Bagian Awal Bagian Isi Bagian Akhir

1.5.5. Pembelajaran Ekspositori

Pembelajaran ekspositori merupakan kegiatan mengajar yang berpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan terperinci tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pembelajaran ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pada siswa Dimyati, 2002.Pada pembelajaran ekspositori guru lebih aktif terhadap pembelajaran dimana guru menyampaikan materi secara langsung kepada peserta didik. 1.5.6. Kriteria Ketuntasan Minimal Ketuntasan belajar adalah kriteria dan mekanisme penetapan ketuntasan minimal per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah.Pembelajaran dikatakan tuntas belajar secara individu apabila rata-rata kelas tersebut mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM yakni 75, sedangkan dikatakan tuntas secara klasikal apabila sekurang-kurangnya 75 dari jumlah yang ada dikelas tersebut telah tuntas belajar secara individu.

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam penulisan skripsi dilakukan secara sistematis dengan terbagi menjadi beberapa bagian dan bab sebagai berikut.

1.6.1. Bagian Awal

Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

1.6.2. Bagian Isi

Bagian isi adalah bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB 1 : Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi. BAB 2 : Tinjauan pustaka berisi landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis. BAB 3 : Metode penelitian berisi jenis penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, desain penelitian, instrumen penelitian, analisis instrumen, dan analisis data. BAB 4 : Hasil penelitian dan pembahasan. BAB 5 : Penutup berisi simpulan dan saran.

1.6.3. Bagian Akhir

Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran. 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Belajar

Setiap individu manusia mempunyai kewajiban untuk dapat mengembangkan kemampuan diri dalam berbagai hal. Seperti sejak dilahirkannya anak manusia harus melalui proses yang namanya belajar sehingga dapat menjadikan diri menjadi individu yang mampu untuk bersaing dalam dunia sosial. Proses belajar individu mempunyai waktu yang tidak terbatas dan akan selalu berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi dan kehidupan. Belajar adalah suatu proses yang berlangsung didalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap dan berbuat Gulo, 2002. Selain itu Rifa’i 2012: 66 juga menjelaskan bahwa belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dan dikerjakan oleh seseorang. Menurut Freire sebagaimana dikutip oleh Suyatno 2009 membagi kesadaran manusia dalam belajar kedalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah kesadaran magis yakni kesadaran yang tidak mampu mengetahui antara faktor satu dengan faktor lainnya, kelompok kedua adalah kesadaran naif yakni melihat aspek manusia menjadi penyebab masalah yang berkembang di masyarakat, dan kelompok ketiga disebut dengan kesadaran kritis kesadaran ini lebih melihat sistem dan struktur sebagai sumber masalah. Paradigma kritis dalam