pembelajaran  sejarah  pada  aspek  perencanaan,  penyusunan  tujuan,  pelaksanaan pembelajaran,  serta  sistem  evaluasi.  Selain  itu  digunakan  dokumen  tentang
kegiatan ekstrakurikuler PBN  yang dapat dijadikan wahana dalam mencerminkan sikap nasionalisme siswa di SMA Kudus.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi Langsung
Metode  observasi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  yaitu  observasi langsung,  dimana  penulis  mengadakan  pengamatan  secara  langsung  terhadap
subyek  yang  diteliti  dalam  kurun  waktu  yang  cukup  lama.  Observasi  dapat dilakukan  melalui  penglihatan,  penciuman,  pendengaran,  peraba  dan  pengecap.
Penulis  terjun  langsung  ke  lokasi  penelitian  untuk  melakukan  pengamatan  dan pencatatan data secara sistematik pada objek penelitian dengan melihat instrumen
sebagai  pedoman  pengamatan  yang  ditunjukkan  kepada  siswa  dan  guru  SMA  2 Kudus.  Pelaksanaan  observasi  dalam  penelitian  ini  sendiri  dilaksanakan  pada
tanggal 22,23 dan 25 Februari tahun 2013. Penggunaan  teknik  observasi  yang  terpenting  adalah  mengandalkan
pengamatan  dan  ingatan  peneliti,  akan  tetapi  untuk  mempermudah  pengamatan dan ingatan, maka peneliti ini menggunakan 1 catatan-catatan, 2 alat elektronik
seperti  recorder  dan  kamera  3  pengamatan,  pemusatan  pada  data-data  yang tepat, dan 4 menambah persepsi atau pengetahuan tentang objek yang diamati.
Fokus  observasi  dilakukan  tentunya  tidak  terlepas  dari  beberapa  pokok permasalahan  yang  dibahas  yakni  peranan  guru  sejarah  dan  pendidikan  karater
dalam pembentukan sikap nasionalisme siswa kelas XI SMA 2 Kudus. Observasi
yang  penulis  lakukan  adalah  sebelum  melaksanakan  penelitian  yaitu  dengan melakukan  observasi  terkait  dengan  materi  pelajaran  sejarah  di  SMA  2  Kudus
yang  dapat  menjadi  salah  satu  pengintegrasian  nilai-nilai  pendidikan  karakter. Perangkat  pembelajaran  yang  disusun  oleh  Achmad  Sofwan,  S.Pd.;  dan    Dra.
Sapto  Ari  Rahayu    berupa  Silabus  dan  RPP  mata  pelajaran  sejarah  kelas  XI. Metode  penanaman  nilai-nilai  pendidikan  karakter  yang  dapat  menunjang
pembentukan sikap nasionalisme siswa. Media pembelajaran yang digunakan oleh Ahmad  Sofwan,  S.Pd.;  dan    Dra.  Sapto  Ari  Rahayu    dalam    kegiatan    belajar
mengajar  sekaligus  yang  dapat  menunjang  tumbuhnya  karakter  siswa  dan  yang terakhir tentang evaluasi yang digunakan oleh guru mata pelajaran itu sendiri.
Observasi selanjutnya juga dilakukan ketika tidak di dalam pembelajaran di kelas,  melainkan  kegiatan  siswa  di  luar  kelas.  Observasi  perilaku  siswa  dalam
sehari-hari  yang ditunjukkan di sekolah sebelum dilaksanakan penelitian ini juga penulis  observasi,  sehingga  sangat  bermanfaat  observasi  awal  ini  untuk
mengetahui  sikap  nasionalisme  siswa  yang  sesungguhnya.  Observasi  awal  oleh peneliti dirasa cukup dan mendapat bekal yang lebih dari cukup, maka data yang
diperoleh dari observasi itulah penulis gunakan untuk bekal penelitian lebih lanjut secara  lebih  mendalam  dan  detail  dengan  menggunakan  tahap  selanjutnya  yaitu
wawancara. 2.
