67
alternative jawaban “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”. Berikut rumus yang digunakan :
P = x 100
Anas Sudijono, 2009:58 Keterangan :
P : Prosentase skor yang diperoleh f : Skor yang diperoleh
N : Skor Maksimal
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil jika:
1. Indikator keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK
melalui pembalajaran kontekstual tipe learning community apabila pencapaian rata-rata kelas sekurang-kurangnya 75, dan ketuntasan belajar 80 dari jumlah
25 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Batang. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran TIK SMP Negeri 8 Batang adalah
70. 2.
Adanya peningkatan ketuntasan belajar klasikal dan rata-rata antara afektif siklus I dengan hasil afektif siklus II serta menunjukkan perbedaan suasana
pembelajaran yang baik, nyaman, dan kondusif. 3.
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran kontekstual tipe learning community pada siswa
kelas VIII B SMP Negeri 8 Batang mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan kompetensi dasar menggunakan menu dan ikon pokok pada
perangkat lunak pengolah angka dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terbuktinya peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal yang sangat
rendah yaitu rata-rata kelas sebesar 38,28 dengan ketuntasan klasikal sebesar 12. Peningkatan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa terjadi
pada siklus II dimana indikator keberhasilan penelitian ini tercapai dengan rata- rata 77,6 dan ketuntasan klasikal sebesar 84 pada ranah kognitif, sedangkan
afektif siswa mencapai rata-rata kelas 79,4 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 84, serta psikomotor siswa dengan rata-rata kelas 78,25 dengan
ketuntasan belajar klasikal 80. Peningkatan tersebut didasarkan pada perubahan mutu yang lebih baik dan tercapaianya indikator keberhasilan pada
ranah kognitif
berupa aspek
pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis,sintesis, dan evaluasi yang didapatkan siswa , ranah afektif berupa
aspek kedisiplinan, kerjasama, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, serta
99
ranah psikomotor yang meliputi aspek kemampuan mengoperasikan Ms. Excel melalui uji kerja pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Upaya peningkatan ranah afektif siswa terbukti meningkat dibuktikan dari hasil
pengamatan sikap dan perilaku siswa selama proses belajar mengajar yang berangsur membaik dan kondusif dari siklus I ke siklus II. Peningkatan afektif
siswa terbilang pada siklus I dengan rata-rata kelas 68,5 dan ketuntasan belajar klasikal 56 meningkat pada siklus II dengan rata-rata kelas sebesar 78,25
dengan ketuntasan klasikal 80. Dalam pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran siklus II, terlihat sudah tidak ada siswa yang tidak bekerja
dalam kelompoknya dan ketergantungan pada kelompoknya, serta menunjukkan sikap yang positif selama proses belajar mengajar seperti menjaga etika
kesopanan baik terhadap guru maupun siswa lainya. Selain itu, siswa juga terlihat aktif dalam pembelajaran seperti bertanya, berpendapat, dan kerjasama
dalam kelompoknya, mampu mengerjakan uji kerja yang diberikan oleh guru dan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif.
B. Saran