5 Langkah Kelima : Monotoring dan Tindak Lanjut
Konselor, Guru Mata pelajaran, dan Guru Wali Kelas secara berkolaborasi melakukan monitoring kegiatan peserta didik secara keseluruhan
dalam menjalani program pendidikan yang diikutinya, khususnya berkenaan dengan pilihan peminatan kelompok mata pelajaran, peminatan lintas mata
pelajaran, dan peminatan pendalaman materi mata pelajaran. Perkembangan dan berbagai permasalahan peserta didik di dalam mengikuti program pendidikan di
sekolahmadrasah perlu diantisipasi, dievaluasi dan ditindaklanjuti melalui pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat.
3.3.5.5 Pelayanan Peminatan Menyeluruh
Pelayanan peminatan peserta didik secara menyeluruh melibatkan berbagai unsur, yaitu peserta didik sendiri yang pada dirinya terkait langsung arah dan
obyek peminatan, jenis layanan dan kegiatan pendukung yang dilakukan oleh konselor dan pihak-pihak lain terkait, melalui strategi pembahasan yang cukup
mendalam dengan dinamika BMB3, yang akhirnya diperoleh pilihan dan penetapan peminatan dengan kriteria UCA yang jelas dan mantap. Kelima
langkah pelayanan tersebut terdahulu merupakan tahap-tahap pelaksanaan dengan muatan unsur-unsur yang dimaksudkan itu.
2.3.6 Pemahaman Konselor Terhadap Implementasi Bimbingan dan
Konseling Dalam Kurikulum 2013
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti, mengingat, memperoleh makna dari pengetahuan atau informasi yang diperoleh kemudian
dapat menjelaskan apa yang dipahami dengan baik
Konselor atau guru BK adalah tenaga pendidik profesional dalam bidang bimbingan dan konseling dengan tugas melaksanakan layanan bimbingan dan
konseling yaitu mendidik, membimbing, dan mengembangkan kemampuan peserta didik siswa dalam memecahkan permasalahan yang dialami dan segala
potensi melalui layanan bimbingan dan konseling. Maka pemahaman konselor adalah kemampuan seseorang tenaga
profesional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan dan konseling untuk
mengerti, mengingat, memperoleh makna dari pengetahuan atau informasi yang diperoleh kemudian dapat menjelaskan apa yang dipahami dengan baik.
Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara
yang produktif, kreatif, inovativ dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum
merupakan metode untuk dapat membawa insan indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga
negara yang produktif, kreatif, inovativ dan afektif. Kurikulum 2013 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan minat,
atas dasar prinsip perbedaan kemampuan peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan dalam sikap, ketrampilan dan
pengetahuan, beragam program sesuai dengan minat peserta didik dan beragam pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan awal dan minat peserta didik.
Kurikulum 2013 lebih sensitif dan respek terhadap perbedaan kemampuan kecepatan belajar peserta didik, dan untuk SMAMA dan SMK memberikan
peluang yang lebih terbuka kepada peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang diminati, mendalami materi mata pelajaran dan mengembnagkan berbagai
potensi yang dimilikinya secara fleksibel sesuai dengan kemampuan dasar umum kecerdasan, bakat, minat dan karakteristik kepribadian.
Jadi pemahaman konselor terhadap implementasi bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013 adalah seseorang tenaga profesional yang memperoleh
pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan dan konseling untuk mengerti, mengingat, memperoleh
makna dari pengetahuan atau informasi yang diperoleh kemudian dapat menjelaskan apa yang dipahami dengan baik tentang pelaksanaan kurikulum 2013
khususnya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Dalam rangka implementasi kurikulum 2013 yang mengamanatkan adanya
peminatan peserta didik pada kelompok mata pelajaran, lintas mata pelajaran, dan pendalaman mata pelajaran maka diperlukan adanya pelayanan bimbingan dan
konseling yang dilakukan oleh guru BK atau konselor. Kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih luas demikian itu diisi dengan pelayanan bimbingan dan
konseling peminatan yang membesarkan pendirian peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, minat mereka masing-masing. demikian pelayanan bimbingan dan
konseling memberikan pelayanan peminatan peserta didik dengan sungguh- sungguh.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan adanya pendidikan dan latihan guru BK atau konselor agar memperoleh pemahaman tentang kurikulum
2013. Ini dimaksudkan agar guru BK atau konselor harus bisa menjalankan peran dan fungsinya terkait dengan pelayanan peminatan peserta didik dalam bimbingan
dan konseling sehingga peserta didik akan mampu memilih dan menetapkan kelompok mata pelajaran yang diminati sesuai dengan potensi dirinya. Kesesuaian
dalam memilih dan menetapkan kelompok mata pelajaran yang diminatinya akan membantu dalam proses belajar dan keberhasilan belajar yang dijalaninya.
60
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Keberhasilan suatu penelitian banyak ditentukan oleh metode penelitian yang digunakan.
Ketepatan metode akan mengatur arah dan proses dalam upaya
pencapaian tujuan penelitian. Oleh karena itu metode penelitian mempunyai peran penting dalam menentukan kualitas hasil penelitian.
Dalam metode penelitian ini terdapat beberapa hal yang akan menentukan langkah-langkah pelaksanaan penelitian agar kegiatan dapat berjalan dengan
lancar dan sistematis. Adapun langkah-langkah yang harus ditentukan adalah jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, metode
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian adalah salah satu kegiatan ilmiah, yang dilakukan dengan cara yang sistematis dan mengikuti aturan-aturan metodologi. Jenis dalam penelitian
adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Menurut Singarimbun 2006: 4, penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial
tertentu, Pendekatan deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik
mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu Azwar, 2004:7.