Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Model Pembelajaran Ekspositori

mempunyai indikator ketercapaian masing-masing.Pada penelitian ini penilaian yang dilakukan adalah dengan menggunakan indikator pada setiap tahap kemampuan berpikir kritis.Seorang siswa dikatakan dapat berpikir kritis dengan baik apabila memenuhi kriteria penilaian sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis.

2.4. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Kata “meningkatkan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja dengan artinya adalah 1 menaikkan derajat, taraf, dsb; mempertinggi; memperhebat produksi dsb; 2 mengangkat diri; memegahkan diri. Menurut Moeliono sebagaimana dikutip oleh Sawiwati 2009 menyatakan bahwa peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik. Pada penelitian ini meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah menaikkan kapasitas seorang individu untuk berpikir secara kritis dalam menyelesaikan suatu masalah dalam soal matematika.

2.5. Model Pembelajaran Ekspositori

Pembelajaran ekspositori merupakan kegiatan mengajar yang berpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan terperinci tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pembelajaran ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pada siswa Dimyati, 2002.Pada pembelajaran ekspositori guru lebih aktif terhadap pembelajaran dimana guru menyampaikan materi secara langsung kepada peserta didik. Pembelajaran ekspositori juga dijelaskan oleh Wina 2006 bahwa pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori yaitu 1 dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal; 2 materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi; 3 tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Prinsip –prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut. a. Berorientasi pada tujuan Walaupun penyampaian materi merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran; justru itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. b. Prinsip komunikasi Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan. Sistem komunikasi dikatakan efektif manakala pesan itu dapat mudah ditangkap oleh penerima pesan secara utuh; dan sebaliknya, sistem komunikasi dikatakan tidak efektif manakala penerima pesan tidak dapat menangkap pesan itu dapat terjadi oleh berbagai gangguan noise yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. c. Prinsip kesiapan Dalam teori belajar koneksionisme “kesiapan” merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari hokum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan. d. Prinsip berkelanjutan Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Keunggulan dan kelemahan pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut. a Keunggulan: guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, siswa dapat melihat atau mengobservasi selain mendengarkan dari penuturan guru, bisa digunakan dengan jumlah siswa dalam kelas yang banyak. b Kelemahan: hanya dapat dilakukan untuk siswa yang mempunyai kemampuan menyimak dan mendengarkan dengan baik, tidak dapat dilakukan untuk siswa yang mempunyai kemampuan menyimak dan mendengarkan dengan baik, tidak dapat melayani perbedaan baik kemampuan, pengetahuan, minat dan bakat serta perbedaan yang lain, sulit mengembangkan kemampuan komunikasi siswa, keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan guru. Langkah-langkah sintaks pembelajaran ekspositori dapat dilihat dalam Tabel 2.1.berikut. Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Ekspositori Tahap Prosedur Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 1 Pendahuluan Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi, mengarahkan perhatian siswa. Siswa memperhatikan dan mendengarkan informasi guru. 2 Penyajian materi Guru menyampaikan materi dengan ceramah dan Tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lainnya untuk memperjelas materi yang disajikan. Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang dianggap penting, dan menanyakan materi yang kurang jelas atau belum dipahami. 3 Latihan Terbimbing Guru memberikan bahan latihan soal soal-soal latihan. Latihan soal ada yang dilakukan secara individu dan ada pula secara berkelompok. Siswa mengerjakan latihan. Guru memonitor latihan siswa, memberikan umpan balik, mengajarkan kembali bila diperlukan, dan melanjutkan latihan terbimbing, hingga siswa dianggap menguasai materi. 4 penutup Guru merangkum materi pembelajaran 5 Latihan Mandiri Guru kembali memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri. Siswa mencatat tugas atau latihan. Tugas atau latihan dapat dikerjakan di kelas atau di rumah tanpa bantuan guru. Guru melakukan pengecekan untuk pemahaman dan memberikan umpan balik, bila tugas dikerjakan di kelas. Umpan balik diberikan pada pertemuan berikutnya bila tugas dikerjakan di rumah. 6 penilaian Guru melakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah dipelajari.

2.6. Kriteria Ketuntasan Minimal