang memicu profil lipid yang abnormal. 13 Komplikasi DM dibagi menjadi dua, yaitu akut dan kronik. Yang pertama akan dibahas mengenai komplikasi akut. 14  Hipoglikemia Komplikasi akut tersering adalah hipoglikemia. Perlu digarisbawahi bawah kondisi hipoglikemi yang dimaksud bersifat intraselular, namun tetap terjadi hiperglikemia ekstraselularintravaskular. Otak sangat sensitif terhadap rendahnya kadar glukosa intrasel. Sehingga hipometabolisme otak ini dapat memicu terjadinya gejala sakit kepala hingga koma. 14 13  Ketoasidosis Diabetik KAD Kondisi hipometabolisme intrasel akibat DM tipe 1 memicu pemecahan lemak besar-besaran yang berdampak pada kadar keton dalam darah atau ketosis. Kondisi ini juga memicu peningkatan kadar ion hidrogen dalam darah, sehingga terjadilah asidosis. Ketosis dan asidosis bermanifestasi sebagai ketoasidosis. Kompensasi tubuh untuk mengeluarkan kelebihan glukosa glukosuria dan keton ketouria menyebabkan keadaan diuresis. Diuresis yang berkepanjangan mengakibatkan hipoperfusi, syok, koma, bahkan kematian. 14  KHONK Koma Hiperosmolar Nonketotik Pada DM tipe 2, kondisi defisiensi insulin relatif memicu hiperglikemia dengan pembentukan badan keton yang lebih sedikit. Kondisi hiperglikemia ini memicu terjadinya diuresis yang dapat mengakibatkan hipoperfusi, syok, dan kematian. 14 Komplikasi kronis yang dapat ditimbulkan diantaranya adalah:  Mikroangiopati Terjadi pada pembuluh darah kecilkapiler. Lokasi yang sering kali menjadi sasaran lesi adalah glomerolus ginjal nefropati diabetik, retina mata retinopati diabetik, saraf-saraf perifer neuropati diabetik, kulit, serta otot. 14  Makroangiopati Terjadi pada pembuluh darah sedang hingga besar. Manifestasi makroangiopati adalah lesi atherosklerotik akibat penimbunan sorbitollipoprotein di tunika intima pembuluh darah. Penimbunan ini akan menghambat aliran darah dan ketika ruptur akan memicu terjadinya koagulasi sehinngga menghambat aliran darah. Hal ini adalah dasar 14 timbulnya penyakit klaudikasi intermiten, gangren, stroke, infark miokardium, dan lain-lain, sebagai kompilkasi makrovaskular DM. 14

2.1.1.5. Manifestasi Klinis

Gejala khas dari DM adalah 3P yaitu polidipsia, poliuria, dan polifagia.Pada defisiensi insulin terjadi peningkatan pengeluaran glukosa oleh hati yang menyebabkan kondisi hiperglikemia. Ketika kadar glukosa darah melebihi kemampuan sel tubulus melakukan reabsorpsi maka glukosa akan keluar melalui urin glukosuria. Glukosa di urin menimbulkan efek osmotik sehingga dapat menarik air yang menyebabkan volume urin meningkat poliuria. Besarnya cairan yang keluar membuat tubuh melakukan kompensasi melalui rasa haus yang berlebihan polidipsia. Selain terjadi peningkatan pengeluaran glukosa oleh sel hati, defisiensi insulin juga menyebabkan menurunnya penyerapan glukosa oleh sel sehingga menyebabkan defisiensi glukosa intrasel. Pada defisiensi glukosa intrasel, nafsu makan meningkat sehingga terjadi polifagia asupan makanan berlebihan. Namun, meskipun asupan makanan bertambah terjadi penurunan berat badan akibat efek defisiensi insulin pada metabolisme lemak dan protein. 15

2.1.1.6. Kriteria Diagnosis

Untuk mendiagnosis DM dapat ditentukan dengan adanya gejala klasik DM, yaitu poliuri, polidipsi, dan polifagi ditambah dengan kadar glukosa plasma sewaktu ≥ β00 mgdL 11,1 mmolL atau gejala klasik DM ditambah dengan glukosa plasma puasa ≥1β6mgdL 7,0 mmolL atau glukosa plasma β jam pada Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO ≥ β00 mgdL 11,1 mmolL. TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air. 15 Menurut American Heart Associationtahun 2012 melakukan perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan, dan meningkatkan aktivitas fisik dapat

Dokumen yang terkait

Uji Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume)) dan Madu Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Jantan

6 82 105

Efek ekstrak kayu manis “cinnamomum cassia” terhadap kadar glukosa darah, berat badan dan trigliserida pada tikus jantan strain sparague dawley yang diinduksi aloksan

2 13 69

Program Studi Pendidikan Dokter. Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 3 69

Pengaruh Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, serta HDL Tikus Diabetes (Sprague dawley) yang Diinduksi Aloksan

2 25 65

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kadar High Density Lipoprotein (HDL) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 17 87

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 5 69

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Low Density Lipoprotein pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

1 18 71

Efek Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolestrol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin(STZ)

1 15 66

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Low Density Lipoprotein pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 17 71