Nasionalisme Generasi Muda Indonesia

4. Nasionalisme kenegaraan adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis, perasaan nasionalitik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi. 5. Nasionalisme agama ialah jenis nasionalisme dimana Negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu katolik, nasionalisme di India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu.

5. Nasionalisme Generasi Muda Indonesia

Berbeda dengan masyarakat yang hidup dimasa penjajahan, pada waktu itu sikap nasionalisme kerap diartikan sebagai aksi membela negara hingga tetes darah penghabisan Generasi muda saat ini yang notabene tidak pernah merasakan pahitnya perjuangan merebut kemerdekaan cenderung tidak lagi memikirkan hal itu. Pendapat ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Wiriatmadja dalam Rinda Wati 2012:4 bahwa : Generasi muda yang tidak pernah mengalami penderitaan masa penjajahan lebih peduli terhadap masalah-masalah kekinian seperti ledakan penduduk, kerusakan lingkungan, bencana alam dan pemanasan global, bukan bagaimana menyiapkan dirinya untuk berperang melawan penjajah secara fisik sebagaimana yang dilakukan oleh para pejuang terdahulu. Globalisasi yang membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara, ternyata berpengaruh juga dengan nilai-nilai nasionalisme Indonesia. Globalisasi yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan dan mengindikasikan adanya kebebasan sehingga dapat melunturkan nasionalisme jika tidak di bina secara baik diseluruh kalangan masyarakat. Namun globalisasi juga bisa berdampak positif bagi perkembangan pelaksanaan pemerintahan yang dijalankan secara terbuka dan demokratis karena kita bisa meniru dari negara lain. Selain itu perihal etos kerja, kedisiplinan, maupun peningkatan kesempatan kerja juga bisa mengadopsi yang dilakukan oleh negara-negara luar sehingga bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harusnya memiliki tanggung jawab dalam usaha membina dan melestarikan nasionalisme, sebab nasionalisme telah menjadi jembatan emas bagi para pahlawan untuk memproklamirkan kemerdekaan ini. Tanpa adanya pembinaan nasionalisme terhadap generasi muda kita khawatir, bangsa ini terjerumus dalam kolonialisme baru sesuai dengan jamannya. Berbagai pengaruh luar yang masuk dengan adanya globalisasi tentu akan mendatangkan sebuah tantangan baru dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal yang positif dari globalisasi dapat dijadikan panduan dan yang negatif bisa dihindari. Karakteristik nasionalisme Indonesia yang harus dikembangkan adalah nasionalisme yang berpatokan kepada dasar negara yaitu Pancasila terutama sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Redja Mudyahardjo, 2002: 195-197 Jika memperhatikan butir sila Persatuan Indonesia maka karakteristik nasionalisme Indonesia harusnya : a. Menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan kesalamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan. b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila dibutuhkan. c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. e. Memelihara ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Konsepsi tersebut lebih tepat kalau kita sebut dengan istilah Nasionalisme Pancasila karena berdasarkan sila ketiga Pancasila. Intinya nasionalisme Pancasila adalah menempatkan negara dengan segala permasalahan dan kemajuannya sebagai hal yang harus diutamakan daripada kepentingan pribadi atau kelompok. 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2005:4 Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Pendapata Kirl Milter juga mendifinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental tergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan peristilahannya. Metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah Miles Hubermen, 1994: 6-7. Metode kualitatif digunakan karena adanya beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan-kenyataan yang dihadapi peneliti dilapangan. Kedua, metode kualitatif ini menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dan informan. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 2005:7.menurut Norman K. Denzin dan Yvonna S.Loncoln sebagaimana

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN BOLA TEMBAK DALAM PELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 155

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 AMBARAWA) TAHUN AJARAN 2012 2013

4 36 176

PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS XI MA AL ASROR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 7 128

PERAN GURU SEJARAH DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SLAWI TAHUN AJARAN 2012 2013

3 35 180

KONTRIBUSI GURU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN RAMAH ANAK Kontribusi Guru Dalam Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Ramah Anak Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sribit Tahun Ajaran 2011/ 2012.

0 1 16

PENDAHULUAN Kontribusi Guru Dalam Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Ramah Anak Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sribit Tahun Ajaran 2011/ 2012.

1 1 4

Model Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS SMA 2 Kudus.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KESADARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 14

PERANAN PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DALAM PENINGKATAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 2 KUTASARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 - repository perpustakaan

0 0 10

PERANAN PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DALAM PENINGKATAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 2 KUTASARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 - repository perpustakaan

0 0 8