4.1.10 Membicarakan orang yang Usia Maupun Kedudukan Sosialnya Lebih Rendah dan Belum Akrab
Pertanyaan:
あ 先輩
い 先輩
あ 高校
後輩 今先輩 職場
働い い
話 い
先輩 後輩
知 い
あ あ
後輩 あ
親 く い
先輩 後輩
何 言い
Anatawa senpai to shabetteimasu. Senpaiwa anatano koukono kouhaiga ima senpaino shokubade hataraiteirunowo hanashiteimasu. Senpaiwa sono kouhaino
kotowo shiritagatteirutame, anatani kikimasu. Anatawa kouhai to amari shitashikunaidesu. Senpaini kouhaino kotowo nanto iimasuka?
Anda sedang mengobrol dengan kakak tingkat Anda. Kakak tingkat Anda bercerita bahwa ada junior baru di tempat kerjanya sekarang yang ternyata
merupakan adik kelas Anda di SMA dulu. Ia bertanya mengenai sikap yang dimiliki oleh adik kelas Anda tersebut. Apa yang Anda katakan ketika
menceritakan tentang adik kelas tersebut yang sebenarnya Anda tidak akrab dengannya?
Kode Responden :
Jp 9 Jawaban:
親 い仲
後輩 詳 い
いい印象
Sonnani shitashiinaka dewanakattanode, sono kouhaino kuwashii kotowa wakarimasenga, ii inshoudeshitayo.
Sesungguhnya saya tidak dekat dengannya. Saya juga tidak memahami mengenai dirinya, tapi saya rasa ia orang yang baik.
Jp 10
高校 時
親 く
あ 知
い い噂
聞い Koukono toki sonnani shitashikunakattanode amari shiranaidesuga,
warui uwasawo kiitariwa shinakattadesune. Semenjak SMA saya tidak begitu akrab dengannya sehingga tidak
mengenalnya dengan baik. Namun begitu, saya tidak pernah mendengar mengenai hal buruk tentang dirinya.
Pertanyaan:
Panjenengan nembe ngendikan kaliyan kakak kelas. Piyambakipun cariyos, ing panggenanipun nyambut damel wonten yunior enggal. Dumadakan ingkang
dipuncariyosaken menika adhik kelas ing sekolahanipun panjenengan riyin. Kakak kelas panjenengan ngersaaken menggalih babagan adhik kelas kasebut.
Sejatosipun adhik kelas kasebut boten tepang kaliyan panjenengan. Panjenengan aturaken punpa mawon nalika nyariyosaken babagan adhik kelas panjenegan?
Kode Responden :
Jw 7 Jawaban:
Dheweke niku adhik kelas kula ing SMA. Nanging kula boten tepang kaliyan dheweke. Wonten punapa mas?
Dia adik kelas saya di waktu SMA. Tetapi, saya tidak mengenalnya dengan baik. Ada apa mas?
Jw 10
Kula dhereng akrab sanget kaliyan adhik ingkang panjenengan ceritakaken kalawau.
Saya sebenarnya tidak dekat dengan adik yang mas ceritakan tadi. Analisis:
Pembicara sedang membicarakan orang ketiga yang kedudukan sosialnya lebih rendah dari pembicara yang hubungan keduanya tidak akrab. Situasi dialog di atas bisa
diperkirakan sedang berlangsung di rumah, sekolah, rumah makan, dan sebagainya. Pembicara menggunakan ungkapan yang sopan baik terhadap lawan bicara serta ketika
membcarakan orang ketiga. Meskipun orang ketiga tidak mengetahui apa yang dibicarakan, pembicara ingin menjaga perasaan dan menyampaikan apa yang ia ketahui
saja sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dari ketiga pihak.
Berdasarkan situasi di atas, pembicara masyarakat Jepang menggunakan teineigo sebagai ungkapan hormat kepada lawan bicara. Akan tetapi, ketika
menceritakan mengenai orang ketiga, pembicara tidak menunjukkan baik menggunakan ragam biasa futsukei ataupun ragam hormat keigo. Namun,
masyarakat Jepang akan menyampaikan pendapat yang baik mengenai orang yang sedang dibicarakan dengan hubungan keduanya yang tidak akrab atau tidak dekat.
Bisa dilihat pada kata “いい印象
ii inshou deshitayo saya rasa ia
orang yang baik” dan juga “ い噂 聞い warui
uwasawo kiitariwa shinakattadesune Namun begitu, saya tidak pernah mendengar mengenai hal buruk tentang dirinya.”
Masyarakat Jawa juga tidak menunjukkan ungkapan ngoko atau krama ketika membicarakan orang ketiga dalam situasi ini. Selain itu, Mereka tidak akan
menyampaikan sesuatu pendapat mengenai apa yang tidak mereka ketahui. Untuk menjaga hubungan yang baik antara pembicara dengan lawan bicara dan orang
ketiga. Masyarakat Jepang dan masyarakat Jawa dalam situasi ini sama-sama
tidak menunjukkan baik ragam hormat maupun ragam biasa ketika membicarakan orang ketiga. Selain itu, mereka juga memiliki persamaan saat mereka tidak
mengenal dan memahami karakter dari orang ketiga maka baik masyarakat Jepang dan masyarakat Jawa tidak akan menyampaikan pendapat mereka yang tidak
mereka ketahui kebenarannya. Sesuai dengan teori Suseno, prinsip kerukunan tidak menyangkut suatu sikap batin atau keadaan jiwa, melainkan penjagaan
keselarasan dalam pergaulan. Dapat dikatakan masyarakat Jawa selalu menjaga kerukunan dalam pergaulan, baik yang mereka kenal maupun kepada orang yang
belum mereka kenal.
4.1.11 Membicarakan Orang yang Usia Maupun Kedudukan Sosialnya Setara dan Sudah Akrab