112 mencerminkan pondok pesantren yang sangat kental dengan unsur
islam namun tidak meninggalkan kesan modern.
Gambar 4.14 Pondok Pesantren Modern Gontor
Sumber : Gontor.co.id
Selain itu fasad bangunan juga harus dilengkapi dengan desain yang dapat mengantisipasi iklim tropis di Indonesia. Seperti adanya beranda
dan balkon serta pelindung sinar radiasi matahari berupa tritisan.
4.5.2 Massa Bangunan
Massa bangunan untuk pondok pesantren ini terdiri dari beberapa massa yang disesuaikan dengan kelompok kegiatan masing-masing.
Massa bangunan pondok pesantren ini terdiri dari : a. Bangunan utama yang terdiri dari masjid, sekolah dan juga asrama.
b. Bangunan pengelola yang terdiri dari bangunan untuk pengelola sekolah dan pengelola pondok pesantren.
c. Bangunan penunjang berupa fasilitas untuk mendukung kegiatan utama yang ada di dalam pondok pesantren
d. Bangunan servis Pola yang akan diterapkan dalam perancangan massa bangunan
pondok pesantren ini adalah : a. Menghargai landscape ilmiah yang ada di sekitar tapak sebagai
respon dari iklim tropis yang ada di Indonesia b. Menyesuaikan dengan bentuk tapak, dan didesain terhadap
penggunaan bentuk dan sumbu jalan untuk menentukan orientasi bangunan.
c. Memperhatikan orientasi arah dalam meletakkan massa bangunan dan mencegah panas dengan pola bangunan kearah utara-selatan.
113 d. Memperhatikan lebar bangunan agar cross ventilation dapat
dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. e. Penempatan massa bangunan memperhatikan jarak yang cukup
antar bangunan agar dapat tercipta sirkulasi udara yang maksimal antar bangunan satu dan lainnya.
f. Memisahkan massa bangunan berdasarkan zona, yaitu zona kegiatan utama, penunjang, pengelola dan servis.
Yang tidak kalah penting adalah pemanfaatan daerah hijau untuk memperbaiki iklim mikro di lingkungan pondok pesantren modern ini
agar menjadi pelindung dari panas dan menciptakan lingkungan pondok yang nyaman dengan suhu yang bersahabat.
4.5.3 Pendekatan Penekanan Arsitektur Tropis
Desain arsitektur tropis merupakan respon dari iklim tropis sebagai acuan desain dalam merancang bangunan. Penerapan prinsip-prinsip
desain menurut pendekatan arsitektur tropis pada bangunan pondok pesantren modern diharapkan dapat menjadikan bangunan pondok
pesantren ini nyaman untuk dijadikan tempat untuk menuntut ilmu, mempelajari agama secara lebih dalam dan juga sebagai tempat
tinggal. Berikut beberapa prinsip arsitektur tropis modern yang akan diterapkan
pada bangunan pondok pesantren : a. Bangunan berorientsi ke arah utara dan selatan agar dapat
mengurangi panas pada bangunan. hal ini erat kaitannya dengan arah angin
b. Sekitar bangunan terdapat vegetasi Fungsi vegetasi yang sangat penting dalam mendinginkan
bangunan merupakan salah satu alasan mengapa vegetasi harus terdapat di sekitar bangunan. Selain itu fungsi vegetasi sebagai
penyaring debu dan pasir dan dapat menjadi pembayangan dapat mengurangi bangunan dari radiasi matahari langsung yang terik.
c. Mengantisipasi radiasi matahari dan sinar yang tinggi pada bangunan. untuk melindungi bangunan dari matahari dapat
dilakukan dengan :
114 1. Vegetasi
2. Memberikan kaca pelindung matahari pada bukaan-bukaan 3. Adanya overstek pada bangunan.
Overstek berfungsi sebagai pelindung pada bangunan terhadap panas matahari maupun hujan.
d. Memaksimalkan penggunaan cross ventilation Ventilasi alami dapat diartikan sebagai ruang terbuka tanpa atap
yang dapat diartikan sebagai ruang terbuka atau open space, merupakan salah satu cara agar penghawaan dan pencahayaan
alami dapat masuk ke dalam bangunan. Cross-ventilation atau ventilasi silang terjadi ketika udara mengalir
di antara dua sisi selubung bangunan, melalui angin yang disebabkan karena perbedaan tekanan antara keduanya. Ventilasi
silang dapat memperbaiki iklim ruangan karena udara yang bergerak dapat menghasilkan angin yang dapat menurunkan
temperature ruangan.
Gambar 4.15 Cross Ventilation
Sumber : Bangunan Tropis 1980
115
BAB V LANDASAN KONSEP PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN BANGUNAN
5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
Pondok pesantren modern kejuruan khusus wanita merupakan sebuah institusi yang di dalamnya terdapat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
SMK, asrama untuk tempat tinggal para santri, serta masjid untuk sarana peribadatan bagi seluruh penghuni pondok pesantren. Untuk mendukung
seluruh kegiatan yang ada di dalam pondok pesantren sehingga dapat menunjang perkembangan santri yang belajar di pondok pesantren maupun
penghuni lain seperti guru serta pengelola, pondok pesantren harus didukung dengan fasilitas-fasilitas yang memadahi. Seperti fasilitas ruang
praktik untuk mendukung pembelajaran program keahlian tata boga, tata busana dan tata kecantikan yang ada di pondok pesantren ini. Serta fasilitas
pendukung lain seperti ruang ekstrakulikuler serta ruang luar yang dapat digunakan untuk mengembangkan bakat santri pondok pesantren.
Pondok pesantren ini juga didukung dengan sistem kurikulum yang menggabungkan antara kurikulum dari Kementrian Pendidikan untuk
mendukung sekolah menengah kejuruan dan Kementrian Agama untuk mendukung pembelajaran agama islam yang ada di pondok pesantren.
5.2 Konsep Tapak 5.2.1 Lokasi Tapak
Lokasi tapak terletak Jalan Seokarno-Hatta kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Lokasi tersebut merupakan “kota santri” di
Kabupaten Kendal karena banyaknya jumlah pondok pesantren dan
sejarah islam yang melekat pada kecamatan Kaliwungu. Dengan luas tapak ± 3 Ha serta kondisi tapak yang realtif datar dan didukung oleh
aksesibilitas yang mudah karena tapak berbatasan langsung dengan jalan raya Semarang
– Kendal sehingga tapak ini sangat cocok untuk pembangunan pondok pesantren.
Lokasi tapak termasuk ke dalam SWP II Kabupaten Kendal dengan bebeapa peraturan yang harus diikuti yaitu jenis bangunan dan