Sistem Informasi dan Siklus Hidup Pembangunan Sistem

komoditas. Pengintegrasian ini tentunya memerlukan pembinaan dan dukungan yang terkoordinasi, yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Hal ini disebabkan karena pemerintah sebagai salah satu lembaga pemandu dan pengatur sistem, guna mengembangkan dan mengevaluasi operasi sistem secara terpadu. Sardono 2000. Model sistem agribisnis Udang Windu dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 2. Sumber : Sardono 2000. Gambar 2. Manajemen Sistem Agribisnis Budidaya Udang Windu

2.3. Sistem Informasi dan Siklus Hidup Pembangunan Sistem

Banyak ahli yang membuat definisi tentang sistem. Seperti yang didefinisikan oleh O’Brien 1997, sistem adalah suatu komponen yang bekerja secara bersama untuk mencapai tujuan tertentu dengan menerima input dan memprosesnya menjadi output. Sementara McLeod 1998 menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Informasi yang merupakan salah satu sumber yang dapat digunakan secara efektif dan efisien seperti halnya tenaga manusia, uang, bahan baku, dan tenaga mesin. O’Brien 1997 mendefinisikan informasi sebagai data yang diolah dan dikonversi menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pengguna yang akan menggunakannya. Sementara yang dimaksud dengan data adalah lambang dari suatu kejadian numeric, text, image. Dengan demikian dapat dikatakan dengan jelas bahwa data dan informasi memiliki perbedaan pokok. Data digunakan untuk menghasilkan informasi dengan mengolahnya terlebih dahulu untuk membantu mengambil keputusan. Kegiatan mengumpulkan, mencatat, dan memproses data menjadi informasi dapat dilakukan secara manual , elektromekanikal, ataupun komputerisasi, dan seluruh kegiatan tersebut berlangsung dalam suatu kerangka atau dalam suatu sistem. Sistem informasi adalah suatu sistem yang mengorganisir lima sumberdaya utama, yaitu : 1. Software perangkat lunak 2. Dataware data 3. Hardware perangkat keras 4. Netware jaringan kerja 5. Brainware sumberdaya manusia untuk secara optimal mendukung aktivitas mulai dari entri data, pengolahan data, penyimpanan dan temu balik retrieval data, pelaporan, pengendalian, hingga produksi dan distribusi informasi untuk pengguna O’Brien 2002. Gambar 3 mengilustrasikan suatu model informasi yang mencakup komponen aktivitas dan sistem informasi. Sistem informasi menggunakan sumberdaya manusia pemakai akhir dan spesialis sistem informasi perangkat keras mesin dan media, perangkat lunak program dan prosedur, data data dan pengetahuan, serta jaringan kerja media komunikasi dan jaringan kerja bantuan untuk menjalankan input, proses, output, storage dan aktivitas pengawasan dalam mengubah data menjadi produk informasi. Siklus hidup pembangunan sistem SHPS adalah urutan operasi terstruktur yang dibutuhkan untuk menyusun, membangun, dan mengoperasikan suatu sistem baru Szymanski et al 1995. Dalam hal ini, siklus berarti bahwa perancangan sistem yang baru tidak berlaku untuk selamanya dan pada akhirnya akan memerlukan penggantian, sehingga akan memulai siklus kembali dari awal. Sumber : O’Brien 2002 Gambar 3. Model Sistem Informasi SHPS dapat dibagi ke dalam empat fase, yaitu : 1. Fase analisis Tahap analisis sistem sangat penting dalam membangun sistem informasi yang memiliki kebutuhan pengguna. Tahap ini meliputi definisi masalah dan analisis kebutuhan 2. Fase desain Fase desain merupakan fase penentuan proses aliran data yang diperlukan oleh sistem. Ada 2 langkah yang dilakukan dalam fase desain ini, yaitu : a. Desain sistem logika Langkah ini menjelaskan aliran data sistem informasi, seperti blueprint architect . Desain sistem logika ini menggambarkan tentang grafik gambar dan rancangan data. Langkah ini menggambarkan tentang pemasukan data sistem informasi yang diproses. b. Desain sistem fisik Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengubah blueprint yang ada ke dalam spesifikasi hardware dan program komputer agar desain logika berubah menjadi suatu sistem yang bekerja. Gambar 4. Siklus Hidup Pembangunan Sistem 3. Fase Implementasi Fase implementasi meliputi pengetesan, instalasi dan langkah pelatihan. 4. Fase Pemeliharaan Fase pemeliharaan merupakan fase terakhir dari SHPS dimana dilakukan pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibangun. Hal ini ditujukan agar sistem tetap konsisten dengan fungsi dan tujuannya, terutama untuk hal yang berhubungan dengan data edit data. Pemeliharaan ini dilakukan agar informasi yang ditampilkan selalu up to date. Sumber : Szymanski et al 1995

2.4. Internet dan Web