Wawancara Mendalam Wawancara  dalam  penelitian  ini  menggunakan  wawancara  mendalam
dengan  menggunakan  alat  bantu  yaitu  pedoman  wawancara.  Terkait  dengan penelitian ini, perangkat yang digunakan dalam wawancara adalah alat pengumpul
data  yang  berupa  pertanyaan  dan  ditujukan  kepada  guru  sejarah  yaitu,.;  Ahmad Sofwan, S.Pd.; dan  Dra. Sapto Ari Rahayu,  kepala sekolah SMA 2 Kudus yaitu
Drs.  M.  Zaenuri,  M.  Si,  waka.  Kurikulum  yaitu  Muhamad  Widaryanto,  siswa kelas XI.
Wawancara  dengan  guru  sejarah  Ahmad  Sofwan,  S.Pd  dilaksanakan  pada tanggal 22 Maret 2013, sedangkan wawncara dengan Dra. Sapto Ari Rahayu pada
tanggal  1  April  2013.  Wawancara  dilakukan  pada  hari  dan  waktu  yang  telah ditentukan  oleh  guru  sejarah  dengan  memahami  terlebih  dahulu  proposal
penelitian yang dibuat oleh peneliti. Waktu yang digunakan adalah disela-sela jam mengajar  beliau.  Hal  itu  bertujuan  agar  tidak  menggangu  kegiatan  belajar
mengajar  beliau  di  kelas  dan  selain  itu  pula  wawancara  bisa  dilakukan  dengan cara mendalam dan detail, sehingga data yang diperoleh dari hasil wawancara itu
pun bisa lebih menggambarkan keadaan nyata di lapangan. Pelaksanaan  Wawancara  dengan  wakil  kepala  sekolah  bidang  kurikulum
yakni  bapak  Widaryanto,  pada  tanggal  23  Maret  tahun  2013.  Bapak  Widaryanto yang  mengajar  mata  pelajaran  matematika  mempunyai  tingkat  aktivitas  yang
padat sehingga harus menbuat janji terlebih dahulu. Sedangkan Wawancara yang dilaksanakan dengan bapak kepala sekolah yaitu Bapak  Drs. M.  Zaenuri, M.Si,
pada  tangggal  30  Maret  2013.  Wawancara  ini  memerlukan  pengaturan  jadwal terlebih  dahulu.  Peneliti  harus  meminta  ijin  kepada  petugas  Tata  Usaha  untuk
membuat  janji  pertemuan  dengan  kepala  sekolah.  Disela-sela  waktu  kepala sekolah  menjalankan  tugasnya,  peneliti  diberi  kesempatan  untuk  melakukan
wawancara walaupun diruangan yang terbatas.
Wawancara  dengan  siswa  telah  diberi  waktu  secara    khusus  oleh  Ahmad SofwanS.Pd.;  dan  Sapto  Ari,  S.Pd.,  untuk  wawancara  dengan  siswa  yaitu  pada
tanggal  22,23,30  Maret  dan  1  April  tahun  2013.  Wawancara  penulis  lakukan diwaktu-waktu  senggang  dan  di  moment  tertentu.  Wawancara  dilakukan  di  sela-
sela  jam  istirahat  dan  pada  saat  jam  kosong  juga  penulis  lakukan  ketika melaksanakan  penelitian  ini.Ketika  ada  kegitan  kebersihan  kelas  juga  peneliti
memanfaatkan  untuk  melakukan  wawancara  karena  pada  saat  penelitian  ini berdekatan dengan pelaksanaan try out untuk siswa kelas XII. Jadi ketika longgar
siswa tidak merasa beban ketika harus menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan dan  terkadang  dilakukan  di  teras  kelas  yang  rindang  karena  banyak  pohon
disekitarnya. 3.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi dalam penelitian ini juga penulis lakukan, penulis akan
mengambil  atau  menguntip  dokumen  yang  berhubungan  dengan  mata  pelajaran sejarah  sebagai  salah  satu  cara  internalisasi  nilai-nilai  pendidikan  karakter
sehingga data tersebut dapat digunakan untuk mendukung kelengkapan data yang ada  pada  peneliti.  Pengambilan  dokumentasi  dilaksanakan  ketika  masih  dalam
observasi  penelitian  hingga  pelaksanaan  penelitian  itu  sendiri.  Pengambilan dokumentasi dilakukan diantara tanggal 22 Maret sampai 1 April tahun 2013.
G. Teknik Cuplikan