lihat Lampiran 6. Secara keseluruhan konselor SMA Negeri se-Kabupaten Cilacap pada deskriptor ini berada pada kriteria sedang dengan rata-rata 65.75.
Hal ini berarti konselor SMA Negeri se-Kabupaten Cilacap masih kurang mampu memahami langkah pelayanan peminatan menyeluruh dalam kurikulum 2013.
Dengan demikian konselor harus banyak mempelajari tentang langkah pelayanan peminatan menyeluruh dalam kurikulum 2013, agar pelaksanaannya bisa lebih
baik.
4.1.3 Hasil Analisis Kualitatif
Wawancara merupakan alat pendukung untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini, wawancara
dilakukan terhadap tujuh konselor SMA se-Kabupaten Cilacap. Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan mengenai tingkat pemahaman konselor
terhadap implementasi bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013 di SMA se-Kabupaten Cilacap dengan fokus tentang pemahaman konselor terhadap
langkah pokok pelayanan peminatan diperoleh gambaran sebagai berikut: Pemahaman konselor terhadap langkah pertama yaitu pengumpulan data ,
diperoleh gambaran bahwa ada beberapa konselor yang masih belum memahami betul tentang pengumpulan data untuk menentukan kelompok peminatan peserta
didik. Konselor hanya menggunakan teknik non tes yaitu bertupa dokumentasi dan wawancara, angket dan observasi masih belum dilakukan. Teknik tes seperti
tes psikologi juga belum dilaksanakan oleh semua SMA yang ada di Kabupaten Cilacap.
Pemahaman konselor terhadap langkah kedua yaitu informasi peminatan, diperoleh gambaran bahwa hampir semua konselor di SMA se-Kabupaten Cilacap
hanya memberikan informasi tentang peminatan peserta didik saat MOS. Konselor menjelaskan tentang pilihan peminatan yang akan dipilih dan jenjang
karir dengan memilih pilihan peminatan yang sudah dipilihnya. Pemahaman konselor terhadap langkah ketiga yaitu identifikasi dan
penetapan peminatan, diperoleh gambaran bahwa hampir seluruh konselor di SMA se-Kabupaten Cilacap cara mengidentifikasi dalam mempertimbangkan
penetapan pemianatan peserta didik menggunakan nilai raport dan wawancara, dan belum melihat potensi diri dan minat yang dimiliki peserta didik.
Pemahaman konselor terhadap langkah keempat yaitu penyesuaian, diperoleh gambaran bahwa konselor di SMA se-Kabupaten Cilacap apabila
peserta didik masih bimbang, ragu dan khawatir dengan peminatannya akan menanyakan alasan peserta didik masih ragu dan akan melakukan konseling
individu untuk membantu menyelesaikannya. Pemahaman konselor terhadap langkah kelima yaitu monitoring dan tindak
lanjut, diperoleh gambaran bahwa konselor di SMA se-Kabupaten Cilacap memonitoring kegiatan peserta didik dalam menjalani pilihan peminatan
kelompok mata pelajaran dengan berkolaborasi dengan wali kelas dan guru mata pelajaran.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman