Model Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

9

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Model Pembelajaran

Menurut Tim 2009: 54, setiap model pembelajaran bidang pengajaran memiliki lima unsur yaitu sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, serta dampak instruksional dan pengiring. Sintaks merupakan fase-fase dari penerapan model pembelajaran. Antara model satu dengan model yang lain memiliki sintaks yang berbeda. Dalam penerapan model pembelajaran, terdapat beberapa fase yang mengharuskan guru berinteraksi dengan siswa. Situasi yang menggambarkan interaksi antara guru dengan siswa tersebut dinamakan sistem sosial. Sistem sosial sangat terkait dengan prinsip reaksi. Prinsip reaksi merupakan tindakan-tindakan yang seharusnya guru lakukan di dalam sistem sosial. Agar sintaks, sistem sosial, dan prinsip reaksi dalam proses pembelajarn lebih baik diperlukan sarana, alat dan bahan yang mendukung pembelajaran. Segala sarana, alat dan bahan yang mendukung demi tercapainya tujuan pembelajaran disebut sistem pendukung. Sedangkan tujuan atau hasil yang diharapkan tercapai disebut dampak instruksional dan pengiring. Dalam penerapan model pembelajaran lima unsur tersebut harus ada. Jika dalam penerapan pembelajaran tidak ada satu unsur saja, maka pembelajaran tersebut tidak dinamakan menggunakan model pembelajaran.

2.1.2 Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

Menurut Johnson dan Hilke, sebagaimana dikutip oleh Suherman 2003: 260, ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut. 1 Terdapat saling ketergantungan secara individu. Bukan pembelajaran kooperatif jika para siswa duduk di dalam sebuah kelompok-kelompok kecil dan mempersilakan salah seorang mengerjakan seluruh pekerjaan kelompok. 2 Hasil diskusi dapat dipertanggungjawabkan secara individu. Diskusi dilakukan secara kelompok, tapi setiap anggota kelompok harus menguasai materi yang menjadi bahan diskusi. 3 Setiap kelompok dibagi menjadi anggota-anggota yang heterogen. Heterogen yang dimaksud adalah setiap kelompok terdiri dari anggota laki-laki dan perempuan yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, serta rendah. 4 Berbagi kepemimpinan. Diskusi akan lebih terarah jika ada pemimpin pada setiap kelompok. 5 Berbagi tanggungjawab. Tugas kelompok merupakan tanggungjawab bersama, sehingga untuk menyelesaikan tugas setiap anggota diberi tanggungjawab atas tugas tersebut. 6 Menekan pada tugas dan kebersamaan. Siswa-siswa bersama-sama membahas tugas yang diberikan, bukan membahas yang lain. 7 Membentuk keterampilan sosial. Keterampilan sosial yang dimaksud adalah interaksi antar individu untuk menyelesaikan tugas. 8 Peran guru mengamati proses belajar siswa terutama saat diskusi. Kata mengamati tidak hanya berati mengawasi melainkan juga mengarahkan serta membimbing siswa. 9 Efektifitas belajar siswa tergantung pada aktifitas siswa dalam kelompok. Menurut Tim 2009: 61, ada beberapa model pembelajaran kooperatif di antaranya model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

2.1.3 Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI RUANG DIMENSI TIGA SMA KELAS X

0 66 181

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA SMA PADA MATERI MOLLUSCA.

0 3 44

PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE Peningkatan Pemahaman dan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw pada Pembelajaran IPA Materi kelas V SDN 01 Nglegok Kecamat

0 0 14

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 TINGGIMONCONG

0 9 303

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 TINGGIMONCONG

0 0 303