pelayanan perlu dikerahkan secara terintegrasikan untuk terselenggarakannya pelayanan secara efektif dan efisien.
Dalam penyelenggaraan jenis layanan dan kegiatan pendukung itu strategi transformative dalam dinamika BMB3 benar-benar diaktifkan mengarah
dicapainya hasil layanan denagn UCA yang tepat dan mantap. Prinsip dan asas BK secara konsisten mewarnai seluruh suasana penyelenggaraan layanan dan
kegiatan pendukung yang dimaksudkan. Kelancaran jalannya BK yang dimaksudkan itu memerlukan manajemen
yang efektif dan efisien, baik manajemen untuk terlaksanakanya layanan bagi masing-masing materi layanan, maupun ketatalaksanaan keseluruhan pelayanan
BK pada satuan Unit kerja.
2.3.5 Implementasi Program Bimbingan dan Konseling
3.3.5.1 Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Pelayanan Bimbingan dan Konseling tentang arah peminatan merupakan upaya untuk membentuk siswa dalam memilih dan mendalami mata pelajaran
yang diikuti pada satuan pendidikan SDMI, SMPMTs, SMAMA dan SMK, memahami dan memilih arah pengembangan karir, dan menyiapkan diri serta
memilih pendidikan lanjutan sampai ke perguruan tinggi. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling BK upaya pelayanan arah peminatan ini merupakan
salah satu bentuk layanan penempatanpenyaluran Mungin Eddy Wibowo, 2013:7.
Kaidah dasar yang dinyatakan secara eksplsit dalam kurikulum 2013 yang berkaitan langsung dengan pelayanan bimbingan dan konseling adalah kaidah
peminatan. Peminatan dipahami sebagai upaya advokasi dan fasilitasi perkembangan peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara arahan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 Sisdiknas sehingga mencapai perkembangan optimum. Perkembangan
optimum bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimilikinya, melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan
yang memungkinkan peserta tidak mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap
dinamika kehidupan yang dihadapinya. Dengan demikian, peminatan adalah sebuah proses yang akan melibatkan serangkaian pengambilan pilihan dan
keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada di lingkungannya. Ditinjau dari konteks ini maka pelayanan
bimbingan dan konseling adalah “wilayah layanan yang bertujuan memandirikan individu yang normal dan sehat dalam mengarahkan perjalanan hidupnya melalui
pengambilan keputusan termasuk yang terkait dengan keperluan untuk memilih, meraih serta mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif
dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan.
Pelayanan arah Peminatan Siswa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan terintegrasi dalam program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada satuan
pendidikan, khususnya dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah. Artinya,
program pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang lengkap dan penuh harus memuat kegiatan pelayanan arah peminatan siswa.
Upaya ini mengacu kepada program pelaksanaan kurikulum, khususnya terkait dengan peminatan akademik, peminatan vokasional, peminatan pendalaman dan
lintas mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan. Program bimbingan dan konseling dengan pelayanan arah peminatan siswa sepenuhnya berada di bawah
tanggung jawab Konselor di setiap satuan pendidikan. Pelayanan Arah Peminatan Siswa merupakan kegiatan bimbingan dan
konseling yang amat penting dan menentukan kesuksesan dalam belajar, perkembangan dan masa depan masing-masing siswa. Untuk itu, pelaksanaannya
memerlukan Panduan Khusus tersendiri demi kelancaran dan ketepatannya. Hal ini terkait secara langsung dengan konstruk dan isi Kurikulum 2013 yang dapat
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi Mungin Eddy
Wibowo, 2013: 9. Dalam konstruk dan isinya Kurikulum Tahun 2013 mementingkan
terselenggaranya poses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif memberi ruang yang
cukup bagi prakarsa bagi kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Proses belajar yang dilakukan
dengan menggunakan pendekatan ilmiah scientific approach dengan penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk. Untuk itu, selain memuat isi kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran dan kegiatan lainnya, Kirukulum Tahun 2013
menyajikan kelompok mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan, dan mata pelajaran pilihan untuk pendidikan menengah yang diikuti peserta didik sepanjang
masa studi mereka. Kelompok mata pelajaran peminatan meliputi peminatan akademik, peminatan kejuruan, peminatan pendalaman dan lintas mata pelajaran
dan peminatan studi lanjut. Untuk SMAMA peminatan akademik meliputi: a.
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam b.
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial c.
Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya Konselor melalui pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa
dalam memenuhi Arah Peminatan Siswa sesuai dengan kemampuan dasar, bakat, minat dan kecenderungan umum pribadi masing-masing siswa. Pelayanan
bimbingan dan konseling untuk arah peminatan siswa memberikan kesempatan yang cukup luas bagi siswa untuk menempatkan diri pada jalur yang lebih tepat
dalam rangka penyelesaian studi secara terarah, sukses, dan jelas dalam arah pendidikan selanjutnya. Wilayah arah peminatan siswa ini, dalam keseluruhan
program pendidikan satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan bidang pelayanan bimbingan dan konseling yang menjadi wilayah tugas pokok Konselor
dalam kerangka keseluruhan program pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan. Dengan demikian, panduan khusus pelayanan bimbingan dan
konseling dalam bentuk Panduan Pelayanan Arah Peminatan Siswa merupakan bagian dari panduan umum pelayanan bimbingan dan konseling secara
menyeluruh. Penyelenggaraan Pelayanan Peminatan Siswa berada dalam wilayah
manajemen bimbingan dan konseling yang merupakan bagian integral dari manajemen pendidikan pada satuan pendidikan.
3.3.5.2 Tingkat dan Arah Peminatan