102
Gambar 4.5 Down Feed Distribution
Sumber : Analisa 2015
b. Sistem Jaringan Air Kotor Air buangan ada tiga jenis, yaitu :
1. Air kotor dari pengguna bangunan yang berasal dari lavatory dapat disaring dan diolah menggunakan saluran pengolahan
limbah atau sawage treatment. 2. Air hujan yang jatuh keatap bangunan atau tapak bangunan
dapat dibuang ke saluran kota. 3. Air kotor yang berasal dari laboratorium terlebih dahulu masuk
ke dalam water treatment sebelum dibuang ke dalam saluran kota.
Gambar 4.x Sistem jaringan Air Kotor
Sumber : Analisa 2015
c. Sistem EnergiListrik Bangunan
Jaringan listrik diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penunjang kegiatan belajar, sebagai sumber penerangan buatan, pompa, AC
dan peralatan mekanikal elektrikal lainnya. Sumber tenaga listrik yang digunakan dalam bangunan adalah PLN dengan generator
set sebagai sumber listrik cadangan dalam keadaan darurat. Generator set ini menggunakan diatur menggunakan sistem
automatic switch yang berfungsi secara otomatis akan menghidupkan genset pada saat jaringan listrik PLN mengalami
pemadaman sengan delay sekitar 10 detik. Agar getaran yang ditimbulkan oleh genset tidak mengganggu aktivitas pada
103 bangunan maka letak ruang generator akan dipisahkan dari
bangunan utama atau mengguanakan peredam suara dan peredam getaran.
d. Sistem Transportasi Vertikal
Bangunan yang memiliki lebih dari 1 lantai, maka alternatif sistem transportasi vertical yang digunakan untuk menghubungkan antara
lantai satu dan lantai lainnya menggunakan : 1. Tangga dapat digunakan saat alat tranportasi lainnya tidak
berfungsi, dan sangat berguna bagi sarana penyelamatan diri dari bahaya kebakaran. Beberapa kelebihan dari alat
transportasi vertical ini adalah murah dan perawatannya mudah.
2. Escalator dan lift adalah alat transportasi vertical pada bangunan yang pengoperasiannya menggunakan mesin. Oleh
karena itu sistem ini memiliki kelebihan dalam hal kecepatan dibandingkan dengan sistem trasnportasi lain, namun tentu saja
sistem yang menggunakan tenaga mesin mempunyai kekurangan yaitu saat listrik mati makan sistem ini juga tidak
adapat digunakan. 3. Ram dapat digunakan sebagai alat tranportasi yang terletak di
dalam bangunan maupun di dalam bangunan. e. Sistem Komunikasi
Berdasarkan penggunaannya,
sistem komunikasi
dapat dibedakann menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah sistem komunikasi yang terjadi di dalam satu bangunan. Alat komunikasi internal antara lain
intercom, handy talky untuk pengguna invidu dua arah . Serta speakersound system dan Local Area Network LAN yang
merupakan sistem komunikasi data berkecapatan tinggi untuk pertukaran informasi mengingat banyaknya kelompok kegiatan
pada bangunann pondok pesantren ini.
2. Komunasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah sistem komunikasi yang terjadi
104 dari dan ke luar bangunan. Alat komunikasi eksternal antara
lain telepon, faximile, internet, PABX untuk mengontrol hubungan komunikasi keluar dan masuk yang ada di dalam
bangunan. f. Sistem Pembuangan Sampah.
Sistem pembuangan sampah yang dapat digunakan dalam sebuah bangunan gedung adalah dengan pengelompokkan jenis
sampah, yaitu sampah basah dan sampah kering yang kemudian ditampung dalam bak sementara yang selanjutnya dibuang ke
TPA kota melalui kendaraan pengangkut sampah. g. Sistem Pemadam Kebakaran
Pencegahan akan bahaya kebakaran pada bangunan gedung merupakan hal yang sangat penting. Sebagai tanda untuk
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dibedakan menjadi dua maca, yaitu :
1. Pendeteksi kebakaran a Heat detector, yaitu alat untuk mendeteksi panas dalam
ruangan. Apabila panas suhu dalam ruangan telah melampaui ambang 57
O
C, maka heat detector akan mengirimkan sinyal tanda bahaya di papan kontrol di ruang
kontrol engineering. b Smoke Detector, yaitu alat pendeteksi asap dalam ruangan.
Apabila asap yang ada di dalam ruangan melampaui konsentrasi kepekatan yang disyaratkan maka smoke
detector akan mengirimkan sinyal ke papan kontrol di ruang panel.
c Manual Alarm, yaitu berupa tombol bunyi tanda bahaya. Apabila terdapat tanda-tanda kebakaran terjadi kebakaran,
tombol dapat ditekan untuk membunyikan tanda bahaya.
2. Penanggulangan Kebakaran
a Sprinkler yaitu alat pemadam kebakaran otomatis, yang bekerja karena pengaruh panas dalam ruangan. Panas
suhu ruangan yang telah melampaui ambang akan dapat melelehkan penutup spuyer ozle, sehingga air dapat
105 menyembur keluar untuk memadamkan api. Air sprinkler
berasal dari roof reservoir yang dialirkan dengan prinsip gravitasi atau air dapat berasal dari ground reservoir yang
dialirkan dengan pompa secara langsung. b Hydrant Box, yaitu berupa selang yang tergulung rapi dalam
box. Panjang selang maksimum 25 m dan diletakkan pada tempat-tempat tertentu di dalam bangunan. Selang akan
dapat mengalirkan air setelah kran valve dibuka. c Fire
Extinguisher, alat
pemadam kebakaran
yang menggunakan bahan kimia karbondioksida dalam bentuk
cairan berbusa sebagai bahan pemadamnya. Alat ini bisa dijinjing portable dan tidak dihubungkan dengan sistem
jaringan. Biasa diletakkan ditempat-tempat yang strategis. d Hydrant Pile, yaitu tiang hydrant yang diletakkan diluar
bangunan. Hydrant pile dapat dipakai untuk memadamkan api kebakaran dari luar dengan menggunakan selang. Air
hydrant box dan hydrant pile berasal dari ground reservoir yang dialirkan secara langsung oleh pompa. Dalam keadaan
tertentu, air kolam renang bisa dialirkan ke hydrant.
h. Sistem Penangkal Petir