Aspek didaktik Kelayakan LKS

44 Analisis angket uji kelayakan menunjukkan model LKS yang dikembangkan termasuk kriteria sangat layak. Analisis dari aspek didaktik, konstruksi dan teknik menunjukkan kriteria sangat layak.

4.2.1 Aspek didaktik

Aspek didaktik memperoleh kriteria sangat layak, karena LKS berisi penerapan proses inkuiri berpikir ilmiah melalui kegiatan eksperimen yang dituntun oleh pertanyaan-pertanyaan pemandu sehingga siswa dapat menemukan konsep sendiri dan mengambil kesimpulan. Setiap sub topik pada LKS berisi pengintegrasian karakter pada petunjuk kerja dan kegiatan eksperimen. Pengintegrasian pendidikan karakter pada LKS melalui pemberian pengetahuan moral yang baik, meresapi nilai yang baik, dan perilaku yang baik melalui petunjuk dan kegiatan eksperimen. Hal ini sesuai dengan Kemendiknas 2011: 1 bahwa pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan yang baik moral knowing, akan tetapi juga merasakan dengan baik atau loving good moral feeling, dan perilaku yang baik moral action. Selain penerapan proses inkuiri dan pengintegrasian karakter, LKS juga berisi materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk kelas VIII SMP. LKS yang dikembangkan disesuaikan dengan indikator materi yang telah ditetapkan dan perkembangan karaker disiplin dan rasa ingin tahu. Hal ini sesuai dengan Depdiknas 2006:6 yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan antara pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip relevansi 45 diterapkan pada desain awal LKS, yaitu menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada materi getaran dan gelombang kelas VIII SMP. Hal ini bermanfaat pada tahap berikutnya yaitu penjabaran indikator dan perumusan materi agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar KTSP. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Hal ini diterapkan pada penyusunan materi LKS yaitu getaran dan gelombang yang menjelaskan fakta, konsep, prinsip dan ketrampilan. Pembelajaran fakta disajikan melalui benda-benda konkret yang ada di alam sekitar melalui gambar. Pada LKS yang dikembangkan Pembelajaran fakta berupa gambar peristiwa getaran dan gelombang pada kehidupan sehari-hari. Pembelajaran konsep disajikan melalui identifikasi objek alam yang dipelajari. Pada LKS ini pembelajaran konsep berupa identifikasi permasalahan getaran dan gelombang dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran prinsip dijelaskan dengan menunjukkan teori atau hukum yang berlaku yang berupa info sains. Sedangkan pembelajaran keterampilan disajikan melalui bentuk percobaan sederhana. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, atau banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. Materi yang disajikan, disusun secara ringan dan sederhana melalui kegiatan eksperimen agar siswa aktif dan tidak merasa bosan dengan pembelajaran. Pada bagian akhir LKS terdapat soal evaluasi sejumlah 20 soal 46 berbentuk pilihan ganda dan 6 soal essay. Tujuan pemberian soal evaluasi adalah untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi getaran dan gelombang setelah menggunakan model LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan. Hal itu sesuai dengan Depdiknas 2008: 38 yang menyatakan bahwa bahan ajar yang baik dilengkapi ilustrasi dan tugas atau latihan serta aktivitas lain yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi dan kompetensi yang dipelajari. Penjabaran diatas sesuai pendapat Darmodjo et. al 1992, menyatakan bahwa aspek didaktik berarti Lembar Kerja Siswa LKS mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar dan harus memenuhi persyaratan didaktik yang berarti harus mengikuti asas-asas belajar mengajar efektif. Pembelajaran disini efektif karena siswa berinteraksi langsung antara indera, obyek dan lingkungan belajar melalui permasalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman langsung akan mengembangkan kompetensi siswa. Hal ini juga sesuai dengan pendapat bahwa siswa akan lebih mudah menerima pelajaran jika materi yang disampaikan melalui pengalaman langsung karena lebih mudah diingat dan bermakna Yulianti Wiyanto, 2009: 1-3.

4.2.2 Aspek konstruksi

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI KALOR UNTUK SISWA KELAS VII SMP RSBI

5 17 189

PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI BERBANTUAN KOMIK SAINS UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA

1 25 167

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERMUATAN PHYSICS GAME UNTUK MENGEMBANGKAN AKTIVITAS DAN KARAKTER SISWA SMP RSBI KELAS VII

0 23 197

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN MENGEMBANGKAN NILAI KARAKTER SISWA SMP

0 14 175

PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TEMA “TEKANAN DALAM SISTEM PERNAPASAN MANUSIA” UNTUK MENINGKATKAN ORAL ACTIVITIES DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP.

0 0 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENGEMBANGKAN KARAKTER KREATIVITAS SISWA PADA MATERI GAYA KELAS VIII SMP.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA -

0 0 73

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI LINGKARAN

1 82 9

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI DENGAN BERORIENTASI KEMANDIRIAN BELAJAR MATERI BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian - PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI DENGAN BERORIENTASI KEMANDIRIAN BELAJAR MATERI BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS VIII SMP - repository perpustakaan

0 0 15