dan  kepentingan  umum,  3  Menghargai  karya  dan  prestasi  orang  lain:  Sikap dan  tindakan  yang  mendorong  dirinya  untuk  menghasilkan  sesuatu  yang
berguna bagi  masyarakat,  dan mengakui  dan menghormati keberhasilan orang lain,  4  Sopan-Santun:  Sifat  yang  halus  dan  baik  dari  sudut  pandang  tata
bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang, 6 Demokratis: Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang
lain. d.
Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan yaitu : 1 Peduli sosial dan lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada  lingkungan  alam  di  sekitarnya,  dan  mengembangkan  upaya-upaya  untuk memperbaiki  kerusakan  alam  yang  sudah  terjadi  dan  selalu  ingin  memberi
bantuan  bagi  orang  lain  dan  masyarakat  yang  membutuhkan,  2  Nilai kebangsaan:  Cara  berpikir,  bertindak,  dan  wawasan  yang  menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya, 3 Nasionalis:  Cara  berfikir,  bersikap  dan  berbuat  yang  menunjukkan  kesetiaan,
kepedulian,  dan  penghargaan  yang  tinggi  terhadap  bahasa,  lingkungan  fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya, 4 Menghargai keberagaman:
Sikap memberikan respek atau hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.
3. Pengembangan Pendidikan Berkarakter dan Pembelajaran
Pendidikan Karakter yang dirancang Puskur 2010 berbeda dari pendekatan yang  pernah  dilakukan  dalam  kurikulum  sebelumnya.  Pendidikan  karakter  tidak
dilakukan  dalam  kurikulum  sebelumnya.  Pendidikan  karakter  tidak  diajarkan
sebagai  sebuah  mata  pelajaran  dan  juga  bukan  sebuah  konten  yang  dipelajari untuk  pengembangan  kemampuan  kognitif.  Materi  pendidikan  karakter  adalah
nilai  dan  pengembangannya  diarahkan  ke  kemampuan  afektif  menerima, merespon, menilai, mengorganisasi, dan karakterisasi. Sesuai dengan sifat materi
afektif maka nilai-nilai  dalam pendidikan karakter tidak diajarkan atau ditransfer tetapi  ditumbuhkan  inculcate  pada  diri  peserta  didik  bersamaan  dengan  waktu
mereka belajar suatu pokok bahasan Hasan,2011. Lickona  mengembangkan  sebelas  prinsip  pendidikan  karakter  dalam
bukunya eleven principles of effective character education. Berikut adalah sebelas prinsip  pendidikan  karakter  menurut  Lickona.  1  Sekolah  hendaknya
mempromosikan  nilai-nilai  etik  pokok  dan  pendukung  yang  akan  digunakan sebagai pondasi pendidikan karakter, 2 Karakter hendaknya secara komprehensif
meliputi  pemikiran,  perasaan  dan  tingkah  laku,    3  Menggunakan  pendekatan yang komprehensif intensional dan proaktif terhadap pengembangan karakter, 4
Menciptakan  sekolah  sebagai  komunitas  yang  saling  memperhatikan,  5 Memberikan  kesempatan  pada  siswa  untuk  mengembangkan  tindakan,  6
Memasukan kurikulum akademik yang menantang dan berarti yang menghormati semua  pembelajar,  mengembangkan  karakter  mereka  dan  membantu  mereka
mencapai  kesuksesan,  7  Berusaha  menanamkan  motivasi  dalam  diri  siswa,  8 Melibatkan  staff  sekolah  sebagai  komunitas  belajar  dan  komunitas  moral  yang
memiliki  tanggung  jawab  untuk  pendidikan  karakter  dan  berusaha  menanamkan komitmen  mereka  pada  nilai-nilai  yang  digunakan  untuk  menuntun  siswa,  9
Menanamkan  moral  leadership  dan  dukungan  lebih  luas  terhadap  inisiatif
pendidikan  karakter,  10  Melibatkan  keluarga  dan  masyarakat  sebagai  partner dalam  pendidikan  karakter,  11  Mengevaluasi  karakter  sekolah  dan  staf  sekolah
apakah  mereka  sudah  menjadi  pendidik  karakter  yang  baik,  dan  sejauh  mana siswa memanifestasikan karakter itu dalam kehidupan mereka.
Hasan  2011  menjelaskan  ada  strategi  yang  dapat  dilakukan  untuk mengembangkan  pendidikan  karakter  dalam  pembelajaran  adalah  Integrasi  nilai
pendidikan  karakter  dalam  kurikulum.  Pengintegrasian  atau  mungkin  lebih  tepat “alignment” adalah suatu proses memperkaya mata pelajaran atau kuliah sedang
dilaksanakan  dengan  nilai  dalam  pendidikan  karakter.  Proses  tersebut  dilakukan melalui  langkah-langkah  berikut:  1  Memasukan  nilai  terpilih  dari  pendidikan
karakter  keterampilan  dalam  silabus,  2  Memasukan  nilai  pendidikan  karakter dalam  rencana  pelaksanaan  pembelajaran  RPP  yang  dikembangkan,  3
Melaksanakan  pembelajaran  sesuai  dengan  RPP  dengan  memperhatikan  proses pembelajaran  untuk  penguasaan  keterampilan  dan  internalisasi  nilai,  5
Melaksanakan penilaian hasil belajar. Adapun  hal-hal  yang  perlu  diperhatikan  oleh  guru  dalam  melaksanakan
penanaman nilai-nilai pendidikan karater agar berjalan maksimal yakni: Pertama, dimungkinkan  terjadi  penggabungan  kompetensi  dasar  lintas  semester.  Kedua,
kegiatan  inti  ditekankan  kepada  kemampuan  kognisi  dan  mempraktikkan  nilai- nilai  afektif  pendidikan  karakter.  Ketiga,  tema-tema  yang  dipilih  disesuaikan
dengan  karakteristik  siswa,  minat,  lingkungan  dan  daerah  setempat.  Keempat, kegiatan  belajar-mengajar  tertuju  pada  penguasaan  target  attainment  target
kompetensi dan karakter  secara bersamaan Sahlan, Asmaun  Angga Teguh P, 2012:136-137.
C. Pembelajaran Sejarah